Sembilan belas

341 33 0
                                    

Yang diinginkan Jungkook saat ini hanya ingin sendiri, tak ingin diganggu. Duduk sendirian ditaman rumah sakit. Mengamati interaksi anak kecil dan pria paru baya bermain bersama terlihat sangat senang sekali walau dalam hati menatap miris, karena anak kecil itu sedang duduk dikursi roda sembari diinfus tapi masih bisa tertawa lebar bersama pria paru baya atau bisa kita sebut dengan kakek nya.

Sebetulnya keadaan Jungkook tidak jauh lebih baik dari mereka, bahkan seketika mood nya anjlok barang tersenyum sedikitpun ia tidak bisa. Bagaimana bisa orang dimasa lalu yang menyimpan trauma tersendiri bagi dirinya datang kembali dengan senyuman--ah ralat bagi Jungkook tadi itu seringaian yang amat lebar. Membuat Jungkook geram setengah mati.

"Sialan! Kali ini aku tidak akan membiarkan mu berbuat sesuka hati! dan tidak ingin terlihat lemah dan mengalah darimu, walau kau perempuan sekalipun! Aku tidak ingin kejadian dulu terulang kembali." Umpatnya melirih diakhir kalimat.

Dilain tempat

Taehyung tidak bisa tidur, walau tadi hanya pura-pura tidur saat ada teman-teman Jungkook. Yang membuatnya mengumpati dalam hati satu persatu teman Jungkook yang tidak ia sukai saat membicarakan nya, atau membuat Jungkook tertawa lebar tunggu apa?

Kriet

Dikiranya Jungkook. Taehyung hendak mengomel, namun ditelan mentah-mentah saat mengetahui siapa yang datang. Wajah yang memang sudah datar teramat datar menelisik seseorang yang barusaja masuk tersenyum miring. Walau tipis Taehyung menyadari hal itu, pandangannya tak lepas barang sedikitpun pada orang didepannya ini.

"Wow tenang saja... aku tidak akan mengapa-ngapa kan mu, aku hanya ingin memberitahumu Kim Taehyung. Bahwa Aku akan mengambil kembali seseorang yang menjadi milik ku. Ku dengar kau sudah tidak dekat lagi dengannya kan? bukan begitu?"

"Ck, Tidak tau malu. Kau tidak perlu tau."

"Omong-omong kau benar kim, aku memang sudah tidak tau malu. Karena kau! dia tidak ingin dekat dengan ku lagi! dan karena kau juga! dia menjadi takut padaku!" Ucapan santai itu terganti seketika dengan bentakan didepan muka Taehyung. Ia berdiri disamping ranjang dan membentak-bentak Taehyung sesekali jemari nya menjambak rambut Tae.

Yang dibegitukan tidak meringis dan marah hanya tersenyum miring, Ia tau masa lalu ia dan Jungkook akan datang cepat atau lambat ia tau. Bahkan ia sudah memprediksi sebelum seseorang itu kemari.

"Bukannya itu semua terdapat pada diri anda sendiri? Ayolah itu sudah sangat lama.. kenapa kau datang lagi? Yang ku tau Pria yang kau sukai itu sangat membencimu setelah kejadian masa lampau."

"Jaga ucapan mu Kim. Kau ingin kuingatkan kejadian yang lalu hmm? dimana aku menyayat mu dengan cutter kesayangan ku.. dan dimana kau meringis tidak percaya mendengar penuturan ku bahwa yang kau cintai selama ini tidak cinta padamu. Dan saat Jungkook datang menyelamatkan mu.. kau malah memukuli nya tanpa kejelasan, ahahaha yang jelas dulu kau sangat cinta padaku kan? Sudah lah kau mengaku saja. Asal kau tau aku mendekatimu supaya hubungan kau dan Jungkook rengang dan setelah itu aku akan menyingkirkanmu, lalu Jungkook menjadi milikku bukankah itu rencana yang sangat bagus? Ah tapi sayang... Jungkookku sendiri yang mengagalkan rencana itu, walau Jungkook sudah mengingatkan mu tapi kau terus saja tidak mendengarkan, satu kata untukmu kim 'bodoh. Yah sebagian dari rencana ku berhasil dan kulihat dari kejauhan selama ini kalian sudah tidak dekat lagi. Hmm menarik, Selamat kim. Aku sudah tidak berminat bermain-main denganmu. aku akan mencari korban Orang yang mendekati milik ku, again. Uhhh sudah tidak sabar menjadikan Jungkook milik ku. Kau Perhatikan baik-baik

/Dia mencondongkan badan dan berbisik/

Rencana kali ini akan berhasil. Kau hanya perlu melihat keberhasilan ku Kim Taehyung. Ah satu lagi! Ku harap kau tak perlu ikut andil dalam rencana ini, Jika kau masih sayang nyawa. Camkan itu.. aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku Kim." Berdiri kembali.

TKJ VS TSM (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang