04

405 62 6
                                    

"Cepat siap-siap kita akan pergi keluar sebentar lagi" titah Chan pada anggota timnya.

"Hah?"

"Ada apa lagi kali ini Chan?" Tanya pemuda bersurau merah yang sedang duduk di atas meja. "Ada pesan dari tamu tak diundang"

"Maksudmu.. our dear M?"

"Yes, he's coming dan challenging us"

"Shit"

"Fuck"

"Kalian mau ke mana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kalian mau ke mana?"

Minho bertanya kepada seluruh anggota tim kepercayaan Chan itu, mereka terlihat sedang sibuk dengan berbagai senjata. Changbin dan Hyunjin sedang memasukkan beberapa senjata api dan busur juga anak panah ke dalam tas besar.

Felix sibuk mengisi banyak amunisi dengan peluru, Mikyung sedang mengisi tempat anak panahnya dengan begitu banyak anak panah. Bahkan, mereka semua sudah terlihat siap dengan setelan pakaian serba hitam membalut tubuh mereka.

Mau ke mana mereka? Mereka semua juga menggunakan rompi anti peluru.

"Minho, apa kau lakukan di sini? Harusnya kamu sudah tidur sekarang. Kembali ke kamar!" sahut Felix saat melihat Minho memasuki ruangan tempat mereka berada.

"Jawab pertanyaanku dulu!"

"Martell mau menyerang markas Jack malam ini"

"Yak, bodoh! untuk apa juga kamu memberi tahunya?!" omel Hyunjin sambil menggeplak kepala belakang Changbin. Sepertinya umur juga tidak ada gunanya di antara mereka, semuanya bersikap masa bodo dengan umur satu sama lain.

"Martell? Siapa Martell?" tanya Minho kembali. Semuanya hanya diam lalu melirik ke Mikyung, Mikyung yang menyadari tatapan teman satu timnya itu hanya menghela nafas dan memutar bola matanya malas.

"Kamu tidak perlu tau, bukan urusanmu. Lebih baik kamu kembali ke kamarmu, mengerti kan?" jawab Mikyung. "Hei, kalian!! Kenapa lama sekali hah?!" omel Chan yang baru masuk ke dalam ruangan.

"Easy for you to say. Kamu bahkan tidak melakukan apapun selain menunggu!" sahut Felix. "Kali ini aku juga akan ikut turun. Minho?! Apa yang kamu lakukan di sini hah?! Kembali ke kamar!"

"Apa sih pak tua satu ini" dumal Minho kesal, tapi dia tetapi menurut juga dia masuk ke dalam kamar. Di kamarpun di masih sibuk dengan pikirannya, siapa si Martell itu? Kenapa tim Joker dan Chan terlihat was-was sekali dengan si Martell itu??

"Saat sampai nanti semuanya langsung ke tempat masing-masing. Mengerti? Tidak ada waktu yang boleh dibuang. Anak buah lain juga akan ikut turun jika diperlukan, tidak hanya kita"

Seluruh tim mengangguk merespon ucapan Chan. Kecuali Seungmin yang hanya berdiri diam. "Oh, dan Seungmin, kamu tidak perlu ikut. Tugasmu berjaga di sini dan meretas jika diperlukan" sambung Chan.

𝕸𝖆𝖋𝖎𝖆 (Full book version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang