Anger

2.2K 304 84
                                    

Darah segar keluar dari perut sebelah kiri nya, mengalir dengan deras, merah kental mengotori pakaian rumah sakit milik naran, sedikit terbatuk kecil diikuti darah yang juga keluar dari mulutnya

"R..renoo" galih yang masih sadar, membalikkan posisi kini galih yang memeluk reno, Reno tersenyum "I'am okey.. and call me naran" balas Reno, mengulum bibirnya dan menyerngit tidak suka "shh... Sial gue nelan darah uhhuk uhhuk"

Brukkkk


Buahh


Duaghh


Dor


Dor


Dor!!!


Buaghh





Suara tembakan dan pukulan terdengar, Reno tersenyum tipis kala melihat 'ayahnya' beserta anggota nya datang

"Renoo!!!" galih tersingkir, damar memeluk Reno, lalu menahan darah yang keluar dari perut Reno dengan tangannya

"T .tahann..." Lirih damar, ia menangis, memeluk Reno dengan isakan yang keluar dari mulutnya

"G..gue b..belum mati tolol" bisik Reno, damar terkekeh tapi air matanya terus berjatuhan

Damar berbalik dan menemukan galih, mengembalikan Reno ke pelukan galih, dan berdiri

"Jaga dia" dan galih mengangguk mengiyakan ucapan damar, damar pergi membantu ayahnya

Ayahnya bertarung melawan anggota John, memukul nya membabi buta, tendangan dimas layangkan ke dada milik musuh

Begitupun damar yang menendang punggung musuh, keduanya bertarung dan belum terlihat ada luka di tubuhnya nya, anggota damar dan Dimas lebih banyak dari anggota milik John, sedangkan John kini mendekat ke arah Dion dan Riana "PERGIII!!!" Fokus Dimas, damar, galih dan Reno kini tertuju pada Dion dan Riana yang berteriak, John di sana menodongkan senjata api nya ke arah Dion, dan pakaian Riana terbuka akibat tarikan tangan kasar milik John, untungnya Riana memakai kaos lagi di dalamnya

Ingatkah kalian kalau John memiliki kelainan yang tinggi, hypersex yang tinggi, sial kenapa cerita menjadi seperti ini?

Penulis yang depresotಥ‿ಥ

"RIANA!!!" Teriak Reno, "DIAM DI SITU DIMAS!!" teriak John, tangan kirinya, kedepan meminta Dimas yang ingin mendekat terhenti, John sadar dia sudah kalah, bawahan_nya sudah tewas, bau darah tercium di ruangan ini, banyak pecahan beling karena perkelahian tadi, bahkan damar juga mematahkan kepala bawahan John, memisahkannya dari tubuhnya, begitupun dengan bawahan John yang lain, tidak jauh beda

Katakan sekarang John merasa takut, satu satu nya cara untuk melawan Dimas dengan menghancurkan hidupnya, John tau 'rima sangat menyayangi anak anaknya'

"Hiks.. hiks.. ayah... Hiks ." Tangis Riana, tubuhnya bergetar, tubuhnya bergetar, air matanya jatuh meluruh dengan deras, rasa dingin juga menghantam tubuhnya

Dimas dan damar terdiam, galih apalagi, hingga tanpa sadar Reno melihat ke arah belakang dimana John berdiri, seseorang dengan masker hitam berjalan pelan tanpa suara



Srekkk!!!







Dor!!!






"Akhhhh!!!"






Tubuh John, jatuh begitu saja, tubuh nya mengeluarkan darah segar saat sebuah pisau menancap di bagian perutnya dari belakang ke depan bahkan tembus ke depan, ternyata Roy yang berjalan pelan, kaki tangan Dimas ternyata berguna juga

DIANARAN AND TWINS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang