2 - one of them | psh

288 43 5
                                    

Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah yang sangat mewah. Tak lama seorang remaja itupun turun dari mobilnya dan memasuki rumah dominan abu-abu itu dengan sangat tenang dan berwibawa.

"Darimana saja ini sudah larut malam bahkan kamu tidak mengganti seragam sekolahmu. Apakah kamu ingin mendapat rumor buruk? Kamu harus menjaga image Papa dan keluarga Park Sunghoon!"

Seolah tak peduli Sunghoon melewati Papanya begitu saja dan naik ke lantai atas untuk menuju kamarnya. Dia tidak ingin ambil pusing, karena baru saja dia melepas penat dengan sahabatnya.

Setelah selesai mandi, Sunghoon berniat untuk mengerjakan tugas namun isakan tangis dan suara lantang terdengar. Dia muak dengan semua itu.

"LIHAT ANAKMU! APA KAMU MENGAJARKANNYA DENGAN BAIK HA?! APAKAH KAMU INGIN KELUARGA KITA TERLIHAT BURUK DI MATA ORANGLAIN?! APA KAMU INGIN MENGHANCURKAN KARIRKU?!"

Plak

"Setidaknya aku selalu mengkhawatirkan Sunghoon! Anakku anakmu juga! Apakah kamu pernah merasa cemas terhadap anakmu?!"

"Khawatir? Cemas?" Tertawa sinis ia tunjukan

"Sayang... selama ini kamu yang memaksa dia untuk menjadi atlit ice skating, khawatir? Apakah kita mengenal dia? Kendalikan dirimu dan kendalikan anak itu. Keluarga kita harmonis di depan publik sayang" Setelah berkata seperti itu pria itu langsung mencium kening sang istri dan meninggalkannya.

Sunghoon sudah muak dia bosan dengan semua ini. Dia harus mempunyai prestasi yang baik di sekolah, dia harus menjaga image demi ayahnya, dia juga menjadi atlit karena kemauan ibunya.

Mereka tidak pernah tau dan sepertinya tidak ingin tahu tentang apa yang ingin dia lakukan. Hidupnya seakan dikendalikan seperti robot. Keluarganya hanya bersikap harmonis di depan media.

Tanpa disadari air mata terjatuh begitu saja. Sunghoon seorang cowok super duper cuek, dingin dan kuat di luar namun sebenarnya dia sangat rapuh dia butuh sandaran.

Ting!

Handphone yang sedaritadi ia pegang berbunyi dan muncul notif pesan. Saat melihat notif itu dia sedikit tenang dan senyuman sedikit terulas di wajahnya.

Hana🐱♡
| Hoon
| Udh tidur masa?
| Biarin deh entar juga dibaca
| Besok bisa temenin Hana engga 😢

Me
Blm |
Kmn? |

Hana🐱♡
| Mau beli airpods sekalian jalan jalan deh entar ditraktir
| Besok ada ulangan fisika pasti sumpek juga:(

Me
Ydh |
Brngkt brg gw |

Hana🐱♡
| Oke Prince!

Tanpa disadari jantungnya berdegup kencang bahkan dia senyum-senyum sendiri. Itu adalah momen langka seorang Park Sunghoon. Seakan tidak ada yang terjadi, kini moodnya kembali naik dan dia langsung merebahkan diri di kasur.

"Gue harus pasang alarm biar bangun pagi" gumam Sunghoon lalu mulai memejamkan mata.





























"Eh den Sunghoon, mau jemput Non Hana?" Tanya salah satu pegawai itu kepada Sunghoon

"Iya" Jawabnya. Tak lama Hana turun dan segera menaiki mobil.

"Seatbelt" Hana kaget karena Sunghoon ngomong gitu sambil narik seatbelt dan memasangkannya.

"Anjir kaget Hoon"

Amico O Amore - ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang