Delapan belass

317 36 1
                                    

"Eoh, Jungkook? kau kenapa ada disini?" Jennie baru datang diambang pintu dan bertanya, menutup pintu kembali.

Yang dipanggil pun menoleh, Malas menjawab melanjutkan kegiatan tadi yang sempat tertunda. Bermain game. Memasang kembali sebelah earphone nya yang sempat di copot.

Jennie menghela nafas sejenak, akan respon Jungkook barusan.

"Taehyung-ah, Maaf aku lama ya?" Jennie menghampiri Taehyung yang sedang bosan bermain ponsel.

"Ah tidak juga. Kau habis darimana Jenn?" Tanya Taehyung beralih fokus.

"Aku tadi habis beli beberapa buah-buahan dan kau tau? Tadi aku bertemu dengan teman sekolah ku dulu, jadi aku berbincang sedikit dengannya tapi malah jadi keseruan dan lama. Maafkan aku ya..?"

"Tak masalah, Lagipula Jungkook juga ada. Jadi kalo kau sedang sibuk atau tak bisa menjenguk ku.. tak apa, Aku bisa mengandalkan Jungkook Jeon." Menekan nama diakhir kalimat. Masih sebal omong-omong, Kenapa? Ya kalian pasti tau setelah kejadian Jungkook mengumpat dan berkata tak pantas tadi apa yang terjadi? sudah bisa tebaklah.

Mendengar samar namanya disebut alis Jungkook pun mengernyit.

"Kau sedang membicarakan ku Kim?!" Sinis nya. Mengecilkan Volume lagu.

Meroling bola matanya malas.
"Ck, Apalagi?"

"Kau tuli? Ku bilang tadi kau membicarakan ku? Hah.. memang susah sekali jadi orang tampan selalu dibicarakan apapun topiknya."

"Mana ada.. tampan? Berkaca! Lihatlah aku jauh lebih lebih! tampan darimu, dan jangan sok tau siapa juga yang membicarakan mu." Taehyung geram sekali, Pemuda yang sedang berbaring ini tak pernah berkaca apa? Tampan darimana nya, Manis dan cantik sih iya.

"Tampan apanya, jelek iya. Aku dengar ya tadi kau menyebut-nyebut namaku."

"Kau menguping, heh?"

"Tidak.. buat apa? tadi itu kebetulan karena lagu yang kudengar sudah berganti dan hening sejenak pas sekali waktu itu aku mendengar kau menyebut-nyebut nama ku. Sudahlah Kim jangan mengelak."

Jennie yang melihat interaksi kedua orang yang sedang ada perdebatan kecil, antara menahan tawa dan kebingungan. Omong-omong ia baru tau kalau mereka berdebat seperti ini.

"Husssst.. sudah-sudah, kalian tau? kalian itu seperti anak kecil saja memperbutkan siapa yang tampan? Ayolah kalian ini kan sama-sama tampan. Tak perlu berdebat seperti itu."

Jungkook mendongak tak setuju apanya yang berebut tampan, dia kan hanya ingin tahu kenapa namanya disebut? tapi si sialan kim itu malah menjawab nya dengan terbelit-belit sehingga menyulut emosi.

Jennie yang paham akan tatapan tak setuju dari Jungkook pun mengerti.
"Iya tadi kita membicarakan mu kook-ah, kenapa kau ada disini? membolos kah?"

"Oh.. iya aku membolos, Tak usah kau beritahu pada Lisa Jenn. Aku sedang ingin sendiri."

Sendiri? Apanya yang sendiri, bilang saja tak mau diganggu apa susahnya sih Jeon?

"Oh begitu."

.
.
.
.

"Jimin hyung kau tau darimana aku ada disini? dan....

Untuk apa kau membawa mereka juga!?"

Ini yang sakit siapa sih? kok yang ngejenguk teman-teman Jungkook semua?

"Maaf kookie.. Awalnya aku tak mau mereka ikut kesini, tapi si kim hitam bersaudara ini bersikukuh! ingin ikut."

"Hey hey! kau buta warna? aku tak hitam asal kau tahu." Sambar Yugyeom tak terima. Demi apa dia putih seperti ini, di bilang hitam?

TKJ VS TSM (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang