"Sudah jam berapa ini? Kenapa mereka masih belum datang?!"
"Diamlah, Jack. Kau pikir kami tau kenapa dia belum datang?" Sahut Felix jengah. "...sepertinya memang ada yang aneh.." gumam Hyunjin. "...JACK!! Apa isi pesan yang diberikan?!"
"Aku tidak tau, anak buah di sini yang menerimanya. Aku hanya menerima infomasi dari mereka"
"Cih, aku cari saja kalau begitu" Hyunjin berdiri lalu pergi meninggalkan posisinya untuk mencari sumber infomasi itu. Sementara yang lain masih di posisi mereka menunggu. "JACK!!" Tak lama kemudian Changbin muncul berlari menghampiri Chan.
"Ada apa?"
"Aku menerima laporan dari maid. Beberapa menit yang lalu mereka mendengar suara ledakan yang kencang dari dalam kamarmu. Saat pintunya mereka dobrak dinding kamarmu sudah bolong besar dan Minho yang tadinya ada di dalam dengan Seungmin sudah menghilang!!" Lapor Changbin.
Mikyung dan Felix yang mendengar berita itu langsung membulatkan mata mereka dan menoleh ke Changbin. 'Kakak...hilang?..' Mikyung terkejut tentunya. Apa ini? Seungmin membantu Minho kabur? Atau...
Chan mengernyitkan dahinya, hampir tidak mungkin Seungmin akan mengkhianatinya dengan membantu Minho kabur bahkan sampai nekat mengebom dinding kamarnya. Lalu...apa jangan-jangan-
"JACK!!"
Hyunjin berlari dengan cepat menghampiri Chan dan yang lainnya.
"Kata anak buah yang menemukan pesan itu, isinya adalah
'Hi, Jack. How are you? How about we have some fun at your place? I heard there's a cute bunny there. See you Jack.
From, M' "
"Ayo bersenang-senang ditempatku?... ada kelimci menggemaskan...kelinci" gumam Chan memikirkan kembali isi pesan itu. Yang lainnya pun ikut berpikir, maksudnya kelinci? Sejak kapan ada kelinci ditempat Cha—
"MINHO!! MINHO MIRIP DENGAN KELINCI!!" Seru Felix membuat semuanya langsung menoleh menatapnya. "Berarti Minho dan Seungmin..."
Didetik berikutnya Mikyung langsung berlari dari sana. "HEI BRENDI!!" Teriak yang lainnya, mereka semua juga langsung mengejar Mikyung. "Apa dia akan membawa mobilnya sendiri?!" Pekik Felix. "Tidak mungkin, di situasi seperti ini pasti dia akan lebih memilih naik motor di bandingkan mobil" sahut Changbin.
"Kalau begitu lebih baik kita juga naik motor saja" sahut Hyunjin tanpa menghentikan larinya. "I'm with you Vodka" balas Changbin.
Kedua kakinya dia langkahkan lebih cepat sampai akhirnya dia sampai di hangar tempat semua kendaraan di simpan. Kedua tangannya kemudian langsung menekan-nekan keyboard komputer yang mengontrol sistem pengamanan.'Access granted, welcome Brendi'
Setelah layar berubah warna menjadi hijau dan menampilkan kendaraan-kendaraan yang tersedia, tak lama kemudian mesin tempat penyimpanan motor bergerak dan mengeluarkan satu unit motor dengan otomatis.
Motor canggih itu dengan segera dia naiki dan dipakainya helm yang menyantol di spion. "BRENDI!!" Tepat saat dia memacu kendaraan motor itu, yang lainny muncul dengan tergesa-gesa berusaha menghentikan Mikyung. Tapi terlambat pintu hangar sudah terbuka lebar dan Mikyung langsung melaju dengan kencang.
"Aish sial" umpat Hyunjin, pemuda rupawan itu juga langsung mengutak-atik komputer membuka akses.
'Access granted, welcome Gin and Vodka'
"Move fast Gin!!" Hyunjin dan Changbin langsung naik ke motor masing-masing lalu memacu kendaraan mereka menyusul Mikyung dengan cepat. Begitu juga dengan Felix dan Chan yang menyusul dengan kendaraan yang sama di belakang mereka.
Suara mesin motor beradu dan Mikyung masih membelah jalanan malam dengan cepat. Gadis cantik itu bahkan sampai nekat menyalip mobil-mobil dan kendaraan lainnya dia jalan raya. Bahkan dengan acuhnya melewati mobil polisi yang berada di pinggir jalan.
Mikyung melaju dengan sangat cepat sampai bahkan polisi hampir melewatkannya.
"Hei! Motor tadi melaju terlalu cepat! Pelanggaran!" Ucap seorang polisi pada rekannya yang berada di balik kemudi. "Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo kejar!" Sang rekan langsung menyalakan mesin mobil. Saat hendak menginjak gas, kakinya langsung beralih menginjak rem saat 4 motor lainnya lewat dihadapan mereka melaju dengan cepat.
"Apa itu barusan?"
.
.
.Sesampainya di tujuan, helm yang menutupi kepala dan mukanya langsung dia buka dan langsung di lempar ke sembarang arah. Kedua kakinya kembali berlari menuju ke pintu dan menggedor-gedor pintu.
"Buka!!" Teriak Mikyung. Pintu tak lama kemudian dibukakan oleh seorang butler dan Mikyung langsung berlari masuk dan memasuki satu demi satu ruangan yang ada di mansion. "Seungmin!! KAK SEUNGMIN!! KAAK! JAWAB KAK!" Teriak Mikyung tanpa henti.
Mikyung terus berlari sampai akhirnya hanya ada satu tujuan terakhir, lokasi kejadian yang dilaporkan maid. Kamar Chan. Pintu dia buka dengan kencang dan langkahnya langsung terhenti seketika, bahunya merosot lemas melihat keadaan kamar Chan.
Dindingnya berlubang begitu besar, debu, pasir, puing-puing berserakkan di dalam menjelaskan lubang itu berasal dari ulah pengeboman. Tidak ada siapapun di dalam sana.
"Mikyung!! Hah hah akhirnyaaa!"
Mikyung melangkahkan kakinya masuk, tidak menghiraukan rekannya yang baru bisa mengambil nafas setelah mengejarnya mati-matian. Semuanya langsung terdiam saat melihat keadaan kamar Chan. Berantakkan, semuanya kacau saat mereka melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam.
"Jack" panggil Hyunjin membuat Chan yang tadi ya sedang meniliti lubang besar pada dinding kamarnya menoleh. Hyunjin kemudian menujuk ke dinding yang berhadapan dengan dinding yang berlubang. Sebuah kertas dengan anak panah tertancap di sana.
Sebuah kertas bertuliskan, 'Black Jack was here'
Black Jack, nama yang sangat tidak asing di telinga Chan dan tim Joker. Tim kepercayaan Martell, Black Jack. Tak jarang mereka harus berhadapan satu sama lain. Karena Chan akan selalu berusaha mengagalkan aksi yang direncanakan Martell.
"Chris" Panggil Mikyung, gadis itu kemudian menyerahkan secarik kertas pada sang pemimpin.
'Hey Jack! Aku bersenang-senang sekali. Kenapa kamu melewatkannya? Padahal aku sudah berbaik hati mengundang dan memberitahumu lokasinya terlebih dahulu! Tapi kau mau bisa melewatkannya? Well, aku sudah mendapatkan kelinci manisku sekarang. Terima kasih suvenirnya
M'
"Kak Seungmin dan Minho.. diculik Jack. Kita lengah"
"1 : 0 untuk sekarang. Kita harus membalas dan mengunggulinya. Bukankah begitu Jack?" Felix tersenyum miring menatap yang lebih tua. Chan mengangguk dengan alis terangkat sebelah. Dia akui dia kalah kali ini.
Tapi selanjutnya ini tidak akan terjadi lagi. Yang pasti sekarang, Chan akan mengambil kembali apa yang menjadi miliknya. Dan menghukum, membuat mereka yang sudah berani bermain-main dengannya menyesali perbuatannya.
——————————————————
Author's note : Nggak ngerti aaaaaah TT A TT
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕸𝖆𝖋𝖎𝖆 (Full book version)
Fanfiction[ B A N G I N H O ] [[ S L O W U P ]] " Awalnya dia hanyalah seorang mafia putih penculik bagiku. Tapi entah bagaimana, kini dia menjadi salah satu bagian dari hidupku yang tidak akan pernah ku lepaskan" - Lee Minho " Sejak pertama kali melihatny...