[Open - Vote - Read - Comment]
🚨W A R N I N G🚨
Typo bertebaran, silahkan komen untuk perbaikan menuju yang lebih baik lagi hehe.
----------------------------------------------------
Hamada Asahi, seorang pria dingin namun bisa menjadi uncontrol ji...
"Tidak semua harus diketahui dan diberitahu kepada pacar. Masih jadi pacar, belom jadi suami" -Sasya
"Semua orang punya privasi masing-masing. Tergantung dia mau memberitahu atau tidak. TAPI KAGA BIKIN GUE PANAS DINGIN JUGALAH DODOL" -Asahi
Pagi ini, Sasya bangun sedikit telat karena memang sedang tanggal merah. Banyak yang bakal dimarahi kalau bangun siang, tapi Sasya tinggal sendiri di rumah sederhana itu.
Kedua orang tuanya selalu sibuk bekerja pada siang sampai malam hari. Kemungkinan pulang pun as di pagi hari, kalau untuk bertahan di rumah juga sangat kecil kecuali libur panjang, barulah mereka akan menyempatkan waktu mereka bersama.
Sasya sekarang sedang mengumpulkan nyawanya dengan duduk di pinggir ranjangnya. Kalau kata orang mah 'jangan bengong, nanti kesambet setan'. Tapi kalo kata Asahi, 'ga ada setan yang deket lu. Udah langsung kabur aja males di ngegasin'
Sasya sarapan dengan makanan cepat saji yang tadi ia pesan. Sasya termasuk yang rajin membuat sarapan sendiri, tapi kalau malas melanda, apalah dayanya.
"Tumben banget si Manusia Es kaga ada ngechat?! Apa gue yang ga lihat ya"
Sasya bermonolog seperti orang gila. Baginya sudah biasa, toh dia sendiri di rumah kan ya. Jadilah Sasya ke kamar untuk mengecek ponselnya.
Bukannya mendapat pesan dari Asahi, dia malah mendapat pesan dari yang lain.
