Chapter : 15

6.9K 257 16
                                    

Halo kawan author backkk lagi
Author lagi kepengen up. Jadi author up lagi deh
Seneng ga? Semoga seneng ya

Happy Reading...
Banyak typo...
Jika ada kesalahan pengucapan kata atau penulisan kalimat author minta maap yak.

"Jadi gini, Arsen pengen minta restu ke mama sama papa, biar Arsen nikahin Aretha. Arsen pengen serius sama Aretha" ucap Arsen yang membuat mereka semua diam. Termasuk Aretha. Aretha syok dan juga kaget mendengar ucapan Arsen barusan.

"Apa? Kamu serius mau nikahin Aretha?" Tanya Sean

"Arsen serius Pa" jawab Arsen meyakinkan Sean bahwa ia serius dengan keputusan nya

"Kamu udah ngomong ini sebelumnya sama Aretha?" Tanya Paula sambil melirik Aretha yang menundukkan kepalanya

'Boro-boro mau ngomong. Ngajak kesini aja ga bilang-bilang dulu' batin Aretha kesal

"Belum Ma" jawab Arsen

"Yaudah bicarakan dulu. Kalo kamu udah ngomong sama Aretha baru, mama sama papa kasih jawaban nya" balas Paula lembut

"Yaudah yuk Tha ikut aku" ucap Arsen sambil berdiri dari tempat duduk nya

"Loh sekarang juga ngomong nya?" Tanya Sean

"Iya. Biar ga lama. Ayok Tha ikut aku" di karena kan ini di depan orang tua nya, maka Arsen mengubah gaya bicaranya menjadi aku-kamu

"Mau kemana?" Tanya Aretha bingung

"Udah ikut aja" lalu Arsen menarik tangan Aretha untuk pergi dari ruang makan

Disini lah sekarang mereka berada. Berdiri di bawah sinar bulan yang menerangi taman rumah orang tua Arsen yang cukup luas dan besar. Arsen berniat untuk mengungkapkan semua nya kepada Aretha. Dan ia yakin akan keputusan nya itu

Cukup lama mereka diam. Hingga terdengar Helaan nafas dari Arsen

"Jadi, tujuan gue ngajak lo ke rumah orang tua gue tuh karena gue pengen kenalin lo sama papa gue. Maaf kalo gue ga ngomong dulu ke lo" ucap Arsen sambil menatap Aretha yang sedang melihat bulan

"Iya gue maafin. Lo tau ga, gue panik saat lo ngajak gue kesini. Terus sekarang, lo mau ngomong apaan?" Tanya Aretha lalu menatap balik Arsen

Arsen menghela nafas nya sebelum berbicara

"Jujur aja Tha, akhir-akhir ini gue suka ngerasain hal aneh setiap di deket lo. Gue nyaman di deket lo. Gue ga mau kehilangan lo lagi untuk yang kedua kali nya. Terus alasan gue hukum lo itu agar lo bisa deket sama gue setiap waktu. Gue bersikap manja juga, biar lo selalu merhatiin gue. Maaf atas sikap gue di masa lalu yang membuat lo sakit hati. Ternyata selama ini gue salah menyia-nyiakan perempuan sebaik dan secantik diri lo. Gue salah pacaran sama Rachel. Ternyata dia perempuan ga baik. Tapi, dengan bodoh nya gue malah lebih milih dia" ucap Arsen sambil tersenyum miris

"Gue ajak lo kesini mau omongin tentang pernikahan kita. Kata-kata yang tadi gue ucapkan tadi pas makan malam itu bener. Gue pengen nikahin lo. Gue serius sama lo. Gue ga pura-pura sama perasaan gue. Gue serius. Jujur aja Tha, ini kali pertama nya gue membicarakan perasaan bareng perempuan yang gue sayang. Waktu gue pacaran sama Rachel, dia yang nembak gue. Bukan gue" ucap Arsen lagi lalu menghela nafas nya

Arsen pun segera mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisi cincin berlian yang mahal dari kantong jas nya. Ia pun berlutut di depan Aretha sambil membuka kotak kecil itu

Aretha pun terkejut atas tindakan Arsen ini

"Sen lo ngapain?" Tanya Aretha sedikit panik

"Gue bukan cowo romantis yang lo suka. Gue bukan Regan yang selalu memberikan keromantisan buat lo. Tapi percaya lah Tha, gue cinta dan sayang sama lo. Gue tau mungkin lo ga akan nerima gue karena kesalahan gue di masa lalu. Tapi gue yakin sama perasaan gue untuk mengungkapkan semua ini. Jadi, Will You Marry Me? Nona Claretha?" Tanya Arsen sambil menatap mata Aretha dengan tulus. Sebuah senyuman terbit di bibir nya

Arsentha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang