Malcolm

3 1 0
                                    


Suara ketukan santai yang berirama  dilantai karna seseorang baru saja melangkahkan kaki memasuki tempat usang itu, membuat seisi ruangan merinding karna atmosfer yang seketika membeku kala tebakan mereka semua benar, wanita berwajah datar tanpa ekspresi yang menggenggam sebuah belati  ditangannya mendekati seorang pria yang tubuhnya terikat di sebuah kursi kayu , wajahnya terlihat redam membiru, sudut bibirnya robek.

"Hai Malcolm, apa kau sudah tidak sabar menungguku?hmmm?" Seringai tercetak jelas di wajah wanita yang mendongakkan si mangsa dengan ujung belatinya , Malcolm, sang mangsa menatap nanar orang didepannya, tiba tiba,"cih" Malcolm meludah kewajah cantik yang terlihat begitu sadis itu, membuat seisi ruangan yang berjumlah puluhan orang seketika terbakar emosi melihat pimpinan mereka diludahi.

Sehingga salah satu dari mereka ada yang langsung menendang kepala Malcolm, " siapa menyuruh mu melakukan nya hah?" Bentak sang pemimpin, membuat orang itu gelagapan meminta maaf.

Wanita itu kemudian membersihkan wajah nya dengan santai sebelum kemudian dengan tiba tiba menyentak kepala Malcolm kebelakang dan menempatkan wajahnya tepat didepan Malcolm, "lepaskan aku berengsek!" Maki sang Malcolm, sedangkan lawannya masih menyeringai lebar.

"Jika mau ku lepaskan, berlutut di kakiku dan sujudlah lalu cium kakiku, bagaimana? " Sontak anak buahnya meledakkan tawa mengejek Malcolm yang kini telinganya memanas karena tak tahan dengan hinaan itu.

" Sampai matipun aku tidak akan melakukan nya jalang!" Suara Malcolm semakin serak karna wanita itu beralih mencekiknya, " zino, potong lidahnya" lirih wanita itu membuat yang lain meringis.
Pria bertubuh kekar dengan tatoo diwajahnya maju ,mengambil sebuah pisau berukuran besar lalu mendekati Malcolm, yang memejamkan mata.

" Leya, gunting daun telinga kirinya!" Ujarnya memberi perintah,
Yang dipanggil juga langsung menghadap sang ketua,sambil membawa alat tajam itu, "Roy, siram besi panas itu ditubuhnya, biarkan dia merasakan perlahan sesuatu yang indah malam ini" wanita itu mundur beberapa langkah memberikan akses pada anak buahnya untuk melakukan tugas-tugas mereka, dan untuk menyaksikan sesuatu yang menyenangkan untuk menjadi adegan pengantar tidur nya.

Malcolm memejamkan matanya semakin erat kala membayangkan ia akan disiksa sebegitu sadisnya oleh gadis kejam itu, perlahan nyalinya menciut keberanian yang ia tunjukkan tadi seketika menguap hilang entah kemana.

"Kalian semua, lihat lah dia , nasib kalian tak akan jauh berbeda dengan Malcolm jika coba coba berhianat, mengerti!" Teriak sang ketua yang memperingatkan mereka semua, sambil memperhatikan dengan puas melihat Malcolm berteriak histeris dan menggelepar tak berdaya saat zino,  leya dan Roy melakukan nya dengan perlahan membuat siksaannya semakin lama, dan mengerikan.

Seseorang merangkul wanita itu dari belakang dan berbisik lirih,
"apa kau puas nona zeva?" Seringai Nick membuat zeva menggelang sekali tanpa  mengalihkan pandangan dari Malcolm yang kelihatan begitu tersiksa.

" Seharusnya sambil digilas saja perutnya , dan potong kakinya itu, mungkin baru aku akan puas melihat penghianat bodoh sepertinya , mati secara perlahan"

Nick terkekeh licik, mendengar penuturan gadis kejam ini.
Malcolm semakin terlihat mengerikan karena seluruh tubuh nya terbakar oleh besi panas yang meleleh itu, kini telinganya putus, lidahnya pun telah terpotong.

Seisi ruangan merasa puas dengan pemandangan yang menurut mereka menakjubkan, sang penghianat yang kini tak sadarkan diri menghadapi takdir yang mengerikan, mereka semua tau, itu belum selesai, sebelum zeva memerintahkan mereka membunuh Malcolm nanti.

Zeva melangkah mendekat, memperhatikan mangsanya yang pingsan dengan mulut menganga dan mata masih melotot, meskipun sudah tak sadarkan diri.

"Terimakasih Malcolm, jika kau tak berkhianat padaku, malam ini aku tak mendapat hiburan" monolog zeva pada tubuh didepannya.
Kemudian gadis itu berbalik dan pergi dari markas mereka diikuti Nick dan beberapa orang dibelakangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang