Bagian 12

498 77 1
                                    

|| Nico dan Nathan,
Kepribadian yang tak sama ||

Selamat membaca.

Semua yang terjadi adalah rencana Nathan.

Sejak awal, Nathan rusak karena perundungan, dia marah, kesal, dan kecewa, sehingga melahirkan jati dirinya yang lemah, namun dilain sisi dirinya memiliki jati diri yang sangat kuat dan licik.

"Langit indah bukan?" Tanya Wira saat Nathan sedang menatap langit sambil memeluk boneka bambi miliknya.

"Hmm aku suka."

"Sampai kapan?" Tanya Wira.

Nathan menatap Wira penuh tanya.

"Sampai kapan kau akan di rumah sakit ini dan bertingkah seperti orang dengan gangguan kejiwaan? Ya benar kau bipolar dan IED tapi ini sudah melewati batas."

Nathan tersenyum miring dan menatap tajam mata Wira.

"Aku memang sudah hilang akal, bukankah ini yang mereka minta? Aku tidak selemah itu kak."

"Kau lemah! Kau hanya berpura-pura kuat, kau rapuh Nathan! Kau bisa saja terluka, kau tidak tau seberapa banyak orang di luar sana yang menginginkan dirimu? Kau masih anak emas langit media, harta atas namamu sangat banyak dan itu tidak bisa diganggu gugat."

"Ck, aku akan ke Italia dan pergi dari sini, aku tak akan menerima apapun kau tau itu kan, semuanya habis dimakan waktu."

"Nathan cobalah mengerti, kau hanya akan merusak hidupmu sendiri, kau bisa mati perlahan seiring dengan rasa sakit yang kau toreh di hatimu."

"Akan tiba saatnya aku mati dok, jadi tenang saja oke?"

Nathan berlari kecil ke kamarnya saat dia kamar dia melihat Jevan sudah membersihkan baju-baju milik Nathan.

"Mau kemana kakak?" Tanya Nathan berlagak seperti anak kecil.

"Kita ke Italia ya sayang, semuanya sudah kakak rapikan, nah ayo ke bawah."

"Tidak bisa!"

Jevan yang terkejut langsung menatap aneh ke arah Nathan.

"Maksud aku nanti di sana nggak ada Kak Tiana."

"Kau harus ke Italia sayang, kita akan hidup bahagia di sana, mau ya?"

Nathan memutar bola matanya. Dan berjalan keluar, saat akan ke gerbang dia berpapasan dengan Wira.

Wira menahan lengan Nathan dan berbisik di telinga anak itu.

"Kau harus keluar dari rumah sakit ini Nathan, ini bukan tempat mu lagi, berbahagialah di Italia sana, jaga diri dan mental mu, sedikit saja kau tersakiti kau tau kan akibatnya."

Nathan mendecih dan berkata.

"Kau harus tau, bahwa Nico Alano Denzallo lebih ganas dari Nathan Adhikari Zabir."

Nathan masuk ke dalam mobilnya dan menatap aneh ke arah Jeffrey.

"Mereka akan meninggalkan ku? Ck terserah."

°°°°°°
••••••

2 tahun kemudian.

Nathan memanjakan dirinya sambil meminum beer dan melihat indahnya kota.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang