GAVINDRA| 0.5

141 43 45
                                    

"Pengen hug!"

Andra mengembangkan senyumnya saat mendengar penuturan dari Gavi. Cewek itu dengan senang hati merentangkan tangannya menyambut pelukan Gavi.

"Kapan mau makan nasi gorengnya?" Tanya Andra saat beberapa menit mereka hanya diam dengan saling berpelukan.

"Bentar."

Andra hanya pasrah saat mendapat jawaban dari Gavi. Cewek itu mengelus-elus rambut Gavi. Gavi menengadah untuk melihat Andra begitu juga dengan Andra yang menunduk saat Gavi sedikut melonggarkan pelukannya. Kedua tangan Andra memegang ceruk leher Gavi.

Gavi mengangkat tangannya, cowok itu memegang pipi Andra lalu beralih pada ceruk leher Andra. Menariknya, bibir mereka hampir menempel jika Andra tak menghentikannya.

"Makan Gav!" Seru Andra berbicara di depan bibir Gavi.

"Makan lo!"

"Gav."

Gavi mendengus, dia melepas tangan itu dari ceruk leher Andra. Melihat hal itu Andra tertawa pelan. Wajah yang masih diam di tempat tadi kini lebih maju dan menempel pada bibir Gavi. Namun, hanya sekilas saat Andra langsung melepasnya dan melompat turun dari pangkuan Gavi.

Gavi kembali mendengus. Sial, harusnya dia tidak melepas tangannya pada pinggang dan juga ceruk leher Andra batin cowok itu.

"Ndra!" Panggil Gavi menahan kesal.

"Makan Gav! Terus anterin gue pulang."

"Gak."

"Tadi udah janji."

Gavi menghela napas pelan. "Hmm." Cowok itu turun dari sofa itu lalu duduk di bawahnya. Melihat Gavi yang duduk lesehan di lantai membuat Andra mengikutinya dan duduk di samping Gavi.

Andra mengangkat tangannya mengarahkan pada wajah Gavi. Cewek itu meletakan tangannya pada dagu Gavi. Andra menarik pelan dagu Gavi agar wajah cowok itu sepenuhnya terlihat dan mata itu bisa saling tatap. Namun, berbeda dengan Gavi yang malah mengarahkan matanya untuk melihat sepenuhnya ke arah bibir Andra.

 Namun, berbeda dengan Gavi yang malah mengarahkan matanya untuk melihat sepenuhnya ke arah bibir Andra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andra memajukan wajahnya. Dia kembali menyatukan bibir mereka. Andra menggerakan bibir itu perlahan lalu di sambut Gavi dengan mengangkat tangannya kembali ke ceruk leher Andra. Gavi memperdalam ciumannya sampai Andra benar-benar kehabisan napas. Andra memukul-mukul bahu Gavi. Mendapat pukulan dari Andra memhuat Gavi paham. Cowok itu menjauhkan bibirnya dari bibir Andra.

Gavi tersenyum tanpa merasa bersalah. Berbeda dengan Gavi Andra melihatnya kesal.

"Sorry, kelepasan.":Cowok itu meletakan kepalanya di ceruk leher Andra.

GAVINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang