8 - Something

120 25 5
                                    

Daftar 10 besar nilai tertinggi semester1 kelas 12
1. Jake Shim - IPA 1 (98,6)
2. Jay Park - IPA 1 (97,2)
3. Kang Taehyun - IPA 1 (97,1)
4. Park Sunghoon - IPA 1 (92,8)
5. Lee Eunsang - IPA 2 (91,6)
6. Nicholas - IPA 4 (90,1)
7. Byeon EJ - IPA 4 (90,0)
8. Park Jisung - IPA 5 (89,9)
9. Hueningkai - IPA 4 (89,2)
10. Kang Minhee - IPA 5 (89,1)

"Yang termasuk daftar 10 besar, kalian mendapat kelas tambahan terpisah dari siswa lain. Tutor kalian Pak Namjoon. Kalian mendapat ruang belajar VVIP 2. Sekian terimakasih" Ujar Pak Rain kepada seluruh murid kelas 12 yang berada di auditorium.

Seluruh siswa yang mendapat nilai tertinggi bersorak ria terkecuali Sunghoon. Dia cemas, pikirannya sudah tak terkendali, dia melirik Taehyun teman sekelas yang mengalahkan peringkatnya.

Saat Sunghoon turun menjadi peringkat 3 saja dia merasa akan mati karena hukuman dari ayahnya. Apalagi sekarang? Dia tidak masuk 3 besar dan yang lebih parahnya prang yang menyingkirkannya yaitu Kang Taehyun.

"Ikut gue" Ajak Jay pada Sunghoon.

Jay, Jake dan Sunghoon berada di ruangan belajar VVIP 1 atau lebih tepatnya ruang pribadi yang hanya boleh dimasuki oleh Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo, Jungwon, Niki, Hana, Nara dan Yena.

"Gue gak bisa bantu lo pulang sekolah ini" Ujar Jay pada Sunghoon. Sunghoon menatap Jay sinis dan seolah meminta penjelasan.

"Peringkat lo turun dan itu gara gara Taehyun. Kalo kita bawa Taehyun sekarang bisa bisa orang curiga ke elo termasuk kita" Jake menjelaskan pada Sunghoon. Sunghoon masih memikirkan omongan sahabatnya tersebut.

"Mending kita dituduh apa mending gue mati di ruang belajar gue?!" Sunghoon yang tak bisa menghilangkan bayangan bayangan cambukan dari Ayahnya mulai emosi.

"Tenang, gue ada ide. Lo sekarang tenangin dulu, gue hubungi bang Heeseung" Jay meninggalkan ruangan dan langsung menghubungi Heeseung untuk meminta bantuan agar peringkat Sunghoon naik menjadi peringkat 3.

"Lo.."

"Gue sama Hana gak ada hubungan apa apa, Hana nolak buat pacaran. Dan lo gak akan minta maaf ke gue? Tai banget nonjok wajah ganteng gue lo" Jelas Jake yang tahu apa iyang akan Sunghoon tanyakan.

Sunghoon menggeleng tanda tidak ingin minta maaf pada sahabatnya itu, karena dia rasa dia gak salah kemarin kemarin dia cuma menghibur diri.

"Lo suka atau lo pura pura suka demi atasan lo itu?" Atasan, maksud atasan itu Ayah mereka.

"Gue murni, tulus, sayang Hana dan ya atasan kita emang rebutin Hana demi hartakan? Tapi gue bakal lindungi dia dari siapapun termasuk elo dan Jay"

"Gue gak ada niatan ikuti perintah Ayah, gue emang bener bener sayang Hana dan Jay... Ah tau gue pusing" Sunghoon merebahkan tubuhnya di Sofa belakang meja belajar.

"Lo mau langsung bunuh Taehyun? Atau cuma sekap dia di gudang?" Tanya Jake pada Sunghoon yang memejamkan matanya.

"Kalo gue butuh hiburan gue bunuh, kalo mood gue lagi baik paling siksa doang" Jawab Sunghoon enteng.

"Goblok katanya anak calon presiden"

"Tai lo, kayak gak pernah bunuh orang aja" Timpal Sunghoon.



"Won! Apaansi lepasin! Lepasin gak?!" Hana berontak ketika Jungwon mencengkram lengannya dengan kuat dan menyeretnya ke gudang belakang sekolah.

Setelah sampai, Jungwon membiarkan Hana duduk di kursi kursi yang sudah tidak terpakai dan dia mendekatkan wajahnya pada wajah Hana.

"Lo jauhin sahabat kecil lo itu atau lo mati" Ujarnya dengan nada mengintimidasi dan tatapannya datar.

"M-maksud lo?"

"Lo taukan? Jay, Jake sama Sunghoon rebutin lo? Dan lo sukakan sama Jake?"

"Jay, Sunghoon?... Maksud lo?"

"Ciih bangsat!" Jungwon menendang kursi yang berada di samping Hana.

"Gue udah peringati lo! Dan satu lagi waspada ke Bang Heeseung, gue gak tau dia lebih bahaya atau engga" Jungwon meninggalkan Hana begitu saja. Hana bingung dan dia takut, situasi macam apa tadi dan... Apa maksudnya Jungwon ngomong gitu?

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Hari ini Hana akan pulang dengan Jake karena katanya dia menang gunting batu kertas sama Jay dan Sunghoon.

Hana berjalan menuju kelas Jake, namun pikirannya masih memikirkan apa yang dikatakan Jungwon. Apa dia harus mengikuti omongan Jungwon? Tapi mengapa dan kenapa juga sahabatnya itu akan menyakiti dia. Hana yang sibuk memikirkan itu tiba tiba sadar karena dirinya sudah sampai di depan kelas Jake.

Tapi...

Jake, Jay dan Sunghoon sedang apa? Dan apa yang mereka lakukan pada salah satu tas siswa lain. Yang Hana ingat itu adalah tas milik Taehyun.

"Kalian ngapain?" Tanya Hana yang berada di ambang pintu kelas. Jake, Jay dan Sunghoon kaget dan menjauhi tas Taehyun.

"Eng-engga, ini tadi tasnya kebuka gitu pas mau diseletingin macet jadi bareng bareng hehe, oh yaudah gue sama Sunghoon duluan sekarang giliran Jake bye Hana! Jake titip Hana!" Jay gelagapan dan langsung pergi keluar sambil menarik Sunghoon.

Hana merasakan ada yang aneh dari ketiga sahabatnya itu. Terlebih lagi dia kembali mengingat omongan Jungwon siang tadi.

"Han"

"Hana"

Jake menggenggam tangan Hana dan menariknya keluar kelas.

"Eh eh"

"Ngelamun mulu kenapa hm?" Tanya Jake pada Hana.

"Engga kok, yaudah ayo"



























"Hallo bang?"

"Eh Jay? Ada apa tumben banget, lagi istirahat?"

"Iya nih. Bang gue minta bantuan"

"Kenapa Jay?"

"Sunghoon gak masuk 3 besar, gue ngeri kalo dia mati malem ini"

"Oh itu, gampang Jay"

"Oke sip bang thank you"

"sip, eh tapi gue mau tanya sesuatu"

"apa bang?"

"Lo ada cewek? Atau lo lagi suka gitu sama seseorang?"

"Mmm kenapa bang tumben banget?"

"Lo bisa jauhin Nara dari gue?"

"..."

"Jay"

"Eh iya bang"

"Lo bisa ajak dia kencan? Biar dia lupain gue"

"Gue udah ada orang yang gue suka bang"

"Siapa?"

"Hana"

"Ah oke kalo gitu"

Tuutt!

"Shit! Kenapa harus mereka bertiga"

















Ini kenapa sih?

Aku juga gak tau kenapa...

Takut sama Heeseung apa takut sama Jungwon?

Aku si cinta mereka WKWKWK

NEXT? VOTE YAAA♡

Amico O Amore - ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang