New memegang bibir dan juga dadanya dan tak percaya kalau ciuman pertamanya bersama tuannya sendiri dan itu sungguh membuatnya agak canggung ingin berdekatan dengan tuannya tersebut, dia kesini untuk bekerja bukan untuk hal yg seperti ini dan hari ini dia tidak menyangka kalau Tay sendiri yg melakukannya padanya.
"Kau sudah selesai" Ucap New yg melihat Tay keluar dari kamar mandi dan jawaban Tay hanyalah mengangguk.
New berjalan mendekati Tay dengan suara jantung yg mungkin saja terdengar ditelinga tuannya.
"Kau kenapa??" Tanya Tay."Aku baik-baik saja" Ucap New
Tay yg penasaran langsung saja menangkap pinggang New dan menempelkan telinganya didada pengasuhnya tersebut dan mendengar suara detak jantung yg sama seperti dirinya yg seperti berlari 1000 Km perjam.
New memejamkan matanya dan tak ingin hal yg lain terjadi, bahkan saat ini pikirannya sudah mulai menerawang jauh.Tay kembali menegakkan kepalanya dan menatap New dengan lekat.
"Kau berdebar??" Tanya Tay dengan datar.New hampir tak bisa menjawab pertanyaan Tay dan sekarang tuannya tersebut sangat dekat dengannya, wajah tampannya pun dapat New lihat secara jelas setiap incinya, hidungnya yg mancung dan bibir yg ketika tersenyum sangat terlihat tampan
Tay yg tanpa pikir panjang merangkul pinggang New dengan erat lalu mengelus rambut New dengan sangat lembut, Entah kenapa saat ini New terlena tangannya melemas seperti tak sanggup untuk menatap tuannya tersebut ingin mengalihkan pandangan tetap saja kepalanya berdiri tegap dan menatap Netra Tay yg hitam.
"Aku harap kau tidak membenciku setelah ini" Ucap Tay yg perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah New dan menempelkan bibirnya di bibir New dan sedikit menggigit bibir bawahnya.
New menutup matanya dan tak ingin melihat apa yg terjadi selanjutnya, tubuhnya seperti di kontrol dan tangannya juga langsung melingkar ke leher Tay.
Tay melumat bibir New dan menghisap bibir pengasuhnya dengan kuat namun tetap memperlakukannya dengan lembut.
Handuk yg melingkar dipinggang Tay seketika itu juga tanggal karna pergerakannya, Tay menuntun New berjalan ke arah ranjangnya lalu duduk bersama namun New duduk tepat di penisnya yg menegang."Eehhmmmpp" Suara desahan saat berciuman itu pun keluar dari mulut New, perut New seakan di gelitik oleh kupu-kupu hingga merambat ke ubun-ubunnya, dirinya sudah tak tahan jika dalam posisi seperti ini.
Tay mengelus paha New dan perlahan berjalan ke punggung New, lumatan demi lumatan mereka lalui bersama hingga saliva bergantung di antar bibir mereka, Tay membuka baju New dan terlihat dada putih yg dia pegang tadi, Tay mendekat dan melumat Nipple New yg sudah mengeras.
"Aaahhhh" desahan New memanjakan telinga Tay, Tay memegang penisnya sendiri dan mengocok kejantanannya tersebut agar muatannya keluar.
New memegang kepala Tay dan mengelusnya dengan lembut."Aahhhh sshh ehmmm" Desahan Tay keluar, New yg sadar mencoba melihat ke samping dan terlihatlah Tuannya tengah mengocok penisnya sendiri, New memegang tangannya tersebut agar Tay berhenti, seperti ada magnet Tay pun berhenti melakukannya dan menatap New lagi, dia mencium bibir sexy yg ada dihadapannya tersebut lagi dan lagi membuat dirinya tak bosan sama sekali.
New sendiri yg menjalarkan tangannya ke kejantanan miliknya dan berinisiatif melakukannya sendiri
Tay memejamkan matanya dan merasakan sensasi yg berbeda saat Tangan New mulai mengocok penisnya."Eehhhmmm sshhh"
New melihat wajah Tay yg menikmati sentuhan tangannya, dia mencoba untuk berperilaku lembut dan mencoba juga apakah Tay benar-benar menatapnya sebagai New atau pengasuh
"Aaahhhh Sshh aahhh aahhh"
"Sshhh aaku aahh mau keluar"
"Keluarkan saja" Lirih New dan mempercepat kocokannya.
"Ssshhh aaarrhhhgggg"
Crotttthh 💦
"Hah hah hah" deru nafas Tay berpacu dengan desahan, Tay kembali mengelus punggung New dan merebahkan tubuhnya di kasur, Tay mencium dada New hingga ke bawah perut dan dengan sigap menurunkan celana boxer New dan terlihatlah penis menegang karna pancingannya.
Nyyiiiiiiitttt
Tay merasakan ada sesuatu yg berdengung di kepalanya seketika dunianya menghitam, dirinya hampir tak dapat melihat semuanya, dia tak melihat New dan juga tak melihat semuanya.
"Apakah aku sudah pantas untukmu sayang? "
"Tentu saja kau pantas untukku baby"
"Tuan, jangan lakukan ini padaku"
Suara tersebut menggentayangi pikiran Tay, New yg melihatnya langsung saja memakai celananya dan menangkap Tay yg hampir saja tumbang, ia membaringkan tubuh Tay di ranjang dan terlihat saja Tay menampar pipinya sendiri dan New berusaha mengontrol semuanya.
"Heii tenanglah, aku disini" Ucap New ingin menyadarkan Tay namun tuannya menjerit jerit dan memanggil nama seseorang
"Hiiiinnnnn"
"Jangan menampar wajahmu sendiri, tenanglah Tuan, aku disini, lihat aku" New memegang wajah Tay dan mencoba mengelus pipi Tay namun tidak manjur, New mengecup bibir tuannya berkali kali dan mengecup pipi dan juga kening Tay dan berkali kali dia mengelus surai Tay berantakan.
"Sssstt tenanglah, aku disini untukmu" New memeluk Tay dan mengecupi leher Tay dan perlahan Tay mulai tenang dan New juga menghela nafasnya dengan lega dan tiba-tiba saja Tay menangis di pelukan New dan memeluknya dengan erat.
New naik ke atas kasur dan membaringkan tubuhnya disamping Tay dan menyembunyikan kepala tuannya didada dan membiarkan tuannya itu menangis sepuas-puasnya, yg dia lakukan saat ini hanyalah menenangkan tuannya agar tidak kalut seperti tadi.
"Kenapa kau begitu membenciku" Ucap Tay sembari menangis.
"Aku tidak membencimu.. Sungguh" Ucap New mengelus surai hitam nan lebat itu, Ia menepuk-nepuk punggung Tay dan tidak ada pergerakan lagi dari tuannya tersebut, New melihat jam yg ada di atas nakas dan jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, New perlahan menggeser tubuhnya agar tuannya tersebut tidur dengan tenang.
New menutup tubuh Tay yg telanjang menggunakan selimut tebal lalu dirinya kembali memasang pakaian lengkap dan ia pun mengambil ponselnya dan berjalan keluar.New yg merasa dirinya sudah aman langsung saja menelpon seseorang untuk menjelaskan semuanya.
"Hallo Phi Arm??"
"Ya ada apa New??"
"Bisakah katakan padaku siapa itu Hin?" Tanya New menggenggam ujung bajunya.
"New, aku tidak bisa menjelaskanmu disini, aku akan menceritakan semuanya padamu besok, aku akan menyuruh Namtan kesana untuk menjaga Tay besok tapi pastikan Tay tertidur pulas saat kau ingin keluar dari sana"
"Baiklah Phi"
Greepp
New kaget bukan main, seseorang memeluknya dari belakang New pun menolehkan kepalanya menghadap kebelakang.
"Baru ku tinggal sebentar" Ucap New berusaha menormalkan suaranya.
"Aku ingin tidur bersamamu" Ucap Tay.
New mengelus rambut Tay dengan lembut, dan sedikit mengukirkan senyuman.
"Aku harap kau segera sembuh" Ucap New lalu mengajak Tay masuk kembali ke kamar, dan tanpa disadari kalau Tay keluar tanpa menggunakan pakaian."Astaga" New menutupi tubuh Tay menggunakan badannya sendiri dan membiarkan Tay berjalan terlebih dahulu supaya para Maid di dalam Mansionnya tidak menonton pertunjukkan yg barusan Tay suguhkan.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Hate Me "TAYNEW"
Hayran KurguKenapa kau sama seperti dirinya, kenapa???? ~Tay Bxb Romance Hardword