[Ongoing]
Kok gue cinta sama dia sih?! Padahal dia itu gak ganteng-ganteng amad ya lord. Tapi kok bisa gitu?? Why?! Senyumannya yang manis bikin gue klepek-klepek kek orgil. Meresahkan emang, tapi kok gue bisa cinta gitu. Ta-tapi kok dia berubah?! A...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anak-anak hari ini kita akan kerja kelompok, jadi kalian bisa memilih kelompok kalian masing-masing. Dan hasil kerja kelompok harus diantarkan besok", jelas ibu Anko.
"Kapan Bu pembagian kelompoknya??", Tanya Cho Cho.
"Tahun depan Cho", jawab ibu Anko agak ngegas.
"Kalm Bu kalm", kata Cho Cho.
Sontak satu kelas tertawa melihat tingkah ibu Anko dan Cho Cho.
"Sara", panggil Sumire.
"Paan sum??", Tanya Sarada.
"One team??", Tanya Sumire balik.
"Pastinya, tapi kata Bu Anko 3 perempuan 3 laki-laki", jelas Sarada.
"Yang perempuannya gue, elu, Cho Cho", jawab Sumire.
"Yang laki-laki Iwabe, Metal, sama Kagura", saran Sarada.
"Coba tanya sama mereka", kata Sumire.
"Iwa, Metal, Kagura. One team??", Tanya Sarada
"Gass", jawab mereka bertiga serentak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oy Cho masih jauh kah", keluh Sumire.
"Sabar nape Sum, entar lgi sampe kok", jawab Cho Cho.
"Emang rumah lu seperti apasih", tanya Kagura.
"Warna putih, berpintu dan berjendela, serta beratap", jelas Cho Cho.
"Semua rumah kek gitu Cho Cho", kata Metal sambil tepok jidat.
"Itu kah??", Kata Kagura sambil menunjuk kadang ayam.
"Lu stres apa gila sih Kagura", tanya Cho Cho bak mama Dede.
"Kan lu kata berpintu dan berjendela serta beratap warnanya putih juga. Ya ini", jawab Kagura gamau kalah.
"Dahlah debat ma orang gila gak bakalan selesai", jawab Cho Cho sambil meneruskan perjalanannya.
"Nah ini pasti rumah Cho Cho", kata Iwabe sambil menunjuk rumah yang besar bak istana.