Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tuk.tuk
"Kayanya tinggal ditambah dekorasi nuansa monokrom, pasti anak-anak sekolah kita suka."
Tuk. Tuk
"Sunoo! Jangan yutuban terus kita lagi rapat!" Teriak musuh bebuyutannya sambil menggeplak kepala bermarga kim itu.
"Lo udah gila won? Main geplak geplak ajaa, dikira nyamuk?"
Jungwon menatapnya sinis. Upin ipin ini memang tidak pernah akur.
"Stt diem dulu. Sunoo ada usul?" Tanya ketua osis.
"Eumm, mending digerbang pintu masuk adain fotobox sekaligus accessoriesnya. Kaya topeng kelinci atau bando gitu gitu kan ucuull."
Jungwon yang mendengarnya hanya mendelik sebal. Uwon ada masalah idup apa si sama uno.
"Mmm ide bagus. Jake, ada usul?"
Tuk. Tuk.
"Adain Guest star, kaya girlband gitu. Dijamin acara kita mewah banget!"
"Itu mah ada maunya, buaya."
"Bacot lo jay."
Tuk. Tuk.
Tatapan Yeonjun selaku pemimpin rapat tertuju pada ballpoint yang di ketuk-ketuk keras diatas meja, membuat atensi semua anggota osis pun merasa terganggu.
"Heeseung, taro ballpointnya."
Tuk. Tuk
"Kalau ngga tertarik buat ikut rapat, mending kamu keluar sekarang." Lanjut yeonjun tegas.
Tuk. Tuk
Brak.
Heeseung menaruh ballpointnya keras diatas meja. Anggota osis lainnya menunduk malas. Tentu, kejadian seperti ini hampir terjadi setiap hari. Jadi, semua anak osis bahkan seantero sekolahan sudah paham dan lelah melihat pertikaian kedua orang ini.
"Yakin gabutuh pendapat gue? Otak lo kan gaada apa-apanya, selama ini cuma gue yang mikir."
Yeonjun menggenggam erat tangannya kesal. Jika saja kesabarannya habis, satu bogeman pasti sudah meluncur tepat sasaran pada pipi kanan heeseung.
"Daripada bikin keributan disini, mending kamu pulang sekarang."
