•••
Dua orang manusia bagian dari kaum hawa kini tengah tenggelam menikmati suasana menyenangkan menghabiskan waktu bersama untuk menonton movie marathon yang sejatinya sudah keduanya mulai sejak 5 jam yang lalu. Dan kini keduanya masih betah untuk tak beranjak. Yang satu wanita berambut pendek yang duduk bersandar dengan setoples camilan ringan, sedang yang satunya lagi berambut sebahu tengah duduk bersandar serta fokus akan tayangan didepannya.
Kesempatan kosong di hari weekend seperti ini memang rasanya sangat langka untuk diperoleh. Ya memang formalnya mereka setiap minggunya mendapatkan dua hari jatah libur dalam 1 pekan. Namun realita yang terjadi, tak jarang tugas yang harus keduanya selesaikan hari senin sering menanti. Alhasil, waktu libur mereka terpaksa terpotong untuk menyelesaikannya.
"Tumben lo gak kencan Pril?" Tanya wanita berambut pendek yang kini terpaksa berdiri berniat untuk mengambil camilan karena yang ada dipangkuannya telah habis.
"Mau minum sekalian dong San," teriak seorang perempuan lain yang kini masih nyaman dalam posisinya duduk bersandar. "By the way kencan yang lo maksud kencan sama yang mana dulu nih?" Imbuhnya tak berselang lama disertai kekehan tawa.
Perempuan yang tadi berniat hanya mengambil camilan kini pun terpaksa mengambilkan sekalian sebotol air mineral dan melemparkannya pada temannya tadi. "Sialan, gue lupa sih kalo gebetan lo banyak. Saking banyaknya gue aja sekarang lupa siapa yang masih kekeh deketin lo." Rutuknya kembali pada posisi sebelumnya.
"Terimakasih banyak temanku yang paling pengertian," ujar Prilly meminum air mineralnya beberapa tegukan. "Eh tapi coba lo tebak deh, gue sekarang sama siapa."
"Hey, that's not my business." Dengan suara garang khas perempuan serta mata menyala pastinya.
"Sama Arfeen gue sekarang," pungkasnya akhirnya mau memberitahu.
Perempuan disampingnya yang tadi tengah mengemil kini pun seketika berhenti saat mendengar nama yang barusan temannya sebutkan. "Arfeen kata lo? Arfeen yang lo maksud ini Arfeen si kakak tingkat kita dulu?" Berondongnya dengan nada tanya tak biasa. Namun perempuan yang tengah berselonjor disampingnya cukup mengangguk tenang untuk menjawabnya.
"Gila lo kalo sampai berani mainin dia Pril. Dulu sewaktu kuliah tuh kating baik banget anjir, gue bakal jadi orang pertama yang bakal ngelabrak lo kalo sampe lo apa apain dia." Perempuan yang bersangkutan tersebut hanya bisa tertawa kesenangan melihat reaksi teman dekatnya ini. Mengingat ia cukup tahu betapa teman disebelahnya ini dulu sempat mengidolakan sosok kating tersebut. "Dia sebaik gitu kenapa bisa suka sama lo yang blangsakan gini sih Pril," imbuhnya seperti ikut meratapi nasib orang lain.
"Sialan, segitu hinanya gue dimata lo ya San," kekehnya biasa saja, sebab ia tahu lontaran pedas antar keduanya begini hanya bertujuan untuk bercanda.
"Hmmm, eh tapi Pril. Kok gue baru sadar ya, semua gebetan lo yang gue kenal tuh namanya selalu berawalan A semua lho. Bener gak?"
Belum sempat wanita tadi menyahuti jawabannya, dentingan notifikasi berhasil mendahului untuk mengalihkan fokusnya. Segera diambil gawainya itu untuk tahu siapa yang berkepentingan menghubunginya.
From Kanjeng Ndoro 💪:
Sayang, besok jangan lupa pulang dan nginep dirumah ya. Daun teh olong pesenan Bunda juga jangan lupa dibawain, oke sayang?Membaca pesan yang lumayan tadi berhasil membuat moodnya sedikit terganggu. Padahal tadi ia masih baik baik saja meneguk air mineral sambil menikmati tayangan didepannya.
"Dih langsung kicep tuh mulut, dari siapa woy emang?"
"Nyokap, biasa nyuruh gue pulang. Emang gue tuh ngangenin anaknya," jawabnya sembari mengabaikan perasaan malasnya.
"Jijik lo."
Dan untungnya temannya ini begitu baik mau menghiburnya hanya dengan melontarkan kalimat kasar seperti ini padanya. Ya setidaknya lumayan lah sedikit mengembalikan moodnya.
To Kanjeng Ndoro :
Injih siap Bunda cintanya Ayah 😘Sebenarnya Prilly selalu suka jika disuruh pulang begini. Namun, beberapa waktu terakhir ada alasan yang membuatnya malas kerumah. Lebih tepatnya jika harus berhadapan dan berdiskusi dengan sang Ayah. Dirinya hanya tak sekuat itu untuk bisa terus terusan berbohong dan menghindar pada sang Ayah.
Ya dia hanya berharap sang Ayah tak terlalu sering mendesaknya bertanya soal teman dekat lelakinya saat ini. Fikirnya.
Padahal yang ia tak tahu, akan ada perubahan besar yang terjadi setelah dirinya kembali kerumah besok. Takdir dari bagian hidupnya. Yang pastinya, tak akan membuatnya kembali tenang setelah pulang kerumah. Entah seberapa siap dirinya nanti.
---
Hai, prolog nya dikit aja lah ya 😂
Part awal akan mulai dipublish setelah lebaran sesuai info sebelum sebelumnya.Jangan lupa share ke yang lain yaa 😊😊
Vote dan komennya ditunggu sangat, biar aku tahu seberapa banyak antusiasme kalian buat cerita ini 🤍🤍-3 Mei 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
We're Engaged [COMPLETED]
Romance(Follow dulu sebelum membaca, adalah salah satu sikap dari pembaca yang cerdas 👌) Pertemuan pertama antara dua orang asing, namun keduanya sudah diharuskan menentukan tanggal pertunangan hingga memikirkan konsep rancangan pernikahan. Nyatanya kala...