bagian baru

11 4 0
                                    


Zeva menghela napas kasar, sedari tadi mematung hanya untuk membuat dirinya sendiri tak terlihat, selama 20 menit ia bersembunyi di balik gantungan pakaian pakaian salah satu gerai di pusat perbelanjaan yang ramai.

Kemudian ia mendengar suara yang ia yakini adalah aba aba kawannya, sesegera zeva keluar dari persembunyiannya, ada satu dua pasang mata yang melihatnya aneh, namun tak ia hiraukan.

Ia meraba pinggangnya, memastikan bahwa benda yang dibawanya masih berada di tempat. Aman, gumamnya

Gadis itu mengendap mencari eksistensi seseorang yang membuat dirinya keluar,
Ada petugas yang berjaga jaga mengelilingi shop itu dan itu bukanlah hal yang sulit bagi zeva karena ia akan dengan mudah lolos , seperti ketika dirinya berhasil membawa senjata api kedalam mall.

Sekarang setelah mengedarkan pandangan, zeva dapat melihat orang itu, orang dengan tubuh kecil namun berbahaya, seorang pria kerdil yang memakai setelan kesukaannya, dengan seorang wanita disampingnya.

"Zev, kau melihatnya? Ya aku tau, sekarang putar balik pandangan mu untuk melihat lebih jelas kearah pria dengan baret hijau tua diujung lorong"
Bisikan suara di telinganya yang telah dipasangkan alat komunikasi itu memberi tau.

Zeva mengedarkan kembali wajahnya di sekeliling , rupanya pria berbaret hijau itu berdiri mengawasi pria kerdil dari kejauhan, bila ia langsung pada intinya, maka ia akan juga dapat dengan mudah dihabisi oleh pria berbaret, karna posisi strategis si baret hijau.

' tak akan hanya ada satu orang di sini, orang lain pasti sedang mengintai sikerdil'
Batinnya seraya kembali mencari cari gerak gerik tak beres. Banyak nya pengunjung sedikit menghalau penglihatan zeva, namun berjinjit adalah hal yang harus dihindari. Ia tak boleh kelihatan sebagai orang yang berbeda.

"2,5,7....... 11. Aku rasa ada sekitar dua belas orang yang mencurigakan Rik, enam di bagian kiri, tiga dibelakang dan tiga di bagian kanan" zeva bergerak hati hati agar tidak membuat kericuhan.

Rika, rekannya berada sekitar dua ratus meter dari posisi nya , berada di bagian kiri target . Sedangkan zeva seratus meter di depan si kerdil, hanya dirinya yang bisa dikatakan lebih aman daripada Rika ,

"Baiklah, kau perhatikan saja para pengawal orang kerdil itu, aku akan menjalankan tugas ku sendiri, " ucap zeva mantap sambil berjalan dengan santai lebih dekat dengan sikerdil.

Zeva mengeluarkan holster revolver dari sarung senjata nya, targetnya semakin dekat, dari salah satu gantungan baju berjejer disampingnya , zeva mulai membidikkan senjata itu tepat di bagian dada kiri sikerdil, " Roy ,hidupkan Sekarang " titahnya pada seseorang lagi.

Tiba tiba suara sirine bahaya menggema di seluruh penjuru mall, zeva tersenyum. " bagus roy" bangganya pada diri sendiri.
Orang orang berhamburan , berteriak padahal nyatanya mereka tidak tahu apa apa, para petugas toko juga kewalahan menenangkan pengunjung, suasana semakin riuh akan teriakan , orang orang itu berlarian tak tentu arah dan tepat satu menit dari bunyi sirine
" Dorrrrrrr!" Suara tembakan membuat semuanya menjadi histeris.

Target dengan tubuh kecil itu telah bersimbah darah, menggelepar dilantai terengah seakan kehabisan oksigen, wanita disampingnya terlihat berusaha menolong, nihil. Sikerdil telah terkapar tak bernyawa.

seketika tembakan tembakan lain menyusul membuat semua orang memekik ketakutan , polisi keamanan yang berjaga segera bertindak mencari pelaku penyerangan dan penembakan itu.

Anak buah sikerdil menggeram marah dengan wajah merah padam , ke dua belas orang itu kini menampakkan diri dengan pistol dimasing-masing tangan mereka, menembaki brutal siapapun yang berada di jalannya.

Sedangkan disisi lain gadis muda berumur 19 tahun itu tersenyum penuh kemenangan dari dalam mobilnya, ia dapat melihat kerusuhan di dalam sana .
Zeva melepaskan sarung tangannya yang tadi ia gunakan sebagai pelapis tangannya agar polisi tidak menemukan sidik jari gadis itu.

Pistolnya ia tinggalkan disana bersama para anak buah sikerdil yang tidak berguna, Roy melajukan mobil menjauh dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pistolnya ia tinggalkan disana bersama para anak buah sikerdil yang tidak berguna, Roy melajukan mobil menjauh dari sana.

ZEVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang