2.Rumah Itu...

3.9K 387 93
                                    

🍭Selamat Membaca

Daniel menatap Alvino yang kini sedang duduk tenang di mobil mobilnya untuk anak anak. Tak peduli beberapa pengunjung supermarket yang menatapnya aneh atau gemas. Di tangan gempal Alvino ada sebungkus permen chacha besar dengan tangan kiri nya menegang erat botol susu kesukaan nya.

"Pulang lagi yuk prince kakak masih ngantuk" Ajak Daniel lesu.

Daniel sesekali menguap walau netra tajam nya tak beralih dari Alvino takut takut Alvino tiba tiba menghilang seperti kucing pelihara Satya. Adiknya ini kan terlampau liar untuk ukuran seorang bocah SMA.

"Prince masih mau main ihhh kalo ngantuk yaudah sana pergi pulang aja, biarin prince sendirian, biarin ada yang nyulik, biarin prince di jual ke toko permen, sana ga usah peduliin prince" Ucap Alvino kesal.

Lagipula mereka bahkan baru 1 jam disini dan juga ini baru jam 9 pagi. Kenapa juga kakak galaknya itu sudah cerewet minta pulang.

Daniel refleks mencubit gemas pipi gembul Alvino "Jangan bilang gitu prince nakal banget hmm"

"Salah siapa nggak mau nemenin" Alvino mencebik tak terima.

"Iya salah kakak kan prince nya kak Niel nggak pernah salah hmm?? " Daniel yang sejak tadi berdiri di samping Alvino kemudian mencium sayang pucuk kepala Alvino.

"Iya prince kan anak baik nggak pernah salah selalu nurut juga" Sahut Alvino semangat.

Daniel menggelengkan kepala nya frustasi sebenarnya bagaimana definisi anak baik itu bagi Alvino. Ingin memberitahu nya yang ada adiknya hanya akan marah dan berujung mendiamkan nya seperti beberapa hari lalu saat ia melarang nya makan permen chacha banyak sekali.

"Tapi kan prince abis ini ada jadwal ngobrol sama dokter Lean prince kan biar prince cepet sembuh" Bujuk Daniel lagi.

Sebenarnya ia tak masalah Alvino keluar dan main seperti ini tapi adik nya itu ada jadwal terapi setelah ini. Belum lagi adiknya bahkan belum sarapan sedikit pun.

Mendengar nama dokter itu raut Alvino refleks berubah menyendu. "Alvino nggak sakit kakak galak, Alvino baik baik aja kok.... Alvino nggak gila" Lirih Alvino.

Daniel mencelos dengan segera ia memeluk tubuh Alvino. "Enggak, bukan gitu maksud kakak prince, prince nggak sakit, prince nggak gila, nggak ada yang nganggep prince kayak gitu.... jangan... jangan bilang gitu ya kakak ngga suka"

Alvino meremat wadah susu kotak nya yang sudah kosong menikmati pelukan Daniel di tubuhnya. Ia paling tak suka saat ia di anggap sakit. Ia tak sakit, tubuh nya baik baik saja, ia hanya takut saat ada yang membentak nya, ia hanya takut saat ada orang yang berbicara dengan nada tinggi pada nya.

Tapi bukan berarti ia sakit kan?? bukan berarti ia gila. Ia baik baik saja ia normal seperti anak di luar sana. Tapi kenapa semua kakak kakak menganggap ia sakit. Kenapa mereka melarang nya banyak hal seakan ia seorang pesakitan.

"Alvino nggak gila kan kak?? Alvino nggak sakit kok" Ujar Alvino lirih.

Daniel melepaskan pelukan nya kemudian memberikan sebuah kecupan dipucuk kepala Alvino.

"Enggak kan prince sehat prince nggak gila prince itu istimewa bagi kakak jangan sedih ya"

"Eungg" Alvino mengangguk singkat.

Sweet Story 2 (Discontinued) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang