Suara musik memenuhi seluruh ruangan latihan. Sudah berulang kali musik itu berputar. Beberapa dancerku juga sudah terlihat lelah, namun aku tak mau untuk berhenti. Berlatih menari bisa sejenak menghilangkan rasa kalut di dalam pikiran dan hatiku. Biasanya aku lebih memilih berselancar di dunia maya. Membaca komentar- komentar netizen tentang diriku. Tapi sekarang aku tak mau menyentuh ponselku sama sekali. Tak kuindahkan puluhan pesan dan misscall darinya.
" Suzy sshi.. sudah tiga jam kita berlatih, apa tidak sebaiknya kita istirahat dulu?" Yoon Seon Ah salah satu dancerku mencoba mengutarakan pikiran rekan- rekannya. Mungkin mereka merasa aneh dengan sikapku. Tak biasanya aku memforsir tenagaku hingga dasar. Aku kira semakin lelah tubuhku bayangannya akan menjauh. Tapi aku salah, dia malah tak mau keluar dari benakku.
" Ahh... mian.. aku sepertinya lupa waktu. Tidak apa- apa kalian tinggalkan saja aku, aku masih mau berlatih beberapa gerakan.... " Balasku sembari tersenyum mempersilakan mereka untuk menyelesaikan latihan.
" Tapi kau sudah terlihat sangat lelah Suzy sshi... "
" Sudah jangan hiraukan aku Unnie... kalian bisa pergi... sebentar saja biarkan aku disini.... "
Akhirnya dia mengangguk dan satu- persatu dancerku keluar meninggalkanku sendiri.
Sunyi....
Itu yang pertama menyeruak dalam hatiku.
Peluh sudah membanjiri tubuhku, letih dan nafas menderu membuatku berhenti sejenak untuk mengambil minum.
Kuteguk minumanku.
Saat tanpa sengaja notif di ponselku menunjukkan Jun ahjusshi mengirim pesan.
Tidak biasanya tangan kanan ayah mengirimiku pesan.
Penasaran kubaca pesan singkatnya....
Mataku menatap lama kayar ponselku.
Ini tidak benar kan, tidak mungkin terjadi lagi kan...?
Maka dengan tergesa kusambar tas ku, setelah berbenah langsung kutancap gas menuju alamat yang ditunjukkan Jun ajusshi...
.....
Sebuah gudang yang tak terpakai di pinggir kota. Sangat kumuh dan berbau menyengat, itu yang pertama tertangkap indra saat menjejakkan kaki di tempat ini. Sebuah pintu besi dengan engsel yang telah berkarat membuat bunyi berderit nyaring yang memekakkan telinga. Ada beberapa orang di dalam gudang, dengan seorang yang terikat di kursi kayu dan tampak tak berdaya. Darah dan lebam tampak di beberapa bagian tubuhnya.
" Ini akibatnya karena membuat putriku menangis... kau sudah berjanji padaku akan membahagiakannya tapi apa ini??" Teriak Bae Wan Young, dia akan kembali memukulkan tongkat bisbol pada Joo Hyuk. Namun Suzy yang telah berdiri di dekat mereka langsung menghambur melindungi Joo Hyuk.
" Appa... jangan... kumohon jangan sakiti dia.... " Suzy menatap nanar pada appanya. Kenapa appa harus melakukan kekerasan. Bukan seperti ini mau Suzy. Dia tak tahan melihat Joo Hyuk tersakiti.
" Dia sudah menyakitimu kan...?? Dia menghianatimu begitu kan Suzy ah.. jadi appa harus membuat perhitungan dengannya. Dia mengingkari janjinya pada appa Suzy ah.... " Wan Young menatap Joo Hyuk penuh emosi.
" Itu tidak benar, saya bisa jelaskan semuanya. Saya tidak ada hubungan dengan Seohyun. Seohyun mengaku mencintai saya tapi saya hanya mencintai Bae Suzy. Hanya perasaan empati untuk sahabat membuat saya berat dan tidak bisa membiarkan Seohyun menyakiti dirinya. Semua hanya salah paham... itu yang sebenarnya... aboenim....." Jelas Joo Hyuk, dia berkata sembari menatap Suzy. Agar Suzy melihat kesungguhan dalam ucapannya. Bila Suzy tak mempercayainya kali ini apa lagi yang harus Joo Hyuk perbuat. Dia tak mau kehilangan Bae Suzy, benar- benar tak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MEANING OF LOVE (Complete)
Fanfiction🐰 Bae Suzy, aktris multitalenta tak mengira kehidupannya yang monoton akan berubah penuh warna. Kisah cintanya yang dulu pernah kandas menjadikan dia pribadi yg tertutup dan penuh perhitungan. Namun kehadiran lawan mainnya di drama Start Up mengub...