Sebelas... (last)

185 25 9
                                    


Kemudian mereka berdua pun berjalan dengan Sou yang masih mengeluh tentang tas nya yang sangat berat dan Eve juga bingung mau berbuat apa. Mau lihat kebelakang ga boleh. Dan hal inilah yang membuat mereka tertinggal jauh. 

Sadar kalau Eve dan Sou tidak ada di rombongan, Amatsuki kembali lagi untuk melihat kondisi Eve dan Sou yang tertinggal, ditemani Mafumafu.

Dan pada saat Amatsuki dan Mafumafu sudah bisa melihat Eve dan Sou, tiba-tiba langkah mereka terhenti.

Amatsuki langsung berbalik badan dan diam ditempat pada saat jarak mereka sudah dekat sekali.

Kemudian Amatsuki langsung mengeluarkan senter.

"Kita lanjut pelan-pelan aja ya, Sou kamu masih sanggup?" ucap Amatsuki.

"Sanggup kok kak, tapi sumpah berat bet nih tasku" jawab Sou.

"Udah, tinggalkan aja tasmu, jangan liat kemana-mana, lepas aja tasmu"

Akhirnya Sou langsung melepaskan tasnya dan meninggalkannya di tempat itu dan kemudian mereka melanjutkan perjalanan menyusul rombongan.

Amatsuki, Mafumafu, Eve dan Sou tetap berjalan sesuai rute yang ada. Dan ditengah hutan, mereka terus mendengar suara sesuatu yang berlari. Seperti suara langkah kaki anak-anak yang sedang bermain kejar-kejaran tapi tidak ada sosoknya.

Dan tak lama setelah itu, Mafumafu melihat sekilas ke arah pepohonan di atas. Mafumafu kaget, spontan dia berhenti sebentar.

Hal ini juga dilihat oleh Eve, Eve yang memang berada di belakang, otomatis melihat juga ke arah atas.

Eve juga sama terkejutnya dengan Mafumafu, dan Eve melihat tiga kuntilanak sedang terbang mengikuti pendakian mereka.

Dan yang melihat itu bukan Eve dan Mafumafu saja, Amatsuki dan Sou juga melihat hal itu.

"Udah, jangan panik, kita baca doa, terus kita lanjut jalan" ucap Amatsuki berusaha menenangkan mereka.

Mereka melanjutkan perjalanan dengan membaca doa-doa.

Singkat cerita mereka sampai di shelter 4, dan barulah gangguan dari 3 kuntilanak itu pun menghilang.

"Astaga, kalian darimana sih?" tanya Soraru.

"T-tadi..."

"Udah, yang penting kalian selamat, ayo lanjut"

Gangguan-gangguan kecil mereka dapati hingga mereka sampai di puncak.

Mereka langsung beristirahat, menikmati matahari terbit

Pada saat di puncak, Soraru melarang mereka menceritakan kejadian yang mereka alami selama perjalanan.

Sampai mereka turun dari puncak.  Sesampainya di danau Law Kawar baru mereka bercerita.

"Waktu itu aku penasaran banget sama yang dibelakang, karena kan berisik, udah tau ga ada orang di belakang, tiba-tiba ada suara langkah kaki, habis itu aku liat lah kebelakang, dan bener aja, aku liat ada sesosok pria yang lagi senyum, sebelah pergelangan kakinya patah, dia jalan kayak nyeret kakinya yang pincang, muka pria itu hancur, tapi cuma sebelah aja, dan mukanya yang hancur itu ngeluarin belatung, jelas ku liat, terus pas aku liat kedepan, barulah tas aku berat, itulah kusenggol si Eve" jelas Sou.

"Dan biar kau tau ya Eve, pas tas aku udah berat itu, aku juga liat ada tangan, tangan di atas kepala mu yang berusaha ngeraih kepala mu" lanjut Sou.

Dan hal ini juga dibenarkan oleh Amatsuki dan Mafumafu yang melihat sosok itu.

"Kamu ingat pas kakak sama Mafu berhenti sebentar tadi, itu yang kami liat, makanya kakak milih diam biar kalian yang datang ke kami" ucap Amatsuki.

"Kalian liat apa lagi?"

"Pas kami lewatin hutan, kami denger ada suara langkah kaki anak-anak padahal ga ada orangnya, sama 3 kuntilanak yang terbang dari pohon ke pohon" ucap Mafumafu.

"Oh, suara anak-anak yang kalian dengar itu mungkin suara orang-orang bunian yang penasaran dengan kehadiran kalian, dan 3 kuntilanak yang terbang itu, penasaran dengan sosok kesebelas yang ngikutin kalian" ucap seorang bapak yang menjaga di danau Law Kawar tersebut.

"Bapak siapa?" tanya Shima.

"Saya sesepuh disini, saya juga yang jaga danau ini, kalian harus dibacakan doa-doa agar kalian tidak diikuti sampai rumah"

Selesai membacakan doa-doa, mereka semua berpamitan pada sesepuh tadi dan mereka pulang ke rumah.

Kejadian ini menjadi pengalaman tersendiri bagi Eve dan teman-temannya. Dan ini merupakan pengalaman terhoror selama mereka mendaki.







Ga dapet horornya😭😭
Terinspirasi dari cerita mas Fahrizal Ahmad...

Sankyu yg udh baca^^

UTAITE SENGKLEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang