Chapter : 38

2.6K 78 0
                                    

Hai-haii smua...
Author backkk
Hehehe mumpung hari ini libur, jadi author menyempatkan diri buat up heheheh. Kalian apa kabar? Semoga sehat selalu ya
Kangen author kah? Wkwkwk

Happy Reading...
Banyak typo...
Jika ada kesalahan pengucapan kata atau penulisan kalimat author minta maap yak.

Sementara itu, seorang pria tengah mendatangi markas milik Rachel. Pria tersebut adalah pria yang melemparkan batu ke rumah Arsen dan Aretha. Dan Rachel lah yang menyuruh pria itu untuk melakukan hal tersebut

"Ini bayaran kamu" ucap Rachel sambil memberikan sebuah amplop berwarna coklat yang berisi uang tunai sebesar 5 juta rupiah

Pria tersebut mengambil uang tersebut lalu menghitung jumlah uang itu

"Oke isi nya udah pas. Terimakasih sebelumnya" ucap pria tersebut lalu menaruh uang itu kembali

"Tidak, seharusnya saya yang berterima kasih ke kamu. Karena kamu sudah membantu saya. Dan ingat, jangan pernah membocorkan ini semua ke siapa pun. Mengerti?" Ucap Rachel dengan nada yang tegas

"Saya mengerti nona. Kalau begitu saya permisi" lalu pria tersebut keluar dari markas Rachel, dan pergi pulang ke rumah nya

Setelah kepergian pria itu, Rachel memanggil Max, Jeffran, dan juga Luis

"Max, Jeffran, Luis, kemari lah kalian bertiga" Max, Jeffran, dan Luis pun segera menghampiri Rachel

"Ada apa nona?" Tanya Max pada sang majikan

"Saya mau kalian bertiga mengerjakan rencana selanjutnya" ucap Rachel yang membuat ketiga saudara tersebut saling pandang

"Apakah nona yakin? Jika mereka curiga bahwa ini semua ulah nona bagaimana?" Tanya Jeffran dengan nada khawatir

"Tidak akan ada orang yang tahu bahwa ini ulah saya. Kalian bertiga tidak usah khawatir. Saya yakin, bahwa kita akan aman untuk melakukan ini semua" Jawab Rachel dengan percaya diri

Rachel benar-benar yakin bahwa ulahnya itu tidak akan di ketahui oleh siapa pun kecuali pria tadi yang ia suruh dan juga anak buah nya. Lagi pula ia juga yakin bahwa, ia pasti akan mendapatkan Arsen kembali

Namun kita tidak tahu bagaimana kedepan nya. Bisa saja, ia tiba-tiba tertangkap dan di jebloskan ke dalam penjara

"Baik Nona, kami akan menjalankan rencana selanjutnya. Kalau begitu kami permisi" lalu ketiga saudara itu langsung pamit dan pergi untuk melanjutkan rencana selanjutnya

"Akan aku pastikan kalau kamu cuma milik aku seorang Sen" ucap Rachel dengan smirk yang menghiasi wajah nya

***

Sementara itu, Arsen dan Aretha sudah sampai di rumah mereka. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat kaca depan rumah mereka sudah tidak ada kaca nya. Arsen dan Aretha pun buru-buru masuk ke dalam, dan memeriksa keadaan di dalam. Di dalam banyak sekali  pecahan kaca yang berasal dari jendela tersebut. Dan batu yang di pakai untuk melempar kaca tersebut, masih ada. Pecahan kaca itu sedang di bersihkan oleh Pak Supir dan juga oleh beberapa penjaga rumah

"Akhirnya Aden sama Non pulang juga" ucap Bi Ijah 

"Bi, kok bisa sih rumah saya ada yang mecahin kaca kayak gini? Sedangkan keamanan disini udah banyak" Tanya Arsen

"Bibi juga ga tau den. Bibi yakin den, kalo orang itu di suruh sama seseorang buat nyerang rumah" jawab Bi Ijah yang membuat Aretha takut dan juga khawatir

"Arsen gimana nih?"

Arsen yang mengetahui istri nya sedang khawatir lantas memeluk nya dan menenangkan nya

Arsentha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang