Bagian 16

392 63 1
                                    

|| Jantung untuk Sara ||

Selamat membaca.

"Kau memikirkan apa?" Tanya Adelio pada adiknya.

"Sudah 4 tahun saja ya kak setelah kejadian itu, dan 2 tahun setelah kejadian mengenaskan di rumah ini."

"Fase depresi?" Tanya Adelio.

"Hmm, tapi ntah kenapa akhir-akhir ini aku merasa normal kak, tidak ada lagi perasaan berlebihan, seolah Tuhan memberikan kesempatan terakhir."

Adelio mengusap kepala adiknya dan dia terkejut dengan rambut Nathan yang berkumpul di tangannya.

"Nathan kau stress? Rambutmu rontok."

Nathan menggeleng dan memeluk bantal gulingnya.

"Aku hanya lelah kak."

Dia tidak ingin Adelio tau dia ikut kemoterapi.

"Tidurlah besok pagi kau harus kuliah kan."

Nathan mengangguk dan memicingkan matanya.

°°°°°°
••••••

"Govin!" Panggil Nathan pada Govin yang duduk di sebelahnya, hari ini mereka pergi diantar oleh sopir.

"Bisa aku memelukmu?" Tanya Nathan.

"Kenapa hmm? Kau sakit?"

"Aku kangen Andra." Katanya.

"Kau merindukannya rupanya."

"Jangan bilang siapa-siapa."

Govin terdiam dan menatap wajah sahabatnya.

"Jangan bilang apa Nathan?"

"Aku menitipkan uang kuliah ku pada Jack, untuk beberapa bulan ke depan aku akan pergi tapi tidak untuk kuliah, aku akan keluar, uang kuliah itu untuk Rara."

Seketika Govin terdiam, dia masih mencerna keinginan Nathan.

"Aku mencintai gadis itu, sungguh, dia baik hati, aku tidak tau kalau dia melawan Kinan demi aku, aku mencintai dua gadis sekaligus, aku bodoh kak, aku menginginkan Sara tetap hidup, tapi aku juga ingin melindungi Rara."

"Kau mencintai gadis itu?" Govin benar-benar tidak percaya dengan apa yang Nathan katakan.

"Antar aku menemuinya, sekali ini saja, aku sudah tidak kuat kak, tubuhku semakin lemah, aku takut jika aku jatuh, aku belum bisa membuat orang-orang di sekeliling ku bahagia."

"Nathan bertahanlah lebih lama, maafkan kami semua, tidak seharusnya kami percaya dengan berita itu, tidak seharusnya kami membuatmu tertekan."

"Sssst sudah! Diam lah oke! Ini takdirku, kalian sudah ku maafkan, aku tidak mau membawa luka sampai ke atas sana, aku ikhlas Govin, jika ini hasil dari penganiayaan itu, aku bersyukur masih diberi kesempatan hidup, walaupun berakhir seperti ini, izinkan aku bertemu dengan Andra, Arka, dan dokter yang sudah merawat ku dulu. Dan keinginan terakhir ku, aku mau melihat kedua kakakku menikah."

"Nathan jangan katakan apapun lagi, kau tidak akan meninggalkan kami semua."

"Govin hanya padamu aku bisa mengatakan ini, aku berdoa Tuhan memberikan waktunya lebih lama agar aku bisa melihat kedua kakakku menikah, dan ibuku menemukan cintanya lagi, aku tau semuanya, aku melihat Bunda Yebin menangis dan berkelahi dengan Ayah karena lelah merawat ku, aku melihat Rara yang ku sakiti karena IED dan bipolar ku, aku merenggut mu dari Kinan, itu kenapa dia cemburu, bagaimana bisa kekasihnya tertawa kepada sahabatnya sedangkan ke dia tidak pernah."

Langit ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang