Bagian 7

620 103 2
                                    

|| Italia dan Kakak ||

Selamat membaca.

Ost. It will Rain

"Ciao piccola come ti chiami?"

"No thank you!"

Vin tertawa mendengar jawaban Nathan.

"Sayang paman ini bertanya siapa namamu, bukan menawarkan suatu hal."

"Jawabannya apa?" Tanya Nathan.

"il mio nome è Nathan." Kata Vin.

"Artinya?"

"Nama saya Nathan."

"Aaaa oke oke... Hmmm mister! il mio nome è Nathan."

"Oh Nathan, che bel nome sei, tuo padre è bravo a scegliere i nomi." ( Oh Haechan, nama yang indah, ayahmu sangat pintar memilih nama )

"Mister can you speak English? I don't understand what you're talking about, I'm not italian people. Sorry."

"Oh okay, sorry, so , are you from Indonesia?"

"Yes I am."

"Hmm seberapa banyak bahasa yang kau kuasai?"

"OHHH PAMAN BISA BAHASA INDONESIA?"

"Aku guru les bahasa Italia mu Nathan, aku akan mengajarimu cara berkomunikasi dalam kelompok ayahmu, dengan Madam Charlotte Bahasa Spanyol dan Nagawa Sensei Bahasa Jepang."

" 3 Bahasa? Paman aku bisa matiiiii." Keluh Nathan sambil memeluk Vin, tentu saja Vin bahagia melihat putranya bisa berkeluh kesah padanya.

"Paman menguasai 7 Bahasa pertama Korea, Indonesia, Thailand, Jepang, Italia, Spanish, dan mandarin."

"Gila." Nathan terdiam mendengar perkataan Vin.

"Bibi bisa Spanish, Korea, Jepang, dan Thailand." Kata Yebin.

"HUAAAA AKU BISA GILA." Nathan semakin mengeratkan pelukannya pada Vin.

"Hmm Nathan bisa paman katakan ini padamu?"

"Apa?" Nathan melepas pelukannya pada Vin dan menatap Vin.

"Kau bisa panggil aku ayahmu dan dia ibumu."

"Why?"

"Karenaaa hmm agak sedikit canggung jika kau memanggil kami paman dan bibi, boleh ya."

"Just eomma and appa." Jawab Nathan sembari menguyah makaroni di atas meja.

"Why?"

"Karena ayah dan ibu sudah ada di Indonesia, eomma and appa di Italia, lagian aku di Italia sampai tamat kuliah kan?"

"Jika kau nyaman dengan kami apa kau akan menetap?"

"Hmmm ntahlah appa, ku rasa."

Vin memeluk Nathan karena dia mendengar putranya memanggilnya dengan sebutan appa.

°°°°°°
••••••

"Jiya makanlah sedikit." Ajak Johan.

"Bagaimana aku bisa makan saat putraku dibawa lari oleh orang asing."

"Dia mantan suamimu Jiya, dia berhak atas Nathan sebagai ayah kandungnya, kau tidak boleh egois seperti ini, kalau kau egois kau hanya akan menyakiti anak mu."

"Apa aku kurang dalam merawatnya Johan?"

"Ya! Kita kurang merawat dia, kita tidak ada saat dia mencoba bunuh diri, kita ini orang tua yang buruk Jiya, biarkan dia bahagia dengan Yebin dan Vin."

Langit ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang