4 - After Party

180 35 4
                                    

Setelah malam itu, mereka semua menginap bersama, terkecuali Niki. Heeseung baru sadar kalo Niki gak ada pas pagi, langsunglah mereka heboh takutnya Niki keluar pas gak sadar gitukan. Terus dia malah ngerusuh diluar.

Heeseung buru-buru mandi, niatnya mau cari Niki. Dia langsung bergegas menaiki mobilnya dan menuju ke rumah Niki. Setelah 15 menit Heeseung sampai di gerbang rumah Niki, dan dia melihat ada motor yang tak asing. Iya, itu motor Niki.

"Niki!" Teriak Heeseung yang sudah berada di halaman rumah Niki.

Tak lama munculah seorang wanita yang tak asing dilihatnya. Itu ART yang bekerja di rumah Niki. "Eh Den Heeseung, masuk Den Niki di kamar masih tidur".

Sesampainya di kamar Niki, Heeseung cukup terkejut karena melihat barang-barang Niki berserakan dan bau asap rokok yang menyerbak di seluruh ruangan.

"Heh Nik! Bangun lo. NIKI!"

Niki menggeliat dan membuka matanya, saat sadar siapa yang membangunkannya Niki langsung mengubah posisinya terduduk.

"Lo nyebat?!"

"Keluar Bang"

"Heh gue udah khawatir, yang lain khawatir nyari lo. Bisa-bisanya lo pulang gitu aja. Dan sekarang lo nyebat gitu?!" Heeseung emosi, dia benar-benar sudah menganggap Niki sebagai adiknya. Dia juga merasa bersalah karena memperbolehkan adik-adiknya itu meminum alkohol, dan sekarang Niki ketauan nyebat.

"Gue bilang keluar" Niki masih menahan emosinya, dia berbicara dengan nada rendah dan tanpa menatap Heeseung.

"Lo masih mabok ya? Cepet mandi dulu lo, biar segeran" Heeseung menarik tangan Niki, niatnya agar lelaki itu bangun.

Bugh!




















Di basecamp mereka sudah selesai bersih-bersih. Kini mereka memutuskan untuk sarapan bersama setelah itu mereka akan pulang ke rumah masing-masing.

Di dapur sudah ada Jay dan Jake yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Karena Jay yang paling mengerti dalam memasak sedangkan Jake hanya ingin membantunya, karena mungkin akan repot memasak untuk 9 orang.

"Ekhem Jake" Jay yang sedang mencuci sayuran berdehem memecah keheningan di dapur.

"oi"

"Hana--"

Brak!

"oi lama bener, masak apa boker si lo pada?!"
Yena yang memang sudah kelaparan mendobrak pintu dapur.

"ELO AJA YANG MASAK LAH BABI!" Jay mencipratkan air ke muka Yena.

"Ah elah yaudah gue bantu biar cepet, Jake itu kayaknya udah deh langsung bawa kesana, gue bantu Jay"

"Bang Hee dimana? Udah ketemu Niki?"

"Tadi bilang ada di rumahnya" Jawab Sunghoon yang masih fokus pada makanannya tanpa menatap Hana.

Setelah itu, tidak ada lagi yang memulai percakapan. Mungkin masih linglung entahlah. Bahkan bertatapanpun tidak, mereka hanya fokus pada piring masing-masing.




















K

ini mereka sudah pulang ke rumah masing-masing, terkecuali Hana, Yena dan Nara. Mereka berkumpul di rumah Hana. Tadi, Nara sempat bilang ingin mebicarakan sesuatu, dan berakhirlah mereka di rumah Hana, tepatnya sekarang sedang di kamarnya dan duduk di atas kasur.

Nara ingin bercerita tentang kejadian yang entah mimpi atau nyata tapi dia yakin itu nyata, namun dia masih ragu untuk menceritakannya takutnya emang mimpi gitukan.

"Kenapa sih Ra? Bingung gitu ih gue jadi panik lo kesurupan jin yang ikut party" Hana ngeri liat Nara di depannya ngelamun tapi mukanya keliatan aneh gitu mana gak ngomong-ngomong lagi.

"Oii kampret" Toyor Yena yang akhirnya Nara sadar dari lamunannya dan menatap kedua sahabatnya itu bergantian.

"Kenapa sih? Semalem ada yang aneh? Gue gak aneh-aneh kan kayak gue nyium elo gitu" Si Yena niatnya mau mencairkan suasana tapi Nara yang mendengar itu langsung panik sendiri.

"Ih babi gue lama-lama tebas palalo ni" Hana yang biasanya kalem macem Sunghoon jadi kebawa emosi gara-gara liat sahabatnya itu.

"G-gue.. Gu-gue semalem..."

Hana dan Yena serius menatap Nara bahkan muka mereka tepat di depan muka Nara yang sedang gugup.

"GUE SEMALEM CIUMAN SAMA BANG HEESEUNG"

Yena dan Hana belum mengalihkan pandangannya, mereka masih diposisi yang sama sambil cengo.

"Tapi gue takut salah, gue takut itu cuma bayangan gue karena gue juga lagi gak sepenuhnya sadar. Tapi gue juga ngerasa kalo itu nyata" Jelas Nara. Hana dan Yena mengangguk anggukan kepalanya.

"Bisa jadi beneran sih, secarakan pas siang udah kebongkar, dan siapa tau Bang Hee juga emang suka sama lo dan tanpa sadar kalian gituan--  eh bentar! Cuma kiss doangkan?!" Yena heboh sendiri menelisik tubuh Nara entah goblok atau gimana emang si Yena.

"Gue perawan anjing!"

Setelah pembicaraan itu, mereka hanya bersantai dan menonton film di kamar Hana. Mereka tak terlalu mempermasalahkan kejadian Nara. Mereka juga mendukung jika Nara dan Bang Hee jadian.
























Disisi lain, Heeseung memegang ujung bibirnya yang mengeluarkan cairan kental berwarna merah. Niki yang sadar langsung bangkit dari kasur dan membantu Heeseung untuk berdiri.

"Sorry"

"It's ok, lo juga mungkin gak sadar yaudah gue balik" Heeseung keluar dari kamar Niki dan melajukan mobilnya.

...

"Gue tau, bukan Nara yang lo suka. Dan jangan berani-berani nyentuh Nara lagi" Gumam Niki seperginya Heeseung.











Kemarin udah ngetik tapi gak ke save dan ada yang lupa jadi ini ngetik lagi. Keknya ada adegan yang miss deh tapi gapapalah aku sabar:)

Di chap-chap selanjutanya bakal ada adegan yang mungkin kasar, kekerasan sama mm itulah pokoknya mature.

Jadi bijak ya. Kalo gak cukup umur dan ngerasa masih polos keluarin ceffat. Aku tak mau mengotori otak folos kalian:(

Tapi kalo kalian masih pengen lanjut yaudah sok aja, pajak ditanggung pemenang. Dan jangan lupa Vote ya!

Amico O Amore - ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang