tentang kita

18 5 0
                                    


Viash menghela napas kasar, meletakkan kotak obat dari pangkuannya, kemudian menarik tengkuk gadis didepannya dan menempelkan bibirnya pada bibir indah itu, diam. 

Sigadis yang terkejut hanya bergeming , lima detik berlalu viash Manarik wajah  , lalu menenggelamkannya ke ceruk leher gadis itu, hembusan nafasnya begitu terasa bagi sang gadis,
Ia menunggu apa yang akan dikatakan viash.

" Zeva, I'M angry , jangan bicara sembarang, aku tak suka . " Dengan tetap pada posisi tadi viash mengatakan isi pikirannya pada gadis bernama zeva didepannya.

"Aku juga marah jika kau lupa , "
Zeva masih tak ingin disalahkan oleh pria itu, viash menarik zeva semakin dekat dan kemudian memeluknya dengan erat,

Viash yang sinis itu, yang dingin tanpa senyum,  dan tempramental , ia  tak menyukai wanita manapun kecuali ,
satu gadis yang sedari tadi dipeluknya,

Zeva, wanita berambut cokelat bergelombang, memiliki paras cantik dengan iris abu2 yang indah ,adalah pemilik hatinya.

Zeva adalah pribadi yang keras, dan pemarah, suka berkelahi dan membuat masalah nya sendiri, ia memiliki musuh dimana mana , karna ulahnya .
Dan gadis itu dengan mudah membuat seorang viash jatuh hati.

Tak ada sisi feminim, hanya seorang zeva yang apa adanya.

Zeva membalas pelukan itu, kemudian menepuk punggung viash, dengan hati hati, " I know that you love me " candaan yang garing, rutuk zeva dalam hati.

Namun viash terkekeh sambil melepas pelukan mereka dan menatap intens wajah cantik kekasih nya.

" Yes , you're right" viash kembali mencium gadis itu  lalu berbisik
" Ayo tidur , Aku tau kau lelah" tepat diakhir katanya, viash mengangkat tubuh zeva di tangannya, kemudian menurunkan gadis itu dikasur,

" Kau memperlakukan ku seolah aku lumpuh, " zeva selalu merasa aneh dengan
Perlakuan manis viash padanya, ia akan bicara seolah yang dilakukan viash adalah kesalahan,

" Padahal kau senang , aku begini" goda pria itu tertawa kecil melihat tingkah zeva padanya, " viaaaaaasshh" erang zeva dengan wajahnya yang memerah , gadis itu membelakanginya.

" Maaf sayang, aku bercanda" tetap dengan tawa tampannya , viash membuka pakaian atasnya kemudian berbaring di samping zeva dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang.

Mengendus ngenduskan wajahnya pada leher zeva membuat sensasi tersendiri bagi viash, ia suka wangi tubuh kekasihnya.

Viash menaikkan selimut menutupi tubuh mereka berdua, agar mereka tidak kedinginan, 

pria itu mengeratkan dekapannya membuat zeva semakin hangat, apalagi dengan tubuh kekarnya membuat gadis itu nyaman, belama2 dalam pelukan viash.


ZEVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang