pemilik mata abu abu

15 5 0
                                        

Gadis dengan rambut yang bergelombang indah itu telah mencekik seorang pria tak berdaya dilantai marmer,

10 menit perkelahian mereka berdua, dapat ditebak siapa yang akan menang,

sigadis berdecih angkuh , masih mencengkram leher lawannya sedangkan pria tak berdaya itu hampir kehilangan kesadaran akibat hantaman dikepalanya oleh gadis didepannya,

gadis itu melepaskan tangan dari leher musuh ketika mendengar teriakan temannya, si gadis menoleh ternyata temannya ditarik paksa oleh teman si lawan,

sontak ia berlari mengejar kawannya yang telah meraung meminta pertolongan dari sang gadis tadi

" Akhh" Geraman itu berasal dari simusuh karna ditonjok oleh gadis berambut cokelat itu dan berhasil melepas cengkraman tangannya,

kemudian selanjutnya adalah baku hantam kembali terjadi di sana ,pria itu memukul keras rahang si gadis Hingga terluka namun itu hal biasa bagi si gadis,

Samasekali tak goyah oleh serangan bertubi tubi musuhnya, tentu saja ia bukan gadis biasa,

beberapa menit berlalu, ketika sang musuh lengah gadis itu langsung mendaratkan bogem mentah di wajah dengan keras dan menendang selangkangan nya,

Si pria meringis menahan sakit, saat kemudian kembali di serang dengan cepat membuatnya tersungkur, ia mengerang, sigadis tersenyum ,

Saat hendak menginjak dada si lawan , tiba 2 sepasang tangan kekar berada di perutnya kemudian sigadis sudah melayang karena seseorang mengangkat tubuhnya dari belakang,

Ia memberontak ingin dilepaskan, namun pria dibelakangnya kekeuh tetap menahannya, si gadis menoleh melihat wajah itu, yah, seseorang dengan wajah sinis itu memandang nya  datar. Kemudian selanjutnya membawanya pergi, dari tempat kejadian,

Viash menurunkan gadis itu di kursi  samping kemudi, wajah si gadispun kelihatan menahan amarahnya, karna orang itu telah lolos, karna ulah pria disampingnya. Ia kesal dan tak mau bicara sekarang,

Hening menyelimuti mereka selama perjalanan, tak ada yang membuka suara , tak ada satupun yang berniat memulai percakapan, apalagi si gadis angkuh tak pernah mau kalah, dan hari ini pria itu kembali membuat dirinya marah.

Sesampainya di sebuah mansion mewah dengan nuansa hitam putih, dengan cepat gadis itu turun dari mobil tanpa memedulikan orang disampingnya, bergegas masuk kemudian  masuk ke dalam kamarnya,dan membanting pintu dengan keras, menimbulkan bunyi debuman.

Gadis itu langsung mengambil ponsel cadangan nya, karena ponselnya pasti telah tak terbentuk karna perkelahian tadi,

Ia menghubungi rekannya untuk meminta  bantuan agar kedua musuhnya tadi diamankan, .

Sigadis  menyugar rambut coklat nya kebelakang, menampilkan beberapa lebam yang tadinya tertutup kini terlihat jelas, ada luka di sekitar keningnya ,

di rahangnya juga masih terlihat darah yang mulai mengering, pipinya lebam , tubuhnya agak kaku digerakkan, ia mendesis mengumpat pada lawannya tadi, benar2 menyebalkan.

Ia berjalan duduk di depan meja cermin nya  , memperhatikan wajah cantiknya yang terluka,

Pintu terbuka, tanpa menoleh ia tau siapa yang masuk, seorang pria yang sejak tadi , membuat si gadis kesal,
tanpa bicara pria mengambil sekotak obat, kemudian menghampiri si gadis dengan wajah jengkelnya.

Viash menarik sebuah kursi untuk duduk di samping gadis itu, ia kemudian langsung mengumpulkan rambut si gadis lalu mengikatnya diatas kepala, 

Gadis itu hanya bergeming , membiarkan viash beraksi, pria itu memutar kursi ,menghadapkan gadis itu tepat didepannya ,

kemudian ia dengan telaten dan wajah serius nya mengobati wajah cantik didepannya , ia sengaja menekan beberapa luka di wajah itu, untuk memberi tau bahwasannya pria itu juga marah,namun si gadis masih diam menatap orang dihadapannya.

" dengar, jangan membuatku kesusahan terus menerus karena ulahmu, tidak bosan memiliki musuh? Hmmmm? " Viash mulai bersuara,

" Kalau begitu, berhenti lah mengurusi ku bodoh, supaya kau tidak susah!!" Gadis itu membalas dengan ketus

  Gadis dengan mata abu abunya itu menatap viash dengan lekat .

ZEVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang