"Kesalahan terbesar adalah seseorang yang berbohong pada orang yang ia suka."
Dont forget, vote❤
***
"Pak saya gapernah nyuri pak, saya dituduh!"
Pak sihyuk-kepala sekolah, melempar kertas yang berisi foto-foto bukti kesalahan dari gadis yang bernama Park Lea.
"Jelas-jelas ini ada buktinya, kamu masih mau nyangkal?"
Lea memicingkan matanya saat melihat lembaran kertas yang berisikan foto bukti palsu tuduhannya. Fotonya benar-benar detail, dari obat-obatan uks yang berantakan, foto pintu yang rusak dan foto lea yang melewati uks seperti ada yang memotretnya dari belakang.
Ia tidak habis pikir, apakah orang yang mengerjainya ini benar-benar tidak punya kerjaan lain?
"Saya memang ke uks waktu itu karena suatu alasan, tapi saya berani bersumpah pak itu bukan ulah saya. Ada orang yang menuduh saya pak."
Pak sihyuk berdecak, "Ini bukti sudah jelas Park Lea," ia menghela nafasnya berat, "Bapak tidak mau dengar alasan kamu karena disini memang sudah terbukti kamu bersalah. Sebagai ganjarannya, kamu harus membersihkan uks sekolah selama satu minggu, dan juga kamu saya masukkan sebagai volunteer di acara pensi sekolah."
Lea membulatkan matanya, "Pensi? Ta, tapi pak-"
"Mau saya tambah hukumannya?"
Ia diam. Pikirannya kosong. Bagaimana mungkin gadis anti sosial ini mengikuti kepanitiaan disekolah? Membersihkan uks sih masih ia terima, tapi menjadi panitia pensi adalah suatu hal yang mustahil untuk dialami gadis seperti park lea.
Tapi apa boleh buat. Ia harus menerima itu semua.
"Ba-baik pak, hukuman saya terima." Kata Lea sambil menundukkan kepalanya.
"Bagus, dan karena kamu menjadi volunteer sekarang, hari ini jam 4 nanti jangan lupa hadir rapat perdana kamu. Nanti anggota osis yang akan nuntun kamu. Cukup," Pak sihyuk merapihkan kertas yang berserakan, lalu menatap ke arah lea, "Kamu boleh keluar sekarang." lanjutnya.
"Baik pak." Lea pasrah, ia menunduk dan setelah itu ia langsung keluar dari ruang kepala sekolah.
Amarahnya naik, wajahnya berubah menjadi sangat kesal.
"Gue bakal cari tau, siapa dalang dibalik semuanya."
***
15.40, Ruangan osis.
Jungwon menghampiri yeonjun yang sedang berkutik dengan ponselnya, "Kak mau mulai jamberapa?"
Semua anggota osis sudah berkumpul. Rapat hari ini, akan membicarakan acara pensi sekolah mereka pada tanggal 10 nanti.
"20 menit lagi kita mulai." Jawab yeonjun tanpa melepas pandangannya pada ponselnya.
"Aahhh masih lama. Sekarang aja mulainya kak."
Jake tiba-tiba berdecak, "Mau ngapain sih won? Sosibuk banget."
"Uwon emang sibuk yaa, banyak urusan yang harus uwon urus. Emangnya abang, pengangguran."
"Yang penting gue kaya."
Jungwon geram mendengarnya. Ia melipat tangan didadanya kesal, lalu sedikit mempoutkan bibirnya kedepan. "Emang bener abang kaya, tapi gausah sombong juga kali! Dosa, sombong itu dosa!"
Jake berlagak bodo amat. Ia beranjak dari kursinya tanpa menghiraukan perkataan jungwon.
Emang menyebalkan abang satunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moved• || Lee Heeseung
Fiksi Penggemar"Jangan muncul dihadapan gue lagi, Lee Heeseung!" "As what as you want, Park Lea." Start : 02-04-2021 End : - [Lokal pride] [High school vibes]