6 - Stay away or die

162 30 6
                                    

Jam menunjukan pukul 12.00 itu tanda istirahat telah tiba. Jasuke, Sujuki dan Yehara sedang berada di kantin menunggu pesanannya tiba.

Hari ini akan ada rapat seluruh guru, jadi setelah istirahat akan ad pengumuman sedikit dan seluruh murid dibubarkan termasuk ekskul.

"Bakal maen gak nih?" Tanya Jungwon pada semua orang. Masing-masing melirik satu sama lain bermaksud menanyakan 'lo gimana?'.

"Gue gak bisa deh mau ngedate sama Kak Hyunjin, soalnya entar dijemput" Yena berbicara dengan nada disombong-sombongkan yang membuat semua orang kesal dan melemparinya dengan tisu.

"BUCIN"

"Gue juga engga deh, soalnya mau nyusul nyokap gue ke kantor" Nara memang sering mendapat tugas di kantor orangtuanya, agar suatu saat nanti dia sudah terbiasa.

"Yaudah Han gue ke rumah lo ya, lo katanya pengen nonton Vincenzo, gue juga mau" Sambung Jay yang diberi anggukan oleh Hana.

"Gue ikut!" Jake dan Sunghoon barengan.

"Nambah lagi beban si Hana tuh satu mirip kangguru. Han lo gak mau buang aja gitu tuh makhluk dua, dari orok kagak bosen-bosen" Emang sih yang dikatakan Jungwon bener, Jay, Sunghoon dan Hana dari kecil kemana-mana, ngapain aja selalu barengan dan beberapa tahun kemudian ditambah lagi Jake.

"Bodolah yang penting gue dijajanin ya Jay?" Hana gak mau ambil pusinglah takut adu bacot sama Jungwon apalagi Sunoo udah siap ancang-ancang.


Sekarang mereka sedang berada di parkiran. Sujuki memilih untuk pergi ke basecamp, karena akan ada pertandingan ps bersama Heeseung, Yena sudah pergi dijemput Hyunjin dan Nara baru saja pergi dengan Ayahnya, tersisa Jasuke dan Hana yang masih berdiri di depan mobil Jay.

"Gini ajalah! gunting kertas batu, entar Hana ikut di mobil yang menang" Usul Jay pada Jake dan Sunghoon.

"Ogah, Han ayo!" Tolak Sunghoon dan langsung menarik Hana masuk ke mobilnya.

"Ih tai!" kesal Jay pada Sunghoon. Jake hanya menyimak dan langsung naik ke mobilnya.

"Hoon, tapi gue laper ih tapi gak mau masakan rumah beli dulu apa ya?"

"Mau makan apa? Beli KFC aja?"

"Boleh, eh suruh Jay aja kali ya biar dia mampir ke KFC dulu"

"Yaudah nih" Sunghoon menyodorkan Handphonenya.

"Apaan?"

"Kasih tau Jay nya Hanaa"

"Kan gue ada Hp"

"Pake yang gue aja sih!" Bentak Sunghoon tidak sengaja.

"eh eh maaf Han, gak maksud-"

"Iya gapapa, sini"


Sekarang mereka sedang di kamar Hana. Jake sedang menyiapkan dramanya, Jay membuka bungkus KFC, Sunghoon daritadi cuma merhatiin dua bujang itu gak tau kenapa. Sedangkan Hana, dia sedang mengganti pakaiannya di kamar mandi.

Mereka semua fokus menonton, Jay yang daritadi nonton tapi sambil misuh-misuh kayak emak emak lagi nonton sinetron, kecuali Jake dan Sunghoon.

Jake selalu mencuri pandang pada Hana, dia merasa gemas. Jika dia hanya berdua dengan Hana sepertinya dia akan mengelus-elus kepalanya dan mencubit pipinya. Sunghoon? Dia sejak awal mengawasi Jake, karena dia selalu menangkap Jake yang senyum sambil memperhatikan Hana.

Entah Sunghoon hilang akal atau bagaimana, tiba-tiba dia melempar gelas Cola tepat pada Ipad yang mereka gunakan untuk menonton.

"ANJING! APA-APAAN LO?!" Jay kesal dia emosi. Biasalah si Jay emosian darah tinggi diamah.

Jake yang melihat tumpahan Cola yang akan mengalir pada baju Hana segera mengelapnya dan membersihkan meja dan Ipad.

"Kenapa Hoon? Lo emosi banget apa nontonnya?" Tanya Hana yang masih tak percaya Sunghoon mengacaukan dramanya.

"Gue balik" Sunghoon langsung meninggalkan kamar Hana dan menutup pintunya dengan sangat keras.

"TAI GAEUL LEBIH BAGUS DARIPADA ELO HOON NAJIS GUE TAI!" Teriak Jay sambil melempar lempar boneka Hana pada pintu.

"Kena baju gak Han?" Jake menghampiri Hana dan melihat-lihat bajunya.

"Engga kok, tapi gimana nih jadi gak seru" ceritanya Hana pundung.

"Lanjut nonton gak mau ya? Mau ngapain dong?" Jay yang melihat Hana badmood langsung melembutkan suaranya. Sudah biasa, Jay gak tega kalo liat Hana kesal, marah atau badmood.

Tiba-tiba Handphone Jake berbunyi tanda panggilan masuk. Jake mengernyit heran.

"Siapa Jake?" Tanya Jay.

"Mmm Ayah nih, gue angkat dulu ya"

"Oke"

Setelah mengangkat telpon Jake berpamitan pada Hana dan Jay, dia ada urusan dengan Ayahnya. Dan tinggalah Jay dan Hana.

Hana kalo udah sama Jay gak bingung mau ngapain kok. Jay bakal nunggu Hana reda dulu badmoodnya, terus ajak ngobrol bentar, cari topik receh terus ajak jajan atau keliling-keliling, udah.

Emang daridulu Jay itu moodmakernya Hana banget, bahkan Hana udah anggap kayak abang sendiri walaupun cuma beda setahun.

.....

"Mau lo apa?!" Tanya cowok itu ketika yang ia tunggu datang dia langsung menarik kerah seragamnya.

"Jadi gara-gara ini? Cih childish" Jawab cowok yang baru saja datang itu.

"Lo bukan siapa-siapa! Jadi mulai sekarang jauhin dia! Atau lo mati!"















Itu yang nelpon Jake siapa btw? Kok kayaknya bukan ayahnya ya?

Yang berantem siapa lagi huft.      ( ̄へ ̄)

Masih keinget chap empat yang ilang huhu tapi aku pengen ngetik. Dahla masih nyambung ini ya:')

Gak tau ini pengen ngetik aja padahal lagi badmood. Mulai sekarang aku bakal ngetik langsung publish biar gak kejadian kayak chap4 sumpah kesel bgt(╥﹏╥)

Kalo kalian pengen cerita ini lanjut, vote ya jangan baca doang. Aku pengen dihargai setidaknya diwp kalo gak di rumah. Curhat ih gaya bener wkwk.

Luv luv!♡

Amico O Amore - ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang