Aku mengemudikan perahu menuju desa Fuusha. Tujuanku cuman satu yaitu Luffy.
Pokoknya aku mau kenalan ama Baka senchou dulu!
Tapi alangkah malang diriku karena menurut pengakuan Makino, Luffy sudah pergi berlayar beberapa Minggu yang lalu.
Segera aku menuju ke Longtown. Tapi begitu tiba di kota itu, yang aku lihat adalah platfrom eksekusi yang hancur lebur.
Telat lagi?! Batinku mengenaskan.
Aku lalu ingat bahwa Luffy akan ke Alabasta.
Segera aku memacu perahu ke Grand Line. Begitu tiba di pulau Whiskey Peak hanya ada perkampungan biasa yang normal. Tidak ada sambutan hangat bagi bajak laut yang mana membuatku heran.
Aku memang belum memasang Jolly Roger di kapalku tapi bukannya pulau Whiskey Peak adalah garis informasi terdepan untuk Crocodile? Kenapa suasananya berbanding terbalik dengan yang di anime?
Kebetulan news co datang. Aku langsung membeli koran itu dan membaca berita terbaru.
Tubuhku membeku begitu membaca artikel yang menuliskan bahwa Smoker menangkap Crocodile yang hendak mengkudeta kerajaan Alabasta dan disini juga dikatakan bahwa kelompok topi jerami yang membantu pemberontakan berhasil kabur atas bantuan Crocodile.
"Yah, jadi sia-sia dong aku mau ke Alabasta?" Keluhku lalu melipat Koran dan menyimpannya ke dalam gelang.
Kuputuskan untuk beristirahat sejenak. Lagipula aku sudah tahu tujuan Luffy selanjutnya. Aku akan menemuinya di Pulau Jaya sekalian uji coba kekuatanku dengan si brengsek itu.
Yap, si brengsek itu berhasil membunuh Thatch tapi berkat kekuatan hidup-mati yang kumiliki, Thatch bisa kembali hidup.
Tentu hal itu sempat membuat Moby Dick gempar. Beruntung mereka mengira bahwa itu adalah kekuatan milik ibu.
Omong-omong, sudah lama juga aku tidak mengunjungi kakek Shirohige. Mungkin menemuinya dengan mengendarai Azura bukan masalah besar.
Karena jika tidak demikian, pertemuan kami yang berikutnya adalah di perang Marinefroad.
Aku bergidik begitu mengingat tentang scan itu.
Perang besar Marinefroad, Akainu. Mampukah aku melawannya?
Jujur, aku ingin sekali menghajar orang itu tapi aku juga sadar diri. Dia itu orang yang menakutkan apalagi buah iblisnya adalah salah satu kelemahan kekuatanku.
Aku lalu menatap tanganku, merenung sembari berjalan.
Sebuah pemikiran tercetus begitu saja di dalam benakku.
Karena si brengsek itu berhasil mendapatkan Yami Yami no Mi setelah membunuh Thatch, itu artinya jika aku menghidupkan Ace dan kakek Shirohige, buah iblis mereka sudah bereinkarnasi.
"Hah ... merepotkan. Aduh."
Aku meringis begitu kepalaku menghantam seseorang. Tanpa melihat siapa yang aku tabrak, aku membungkuk singkat.
"Maaf." Ucapku singkat lalu berjalan pergi.
Tapi orang yang aku tabrak tadi justru menahanku.
"Hooo. Tak kusangka kau benar-benar datang ke pulau ini, Putri Zein. Perkiraan Sengoku-san memang tepat." Ucap orang yang menahanku.
Tubuhku membeku mendengar suara bernada lambat yang sedikit banyak aku kenal. Dengan gerakan kaku aku menoleh dan menatap orang yang menahanku.
Di belakang ku, pria setinggi 3 meter dengan setelah serba kuning dan kacamgaa kuning tengah menatap santai-mengejek.
Kizaru Borsalino.
Mampus. Aku harus bagaimana?
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece: Reincarnation of Another World
FantasyAku adalah anak normal yang dibenci oleh semua orang di bumi. Orang tuaku bilang tugasku hanya lahir agar mereka mendapatkan hak waris dari kakek dan nenek jadi seharusnya aku sudah mati. Guru-guru bilang aku merepotkan karena tidak ada yang bisa ak...