9 - Park | HN SH

125 21 2
                                    

"Pentas seni tahun ini katanya dipercepat jadi bulan depan bener gak sih?" Tanya seorang gadis mungil yang memiliki suara indah. Jo Yuri, dia juga salah satu anggota club seni.

"Iya katanya gitu, itu auditorium juga sekarang kursi-kursinya diganti lagi jadi lebih mewah padahal baru aja diganti 7bulan lalu gak sih? Gue norak apa ya sekolah di sekolah macam istana gini?" Jawab gadis yang tak kalah mungilnya itu dia adalah Nako, Yabuki Nako.

"Iya gue juga heran orangtua Hana sama Sunghoon kalo bakal ada acara di sekolah tuh gercep banget, ortu Jay juga. Gue ngerasa anak pemulung padahal bapak gue kaya" Orangtua Yuri juga termasuk orang kaya. Tetapi semua murid selalu minder dan merasa kalah jika bersangkutan dengan Jay dkk.



"Jadi gini, kita akan mengadakan seleksi di tiap divisi. Yang terbagus akan dipilih untuk tampil di acara seni yang akan dilaksanankan bulan depan. Untuk penyanyi klasik 1orang dan 2orang sebagai backing vocal, untuk tari modern kita tidak akan tampilkan dan untuk balet juga alat musik clasic kalian tampil bersama. Tetapi hanya dipilih yang terbaik. Oke mulai sekarang kalian bisa berlatih" Bu Yerin mengumumkan hasil rapat acara seni tersebut kepada seluruh anak seni yang sedang kumpul didampingi oleh Bu Yuju.

"Han, lo ikut seleksi?" Tanya Wonyoung yang sama sama anak ballet.

"Iya pasti, tapi gue gak yakin gue bisa ngalahin dia dan lo juga ikut otomatis gue banyak saingan"

"Mau gue bantu? Tapi lo bisa bantu gue? Maaf gue bukan nyuruh lo tapi gue bisa bantu biar lo tampil di acara nanti" Wonyoung menggenggam tangan Hana seperti anak yang sedang memohon pada ibunya.

"Apa?"

"Gue bantu lo nyingkirin dia dan gue bakal pura pura cedera pas seleksi. Tapi, gue minta tolong absen gue di semester ini jangan ada yang bolong lo bisakan bantu gue? Gue bakal nurutin segala kemauan lo Han" Wonyoung memang sering bolos, dia termasuk anak sedikit nakal di sekolah. Dia selalu dekat dengan cowok berandal.

"Oke. Tapi kalo lo gak main rapi gue gak segan bongkar aib lo ke semua orang disini"

"Oke tenang gue bisa Han"




"Di pentas seni kamu tampilkan? Kakek sama Nenek juga diundang loh dan banyak rekan bisnis Mami sama Papi disana. Papi juga udah investasi banyak banget buat acara itu" Iya itu Maminya Hana, Im Yoona sang designer terkenal di prancis sekaligus model terkenal.

"Pasti kok Hana pasti tampil, Hana pasti bikin Nenek bangga. Wonyoung gak ikut seleksi katanya kakinya masih cedera dan Yujin... Hana bisa kalahin dia"

"Yujin? Anak beasiswa itu? Dia gak sebanding sama kamu. Apa perlu Papi singkirin sebelum seleksi?" Tanya Park Sooho sang Papi yang tiba tiba datang.

"Gak usah Pi, Wonyoung yang urus. Hana gak ada campur tangan kok"

"Demi anak Papi apa yang engga hm?"

Setelah pembicaraan singkat tadi, Papi dan Mami Hana kembali sibuk di ruangan masing-masing. Hana menuruni tangga menuju ruang kerja Papinya, dia ingin menanyakan sesuatu.

Tok tok

"Pii ini Hana"

"Kenapa Hana? Masuk"

Hana masuk ke dalam ruangan yang sangat klasik dan terlihat seperti perpustakaan, karena disetiap sisi terdapat rak buku yang sangat besar.

Hana duduk di sofa, tepatnya di depan meja kerja Papinya. "Kenapa? Tumben kesini anak Papi".

"Papi kenal Kak Taehyun? Yang sekelas sama Kak Sunghoon?" Tanya Hana. Park Sooho yang sama sekali tidak menengok ke arahnya dan sedang berfokus pada kerjaannya tiba tiba terdiam karena mendengar pertanyaan anakanya tersebut.

"Taehyun? Hmm Papi kurang tau deh kayaknya. Emang kenapa, kok tanya temen Sunghoon ke Papi?"

"Engga, cuma kemarin Hana denger sedikit di ruang guru. Disana ada Kak Taehyun lagi marah-marah nyebut nama papi sama nama ayahnya kak sunghoon" Jawab Hana yang sedikit ragu karena takutnya dia salah gitukan.

"Oh gitu, gapapa kok jangan dipikirin. Hana ke kamar lagi aja ini udah malem mulai besok harus latihan terus biar gak sakit" Ujar Papinya sambil menggiring Hana menuju kamarnya.



.





"SAYA YAKIN TIDAK ADA KESALAHAN PAK! JELAS JELAS PENGUMUMAN SUDAH TERPAMPANG DI MADING SEKOLAH! SAYA BELAJAR GIAT SAYA MENGERJAKAN SOAL DENGAN JUJUR DAN SAYA YAKIN SAYA MENDAPAT NILAI TINGGI! BAHKAN LEBIH TINGGI DARI JAY PAK!"

"Terima saja Kang Taehyun. Kamu terlalu pede dan belajar terlalu keras membuatmu mengkahayal terlalu tinggi! Jangan buat keributan lagi! Dan Bapak akan panggil orangtua kamu terkait masalah Rokok dan minuman keras yang ada di tas kamu" Ujar Pak Namjoon.

"SEKOLAH BIADAB! KALIAN HANYA MEMIKIRKAN UANG?! HAHA! PARK SUNGHOON? DIA TERSINGKIR OLEH SAYA DAN BAPAK MENERIMA BANYAK UANG DARI PARK SUNGJOON DAN PAR SOOHO?! PERSETAN!" Taehyun menendang vas bunga dan mendorong rak buku lalu pergi meninggalkan ruangan guru.













Pendeq pendeq ya bundz.

Akunya lagi gak enak badan lagi FEVER FEVER FEVER

SEMANGAT STREAMING NJINNN♡

Amico O Amore - ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang