Part 8

6.8K 701 29
                                    

Sekitar sebulan sudah sejak kejadian itu dan Jaemin sudah mulai mau keluar kamar dan berinteraksi dengan para membernya lain.

Lagi pula ingin marahpun dia harus marah pada siapa? Marah pada Renjun pun bercuma saja karena mereka berdua sama-sama korban disini.

Jaemin hanya merasa malu ketika ia bertemu dengan para membernya, perasaan marah yang sering menjalar secara tiba-tiba itu membuatnya kadang bisa menjadi tak terkendali dan bersikap kasar pada membernya dan hal tersebut yang  kadang membuatnya lebih memilih mengurung diri dikamar dan keluar jika mereka ada acara saja.

Perasaannya yang terkadang menjadi sangat sensitif bisa membuatnya menangis tiba-tiba karena merasa para membernya yang perlahan menjauhinya.

Apa mereka muak menghadapi sikap Jaemin?

Dia merasa seperti ditinggal sendirian sekarang, hingga terkadang pikiran-pikiran aneh muncul dikepalanya tapi masih bisa untuk dia tepis.

"Jaemin...keluarlah kita makan dulu" ucap Taeyong sambil mengetuk pelan pintu kamar Jaemin.

Ya sejak kejadian itu Jaemin memang minta untuk tidur sendirian dikamar dengan alasan ingin menenangkan diri yang disetujui oleh membernya termasuk Renjun.

"Duluan saja hyung nanti aku menyusul" sahut Jaemin.

"Ne..cepatlah" ujar Taeyong.

Jaemin ragu apakah dia harus keluar dan makan bersama membernya itu, karena beberapa kali Jaemin bisa melihat tatapan tidak suka yang diberikan membernya padanya. Bahkan Jisung yang biasanya menempel padanya pun perlahan menjauhinnya.

Menepis segala pikiran buruknya Jaemin perlahan keluar dari kamarnya, dia tidak ingin mereka menunggunya terlalu lama.

Saat sampai dimeja makan, lagi-lagi ada tatapan tidak suka itu yang Jaemin lihat membuatnya menundukan kepalanya.

"Ayo makan" ucap Taeyong mengintrupsi semuanya.

Jaemin memandang makanannya dengan tidak bernapsu, entah kenapa tiba-tiba rasa mual yang selalu datang beberapa hari ini muncul lagi sehingga membuatnya langsung menutup mulutnya dengan suara ingin muntah membuat para member menatapnya.

"Yak kau ini kenapa? Kita sedang makan" ujar Haechan dengan meletakan sendoknya sedikit kasar.

"M-maaf" ucap Jaemin sambil menarik napas dalam agar menetralkan rasa mual yang tiba-tiba menyerangnya.

"Kamu sakit?" Tanya Taeyong.

"Kalau kamu sakit istirahat saja dikamar" ucap Doyoung yang seperti pengusiran secara halus bagi Jaemin.

"Aku tidak papa hyung" ucap Jaemin pelan dan langsung mengambil sendoknya untuk makan.

Baru satu sendok makanan itu masuk ke mulutnya Jaemin sudah merasakan mual bukan main, hingga ia memuntahkannya begitu saja dipiringnya.

"Oh astaga Jaemin, apa-apaan kau ini!" Sentak Jhonny.

"Uhh aku tidak mau makan lagi" ucap Yangyang sambil mendorong pelan piringnya karena ikut mual melihat Jaemin memuntahkan makanannya.

"M-maaf" ucap Jaemin yang langsung berlari ke toilet yang ada didapur itu saking tidak tahannya dia.

Saat sudah di toilet Jaemin memuntahkan semua isi perutnya yang memang kosong karena belum memakan apapun sehingga yang keluar hanya cairan saja, setelah rasa mualnya mereda Jaemin terduduk lemas dilantai. Perasaan sedih tiba-tiba menjalari hatinya saat melihat tidak ada satupun membernya yang menyusul dirinya ke toilet padahal Jaemin yakin suara muntahannya itu terdengar nyaring.

Ikatan || Renmin {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang