Chapter : 36

3.1K 85 33
                                    

Halooo semuaaa. Author back egen hehehe
Gimana kabar kalian nich? Sehat kan? Eh iya maaf ya kalo author up cuma seminggu sekali, soal nya tugas author dari Senin-Jumat itu banyak banget. Heheh tolong di maklumi ya
Ada yang kangen Arsen sama Aretha?

Happy Reading...
Banyak typo...
Jika ada kesalahan pengucapan kata atau penulisan kalimat author minta maap yak.

Kabar tentang kehamilan Aretha, sudah sampai di telinga kedua keluarga mereka. Kedua keluarga begitu senang mendengar tentang kehamilan Aretha. Apalagi Paula dan juga Shela. Mereka berdua sampai membelikan banyak barang untuk kedua calon cucu mereka. Padahal kedua anak Arsen dan juga Aretha masih sangatlah lama untuk lahir ke dunia ini

Arsen dan Aretha hanya bisa menggelengkan kepalanya takjub melihat kedua calon Oma tersebut. Sebenarnya, Arsen menolak pemberian Paula dan juga Shela. Dengan alasan, Arsen bisa membelikan banyak barang untuk anak-anak nya nanti. Namun Paula dan Shela kekeh dengan keputusan mereka. Dan pada akhir nya Arsen dan juga Aretha hanya bisa pasrah ketika Shela dan Paula sedang membereskan mainan-mainan dan barang-barang bayi lain nya di sebuah kamar yang letak nya persis di samping kamar Arsen dan Aretha.

Kini mereka berdua tengah berada di kamar mereka. Dengan Arsen yang sibuk mengusap lembut perut Aretha

"Kok bayi nya ga nendang sih?" Ucap Arsen sedikit kesal

"Ya belum lah Sen. Masih juga 6 Minggu. Dokter bilang kalau si dedek bisa nendang nanti pas umur kandungan aku udah 16-22 minggu" jawab Aretha

"Owalah ku kira, si dedek udah bisa nendang sekarang" balas Arsen

"Enggak kok masih belum"

Arsen pun mengangguk paham lalu mengusap perut Aretha kembali
"Anak-anak Daddy yang masih seukuran biji , baik-baik di sana ya. Jangan bikin Mommy kalian susah ya oke?" Setelah mengucapkan kata tersebut, Arsen lantas mencium lembut perut Aretha

Aretha tersenyum bahagia melihat interaksi antara Arsen dan juga anak-anak nya yang masih berada di dalam kandungan itu. Hingga setetes air mata mengalir di pipi nya

Arsen pun menegakkan kepala nya ke atas dan melihat bahwa istri nya sedang menangis. Tanpa pikir panjang, ia langsung membawa Aretha kedalam dekapan nya

"Heh kok nangis? Kenapa hm?" Tanya Arsen sambil mengusap air mata Aretha

Aretha hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Arsen pun ikut tersenyum lalu mengusap kepala Aretha

"Aku ga nyangka Tha, sebentar lagi bakal ada anggota baru dalam keluarga kita" ucap Arsen

"Aku juga ga nyangka" jawab Aretha

"Padahal seinget ku, kita baru bikin sekali. Masa udah jadi aja" jawab Arsen yang di hadiahi tamparan di tangan nya

"Awh sakit Tha" ucap Arsen sambil mengusap tangan nya yang di tampar oleh Aretha

"Lagian kamu mesum banget" jawab Aretha yang membuat Arsen terkekeh

"Mesum sama istri sendiri gapapa kali" balas Arsen yang membuat Aretha memutar bola matanya malas

"Arsen, aku pengen kue lumpur" ucap Aretha tiba-tiba

"Hah? Itu kue terbuat dari lumpur?" Tanya Arsen bingung. Karena ia baru pertama kali mendengar kue tersebut

"Ihh bukan. Itu kue kayak puding, cuma lebih kenyal dari pada puding. Terus tekstur nya juga lembut. Kue lumpur itu terbuat dari kentang. Di atas nya biasa nya di kasih kismis, keju, atau enggak kelapa muda. Bukan terbuat dari lumpur beneran" jawab Aretha menjelaskan

Arsentha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang