Prompt 9:
Legenda mengatakan, ada sebuah portal menuju dunia lain. Portal itu ada di sebuah pohon sakura tua di depan sekolah yang hanya muncul setiap 33 tahun sekali, pada pukul 03.33 detik ke 33.🌸🌸🌸
"Kusso! Aku dikerjai!" kesalku sambil ngos-ngosan. Kujatuhkan tubuh ini di depan sebuah pohon sakura tua yang tepat berada setelah gerbang sekolahku. Bersandar pada batangnya karena lelah akibat lari dari amukan ibu kantin.
Dua sahabatku yang merupakan biang kerok kesialan ini kemudian muncul. Melemparkan tawa puas.
"Daijoubu, Midori?" tanya salahsatunya sambil terus tertawa.
"Urusai!" bentakku cemberut.
"Jangan marah, lihatlah! Langit cerah di musim semi ini harusnya menjadi cerminan dari wajahmu juga yang memiliki kesamaan nama dengan musim cantik ini." sekarang yang satunya lagi membujukku untuk tidak marah lagi dengan kata-kata puitis yang hobi dia rangkai.
Aku masih mengacuhkannya. Menjadikan mereka ikut terduduk juga di sampingku. Lima detik berlalu, ada suara lain yang menyusup di antara obrolan kami. Datang dari arah seberang dan semakin mendekat.
"Heehh! Kalian merusak pemandangan saja!" suara berat seorang pria melintas ke telinga kami.
Secara bersamaan kepala kami terangkat melihat pada si pemilik suara.
"Hiroomi-sensei!" dua sahabatku kompak menyebut namanya sembari mereka saling pandang. "Kabuurr!!" lanjutnya yang sontak beranjak kemudian lari.
"Tunggu!"
Ingin sekali aku menyusul, tapi kakiku belum sanggup untuk bergerak lagi. Lelah ini masih menggelayutiku.
Aku memutar kepala ke arah suara itu berasal dengan mengubah posisi dudukku jadi menekuk kaki. Kini sosoknya semakin mendekat membuat kepalaku terangkat lebih tinggi.
"Sensei?" pelanku.
Orang itu menunduk dengan kedua alisnya yang tertaut sembari bersedekap.
"Mengapa kau duduk di sini? Merusak pemandangan saja." tanyanya mengulang kalimat pertama dia.
"Apa sensei tidak melihat keadaanku?" aku yakin dia pasti tahu penyebabnya. Bukankah dia sudah berada duluan di lingkup ini sebelum aku datang?
"Sudahlah. Sekarang cepat pulang!" suruhnya.
"Sebentar lagi.." lemasku.
"Kau sepertinya anak pemberani. Teman-temanmu saja langsung lari. Mereka takut kena marah karena tidak segera pulang." kata-kata sensei kali ini seakan memujiku.
Ahh.. Hiroomi-sensei tidak tahu sih! Mereka kabur bukan karena takut dimarahi, tapi karena jantung mereka suka berdebar jika berada di dekatmu! Sejujurnya, kami bertiga menyimpan kekaguman padamu dari sejak kau mulai diperkenalkan di salahsatu SMA kota Hamura, Tokyo ini sebagai guru musik pada tahun lalu. Dan lebih menyenangkannya, kau pun menjadi wali kelas kami di tahun pelajaran baru. Meski bersifat tegas, tapi sekali saja kau tersenyum langsung membuat hati kami luluh. Lesung yang berada di sudut bibirmu itu sungguh manis seperti musim ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sensei no Mirai
Hayran Kurgu"Sensei no Mirai (Masa Depan Pak Guru)" 🌸🌸🌸 Mempercayai sebuah legenda yang katanya hanya terjadi di musim semi setiap 33 tahun sekali dan bisa membawa diri untuk melihat masa depan membuat Sensei mengajakku pergi bersama ke tempat itu. Akibat pe...