"Bekerja seperti ini tidak akan sulit untukku" Batin New yg tengah menemani Tay makan malam dan New melihat ke jam tangan sebelah kanannya dan sudah menunjukkan pukul 11 malam.
"Siapa namamu Tuan?? Kau belum memberitahuku namamu yg sebenarnya" Tanya New dengan senyuman.
Tay berhenti sejenak dan memandang New "Tay..!! Namaku Tay Tawan"
"Nama yg bagus" Ucap New dan mengambil tisu lalu mengelap bibir Tuannya yg belepotan, jujur jantung Tay berdebar sangat cepat dan rasanya seperti berlari 1000 Km atau saja lebih dari itu.
"Tuan, kau baik-baik saja??" Tanya New yg melihat Tay melamun dan lamunannya yg tengah menatap dirinya.
"Tuan...!!" Panggil New lagi
Seketika itu Tay sadar dan kembali melanjutkan makannya."Apakah kau pernah bertemu dengan manusia namun tidak manusia??" Tanya Tay dan menghentikan lagi makannya, New mengernyitkan keningnya setelah mendengar pertanyaan yg tidak dia mengerti.
"Sudah waktunya tidur" Ucap New lalu berdiri membersihkan sisa sisa piring yg ada dimeja makan.
"Kenapa tidak menjawabnya?? Bukankah itu pertanyaan mudah??" Tanya Tay lagi.
"Pertanyaanmu sangat tidak masuk akal" Ucap New lalu meletakkan piring tersebut ke Wastafel pencuci piring.
"Aku hanya berbicara tentang kau pernah bertemu dengan manusia yg bukan manusia"
New kembali duduk dan memandang Tay dengan serius "Baiklah tuan Tay, bisakah kau beritahu jawabannya??" Tanya New yg mentautkan kedua tangannya dan menempelkannya di dagu
"Diriku sendiri" Jawab Tay.
New semakin tidak mengerti apa maksud dari Tuan muda yg satu ini.
"Dirimu??""Iya, diriku pernah bertindak seperti tidak memanusiakan"
"What??" New hampir gila dengan jawaban seorang yg berpenyakit kejiwaan.
"Yap, aku pernah melakukan itu"
Oh god, New hampir sedikit gila disini, dia belum mengetahui tentang tuannya sama sekali dan dia disuruh menjaga saja namun pertanyaan dan jawaban tersebut membuatnya sedikit takut, ingin sekali dia menelpon Phi Arm namun belum saatnya karna si pemilik Mansion masih terjaga.
"Bisakah kau jelaskan siapa dirimu sebenarnya??" Tanya New lagi dan kali ini dia serius dengan pertanyaannya.
"Aku bisa melihatnya, dan aku bisa mengingatnya" Tay tersenyum memperlihatkan gummy nya dan sungguh membuat New hampir terkena serangan jantung.
"Bisakah jangan tersenyum seperti itu?? Kau membuatku takut" Pinta New lalu mencoba mencairkan suasana.
"Namamu New dan kau sedang membutuhkan uang, Benar atau salah??" Tanya Tay lagi.
Dan kali ini sungguh New ingin menelpon Phi Arm dan ingin sekali menjelaskan siapa manusia yg dia urus saat ini
"Aku permisi sebentar, dan jangan kemana-mana" Ucap New.New berjalan agak jauh dari Tay dan mengambil ponselnya menghubungi Phi Arm karna dia sudah mati penasaran dengan orang yg dia jaga saat ini.
"Hallo Phi Arm"
"Ada apa New??"
"Aku merasa sedikit takut, bisakah phi jelaskan siapa Tay Tawan ini sebenarnya dia hampir membuatku takut"
"Dia seorang Ceo Rezzort diperusahaannya dan yg ingin ku sampaikan adalah ku harap kau bisa menjawab apa yg dia tanyakan, pertanyaannya memang sedikit aneh namun itu kenyataan dirinya saat dia tidak terbangun selama 6 bulan"
"6 Bulan?? Apakah ada sangkut pautnya denganku??" Tanya New dan ingin sekali mendengar jawabannya.
"Ada, mungkin, karna kemungkinan dia akan membongkar setiap memorinya"
New terdiam dan hampir tidak bisa berkata
"Apa sudah selesai"Suara deep tersebut membuat ponsel New jatuh ke lantai, dia kaget bukan main saat Tay benar-benar berada dibelakangnya
"Jangan ulangi seperti itu lagi, dan aku sudah selesai" Jawab New sedikit gugup"Kau berbohong"
"Berbohong?"
"Yap, kau berbohong"
New memegang lengan Tay dan membawanya masuk ke kamar, Tay berjalan sembari tersenyum dengan punggug New, bukankah sedikit Aneh? Namun New berusaha lagi membiasakan diri karna ini menurutnya tidak sulit.
Tay duduk di ranjang dan melepas sendalnya perlahan dia mengangkat kedua kakinya ke atas namun dengan sigap Tay menarik tangan New sehingga New berhimpitan dengan tubuh Tay.
Deg
deg
deg
deg
deg
degSuara detak jantung saling bersautan, New menelan ludahnya kasar sedangkan Tay masih menatap New dengan senyuman Gummy nya.
"Astaga" New berucap dalam hati supaya dia bisa bertahan disini.
"Apa kau membenciku??" Tanya Tay dan kini New harus cepat menjawabnya
"Tidak"
"Lalu kenapa kau bilang bahwa aku membencimu" Teriak Tay didepan wajah New, New serasa dibentak oleh seseorang dan seseorang itu adalah ayah tirinya.
"K-kau"
Tay menarik rambut New kebelakang hingga kepalanya juga terikut mendongak ke atas, Tay menatap New dengan tajam dan juga sinis, New yg menahan ringisan tersebut mencoba menenangkan Tay.
"Sssttt, bisakah kau lepaskan tanganmu dari kepalaku??" Tanya New dan berharap Tay luluh.
"Tidak....!!!! Aahhhkkk" Tay mengalami sakit kepala dan sedikit mengingat secercah memori tersebut.
"Sssttt" New mencoba mengelus wajah Tay dengan lembut, mengusap pipi kanan dan Kiri Tay menggunakan kedua tangannya, perlahan cengkraman tangan tersebut lepas dan caranya berhasil untuk menenangkan Tay yg mungkin saja mengingat memori tersebut.
"Kenapa kau selalu berbicara kalau aku membencimu"
"Aku tidak membencimu, sekali lagi kukatakan aku tidak membencimu" Ucap New lembut.
"Tatap mataku dan kau harus tenang" intruksi New didengar oleh Tay, Tay menatap mata New yg kecoklatan dan itu sangat indah dipandangannya.
Tay meletakkan tangannya ditengkuk New dan perlahan mengelusnya, New mencoba menahan diri namun elusan tersebut membuatnya terbuai sehingga kedua matanya tertutup menikmati sensasi lembut yg saat ini dia rasakan.
New masih mengelus pipi Tay dan perlahan pula tidak ada pergerakan dari Tuannya, saat dia membuka matanya dia melihat kalau Tay sudah tertidur dengan nyenyak.
New menghela nafasnya dengan lega, dan dia pun turun dari atas tubuh Tay lalu menyelimuti tubuh pria berkulit Tan itu dengan selimut tebal, New ingin meninggalkan Tay sendiri dikamar namun dia juga tidak tega saat tuannya tidur sendiri takut ada sesuatu hal yg tidak di inginkan terjadi di tambah lagi beberapa pernak pernik dikamar Tay terbuat dari kaca.
New mengambil kursi yg tak jauh dari pintu kamar lalu dia angkat agar tidak mengeluarkan suara berisik, dia pun meletakkan kursi tersebut disamping Tay lalu perlahan pula dirinya memejamkan mata sambil menepuk nepuk tangan Tay dengan pelan supaya tidurnya nyenyak, ia memperlakukan Tay seperti bayi karna yg ia tahu penyakit jiwa seperti Tay harus dimanja sesuai dengan mentalnya saat ini.
Tay mengukirkan senyuman saat dirinya masih memejamkan matanya karna dia merasa senang saat New memperhatikannya lebih.
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Hate Me "TAYNEW"
FanfictionKenapa kau sama seperti dirinya, kenapa???? ~Tay Bxb Romance Hardword