chapter 9 -tahap awal

1.3K 145 38
                                    

Budayakan vote sebelum membaca
Happy reading📖
a/n: terdapat adegan 18+ yang tidak terlalu membuat dosa para readers bertambah:)



Malam tiba, beomgyu masih menunggu yeonjun.

Setelah dua temannya itu pamit pulang, ia memilih untuk bersantai sambil menonton televisi di kamar yeonjun.

Yah, ia memang mempunyai rencana gila saat ini.

Sebuah seringai terpatri di bibir ranumnya kala mendengar suara mobil di pekarangan rumahnya. Bisa ia pastikan, pemuda bersurai biru itu sudah pulang.

Beomgyu mengeluarkan sebuah botol kecil, berupa obat perangsang yang telah ia cairkan beberapa jam yang lalu.

Dengan segera ia beranjak dari kasur setelah mendengar pijakan kaki yang semakin jelas terdengar dari luar kamar yeonjun.

Cklek

Beomgyu tersenyum manis ke arah yeonjun yang menatapnya tidak suka.

"Apa yang kau lakukan di kamarku bajingan?!"

"Uh, aku menunggumu yeonjun hyung~ ternyata tidak bertemu beberapa jam rasa rinduku padamu sangat menyiksaku." Jawabnya dengan nada menggoda yang sengaja ia buat-buat.

Yeonjun sungguh lelah malam ini, ia sungguh ingin menendang pemuda dihadapannya itu dari lantai ini.

"Minggir." Ucapnya datar.

Beomgyu yang notabene seorang pemuda keras kepala dan pembangkang hanya diam sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya, lalu mata lentiknya itu menatap angkuh pada yeonjun.

"Ku rasa kau butuh hiburan hyung. Maka dari itu, sebagai adik yang baik, aku akan dengan senang hati menghiburmu." Ujarnya manis.

"Aku tak butuh hiburan dari jalang seperti mu kim." Yeonjun melangkah, lalu menerobos beomgyu yang sejak tadi menghalangi jalannya.

Yang termuda hanya terkekeh, sekarang buruannya sudah masuk ke dalam perangkap.

Ia berbalik, menutup pintu itu kemudian menguncinya. Yeonjun yang mendengar pintunya tertutup menoleh, mendapati beomgyu yang tersenyum penuh kemenangan ke arahnya.

"Izinkan aku menghiburmu hyung~"

Lalu beomgyu semakin mendekat ke arah yeonjun, sembari merogoh botol kecil yang telah ia siapkan untuk buruannya itu.

"Sialan, apa yang ingin kau lakukan." Yeonjun mulai menghindar kala beomgyu akan meraih pundaknya.

"Meng.hi.bur.mu. faham?"

Lalu dengan cepat, si manis menarik pergelangan tangan yang lebih tua, membuat tubuh keduanya menempel.

Beomgyu memeluk pinggang ramping yeonjun erat, yeonjun memberontak. Walau posisi beomgyu adalah submissive, ia tetaplah seorang lelaki yang tenaganya sama saja dengan lelaki yang lainnya.

Dengan cekatan, ia membuka botol kecil itu dari balik punggung yeonjun, lalu meminumnya membuat yang lebih tua semakin bingung.

Setelahnya, yeonjun terkejut kala bibir keduanya bertemu, beomgyu menggigitnya sampai ia mau tak mau membuka mulutnya.

byur~

"Uhuk uhuk.."

Yeonjun terbatuk kala sebuah cairan di semburkan ke dalam mulutnya oleh beomgyu, dan ia tersedak karena terkejut dengan kehadiran cairan itu secara tiba-tiba.

Tautan di lepaskan, beomgyu tersenyum penuh arti melihat yeonjun yang masih terbatuk karena ulahnya.

"Ssh.. Sialan, apa uhuk-"

"Sht, aku keluar dulu ya yeonjun hyung.. Selamat menikmati." Ujarnya lalu beranjak keluar dari kamar yeonjun.

Yeonjun menatap bingung kepergian beomgyu, maksud dari menikmati itu apa?

Tak mau membuang-buang waktu, ia pun bergegas untuk membersihkan diri.

🐻🦊

Ada yang aneh dengan tubuh yeonjun.

Padahal, baru 5 menit ia selesai dari membersihkan diri, namun tubuhnya terasa panas.

Bahkan, AC dalam kamarnya pun menyala, tapi tidak berefek sama sekali pada tubuhnya. Ia masih merasa kepanasan.

Yeonjun terpaksa membuka kaos hitamnya dan memilih mengganti celana panjangnya dengan celana yang lebih pendek.

Masih terasa panas.

Dengan itu, ia memutuskan untuk pergi ke balkon agar udara dingin menyengat tubuhnya.

"Ughh! Ada apa dengan tubuhku!" Racaunya frustasi.

Dan sekarang, entah mengapa, tubuhnya semakin memanas juga ada suatu hasrat yang membuncah dalam dirinya.

Berfikir keras dengan apa yang ia alami saat ini, lalu dirinya mengingat kejadian ciuman tadi dengan beomgyu. Dan dapat yeonjun tebak, cairan hambar itu merupakan obat perangsang yang membuat tubuhnya terasa kacau saat ini.

Rasanya ia ingin memberikan perhitungan pada beomgyu, namun ia tak ingin suatu hal yang tidak ia inginkan terjadi saat ia bertemu dengan anak itu nanti, sebab ia rasa saat ini tubuhnya ingin  sesuatu -sesuatu yang bisa menuntaskan hasrat yang tengah menggebu-gebu dalam dirinya ini.

Pada akhirnya, yeonjun bergegas menutup pintu balkon dan berlari ke kamar mandinya untuk menuntaskan hasratnya yang sialnya tak dapat ia tuntaskan dengan seseorang atau bisa dibilang, bermain solo?

Beomgyu memekik senang kala mendengar desahan yeonjun dari luar kamar pemuda itu. Mengingat kembali, kalau efek obat perangsang itu tak akan hilang dengan cepat, membuat beomgyu semakin bahagia. Ia sangat bahagia dengan yeonjun yang menderita seperti ini.

"Ouch, sepertinya hyung kesayangan ku itu akan berdiam diri selama beberapa hari di dalam kamarnya haha.."

Kemudian ia menekan tombol hijau pada layar ponselnya kala menyadari ponselnya itu berdering.

"Halo sayang, bagaimana?" Sapa seseorang yang pasti sudah tertebak itu adalah choi soobin.

"Sesuai rencana. Ia sedang senam lima jari di dalam kamar mandinya."Jawabnya seraya terkikik.

" Aku senang mendengarnya. Dan ingat, kau tidak boleh mendekat saat efeknya masih bereaksi oke."

"Hum, pasti. Aku akan tetap menjaga diriku hanya untukmu bin. Kalau begitu sudah dulu, selamat malam."

"Night too bae~"

Dan beomgyu memutuskan untuk pergi ke kamarnya untuk menyelami alam mimpinya, mengabaikan yeonjun yang mati-matian menuntaskan hasratnya yang tak ingin berhenti walau telah mencapai pelepasan yang entah ke berapa kalinya.

TBC
________

UP!

Gak jelas kan? Iya ku tau:)

Terimakasih untuk yang masih setia dengan book ini~

VOTE DAN KOMEN^^

byee.....double up??

TIRI 🔞 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang