09-Rencana awal

245 50 35
                                    

"History a full off tragedy"

***

Satu hari sebelum pertemuan sunoo dan Lea.

"B-bang..itu serius fotonya lea?"

Kelima lelaki yang kini masih memakai baju seragam benar-benar terkejut melihat foto yang terpampang jelas pada ponsel heeseung.

"Lea kelas ipa d-dua?"

Heeseung ngangguk, "Temen sekelas sunoo lebih jelasnya."

Mendengar perkataan itu sunoo berdiri dari kursinya dan terdengar bunyi gesekan kursi yang lumayan keras.

"Engga, itu gamungkin. Lea anak yang baik bang."

"Kamu tau apa tentang lea?"

Sunoo menatap mata heeseung lekat, "Sunoo yakin lea anak yang baik. Walaupun ada gosip kalo ibunya pelacur, tapi sunoo tau pasti lea bukan orang yang kaya gitu."

"Nah justru itu yang jadi masalah," Heeseung berjalan perlahan, lalu mengambil kayu penunjuk papan tulis yang tersedia diruangan tersebut.

"Apa kalian ngga curiga? Ibu dan anak, bisa aja ngelakuin pekerjaan yang sama kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kalian ngga curiga? Ibu dan anak, bisa aja ngelakuin pekerjaan yang sama kan. Coba kalian fikir, apa masuk akal lea di bar malem-malem cuma buat belajar?"

Hening. Tidak ada yang berani menjawab, karena mereka sendiri tidak tahu apa yang harus mereka katakan.

Memang sejak awal mereka cukup bingung karena ajakan heeseung yang mendadak, ingin mengadakan rapat di ruang osis tapi cuma mereka berenam.

Iya berenam, kecuali niki. Karena menurutnya, Niki yang masih terlalu kecil untuk ikut membahas persoalan ini, jadi heeseung memilih untuk rapat di ruangan osis, melainkan di basecamp tempat biasa mereka kumpul.

Mendengar perkataan heeseung tadi, kelima pria ini sangat kebingungan. Satu sisi mereka tidak bisa menyangkal apa yang heeseung bicarakan. Tapi satu sisi lainnya mereka juga tidak sepenuhnya percaya kalau itu yang lea lakukan.

Setelah lama diam, akhirnya salah satu dari mereka pun bicara, "Kenapa bang heeseung ngulik sampai kaya gini sih? Itu kan kehidupan pribadi lea bang, gaada urusannya sama kita." lancang sunoo dengan argumennya yang membuat atensi semua orang diruangan itu tertuju padanya.

Heeseung menatap sunoo lekat. Merasa tak terima dengan apa yang sunoo katakan. Suasana diruangan itu menjadi lebih mencekam, tidak ada yang berani berbicara setelah melihat ekspresi wajah heeseung yang kini berubah menjadi lebih dingin.

Tapi tiba-tiba sunghoon bangkit dari duduknya lalu ia menghampiri sunoo yang terlihat sedikit gemetar. Ia tidak mau suasananya menjadi ricuh, sunghoon menepuk pundaknya pelan, "Ikut abang sebentar." Lalu sunghoon menarik tangannya keluar. 

Moved• || Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang