🍭Selamat Membaca
"BANGUN!!!!"
Suara kencang menggema memenuhi ruang kamar yang kini bernuansa penuh kelinci itu. Berbeda jauh dengan cat nya yang berwarna abu abu. Gorden kamar itu sengaja di buka membiarkan sinar sang matahari menerobos masuk niatnya agar pemilik kamar ini segera bangun.
Siapa lagi pelakunya jika bukan tingkah nakal dari Alvino, bocah gembul yang kini sedang duduk di punggung Daniel. Tangan gempal nya menggoyang goyangkan punggung Daniel agar kakak jadi jadian nya itu bangun. Tak lupa di tubuh nya terpasang baju sweater hangat pilihan Daniel malam tadi.
"KAKAK!! kalo kakak nggak bangun aku mau keluar sama kak Dino aja!!! " Ancam nya kemudian.
Daniel yang mendengar itu seketika bergerak gelagapan. Ia berusaha membalikkan badannya dan menahan tubuh adik nya agar turun dari punggung nya dengan lembut tanpa terluka sedikit pun.
"Apa?? prince bilang apa tadi" Daniel seketika duduk menangkup kedua pipi tembem Alvino yang menatap nya malas.
Alvino merengut tapi tetap membiarkan tangan Daniel berada di pipi nya. "Kakak ngeselin sih kan ini hari pertama aku sekolah prince capek tau dikurung hampir dia minggu di apartemen buat makan sama ngobrol sama dokter Lean aja"
"Pokoknya nanti kalo berat aku naik kak Niel harus tanggung jawab" Kesal Alvino.
Daniel terkekeh pelan tak menanggapi protesan dari Alvino dan malah menarik lembut tubuh Alvino agar berbaring di paha nya. Tak lupa memberikan kecupan lembut di pipi gembul adiknya sebagai ucapan selamat pagi. Tangannya lalu bergerak mengusap lembut pipi Alvino yang sedikit kemerahan mungkin karena kedinginan.
"Tanggung jawab apa hmm?? " Tanya Daniel dengan tangan besar nya yang kini beralih mengecupi punggung tangan Alvino.
"KAK NIEL HARUS IKUTAN GEMUK!! " Teriak Alvino tepat di telinga Daniel.
Daniel yang terkejut langsung mengusap telinganya yang berdengung akibat ulah adiknya. Alvino kini lebih sering berteriak seperti anak hutan jika di apartemen nya, untung adik kesayangan nya yang menggemaskan kalau tidak sudah ia kandangin agar tak terlalu aktif.
"Prince tenggorokan kamu sakit nanti" Daniel mengusap lembut surai kelam Alvino.
"Biarin salah siapa ngeselin udah di kurung mana cuma di kasih makan sama di suruh main lagi kan bosen" Alvino merengut tak suka.
Mengingat kegiatan nya seminggu ini benar benar membuat nya ingin menjual kakak galaknya agar uang nya bisa ia pakai main mobil goyang di depan supermarket dekat apartemen Daniel ini.
"Kan ini juga buat kebaikan kamu prince nakal" Ucap Daniel mencoba memberikan pengertian pada adiknya yang menggemaskan namun nakal itu.
Daniel akui ia memang sedikit protektif seminggu ini. Tapi ini juga untuk kebaikan adik nya. Ia sengaja berdiskusi dengan ketiga kakak Alvino agar Alvino fokus pada kesembuhan nya dulu. Dan ya semua berhasil, Alvino mengambil absen dengan mudah nya karena jabatan keluarga Kavendra.
Alvino, adiknya benar benar istirahat mulai hari itu. Hanya berada di apartemen nya untuk makan dan tentunya ada kunjungan dari dokter psikolog pribadi Alvino yang bernama Dr. Lean yang merupakan kenalan dari Dafka. Awalnya Alvino tak suka tapi dengan sedikit pengertian Alvino paham walau sesekali merengek bosan dan ngambek ingin keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Story 2 (Discontinued)
Teen FictionTentang Alvino bocah kelewat aktif yang di paksa kuat oleh kebencian gege nya beberapa waktu lalu. Bocah yang kini semakin nakal dengan adanya Daniel di sisi nya. Daniel yang selalu sabar dan tak kalah posesif karena ketakutan nya kehilangan bocah n...