Part 1

1K 92 15
                                    

______The Young Marriage______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______The Young Marriage______

"Gak ada baik-baiknya lo ama suami, dosa. Lu tau gak?!" Langit memekik keras, saat perintahnya tak di ubris oleh Rere.

Langit Adhitama Andara. Pria berumur 18 tahun yang sudah berstatus sudah mempunyai istri. Di usianya yang terbilang muda dirinya sudah di jodohkan oleh orang tuanya, karna wasiat sang kakek.

Dirinya tak bisa menolak ataupun membantah, karna ini wasiat terakhir yang di sampaikan oleh kakeknya sebelum meninggal, lewat kedua orang tuanya.

Rere Zavana Mauretta. Seumuran dengan Langit. Mereka juga sama-sama masih sekolah, namun di usianya mereka harus menjalani rumah tangga. Rere di kenal juga di sekolahnya orang terpamous, pintar, dan juga loyal. Bahkan kaum Adam juga sering memberi coklat atau bunga.

Pernikahan mereka secara tertutup, dan hanya di hadiri dua keluarga saja dan beberapa orang lainnya. Mereka sudah 2 bulan menikah, dan seisi sekolah belum ada yang mengetahui tentang hubungan keduanya.

"Ah, gak asik lu! Maennya ngancem mulu!" dengus Rere kesal. "Ya udah. Mau apa?!" Rere bertanya sedikit ngegas.

Hubungan mereka saat di rumah seperti tom and Jerry, berbeda saat sedang di sekolah. Sifat mereka akan sangat dingin, cuek dan tidak saling mengenali satu sama lain. Itu demi agar semua murid tidak curiga dengan hubungan mereka.

"Pijitin gue dong, tangan gue sakit. Tadi abis baku hantam, sama si Ezra." Langit mengulurkan tangan kanannya kearah Rere, yang duduk bersandar di dinding.

"Lah? Apa hubungannya pijit sama baku hantam?!" Rere bertanya seraya mengalihkan pandangannya kearah Langit.

"Yeee! Ini juga gara-gara lo!" tuduh Langit, Rere menunjuk pada dirinya sendiri. "Makanya kalau Deket sama cowok, liat dulu. Untung tadi gue nolongin lo! Kalau engga? Gimana coba?! Lo udah bobol kali sama si Ezra!" marah Langit. Saat Rere hampir saja di lecehkan oleh Ezra, si cowok badboy yang sangat terobsesi dengan Rere.

Rere menundukkan kepalanya, Langit benar. Untung tadi Langit datang tepat waktu, kalau saja tidak mungkin ia sudah di lecehkan oleh Ezra. Itu berawal saat Ezra memberinya obat perangsang dan hampir membawa Rere kerumahnya, namun saat itu teman Langit memberi tahu Langit.

Di antara semua teman Langit, hanya Ardi yang sudah tau tentang pernikahan mereka berdua, Langit dan Ardi langsung pergi menuju parkiran dan memberi bogem mentah untuk Ezra.

"Iya. maaf ...," lirih Rere mulai memijat tangan Langit dengan pelan, seraya memberi puppy eyesnya hingga membuat Langit gemas.

"Udah, jangan gitu! Jadi'kan gue pengen nerkam lo, sekarang!" geram Langit, mencoba untuk tidak terpancing dengan wajah cute Rere.

Rere langsung merubah raut wajahnya menjadi semula, ia terlalu takut jika Langit sudah berbicara ingin menerkamnya. Karna dulu Langit pernah berbicara seperti itu hanya karena dirinya memelas ingin di belikan baju baru, dan hampir saja Langit kebablasan merenggut mahkota Rere. Untung Langit sadar sebelum melakukan hal lebih.

Sepanjang malam Rere terus menangis seraya terus memukul dada Langit, hingga membuat Langit sangat bersalah. Dan akhirnya Langit berjanji tidak akan menyentuh tubuh Rere sebelum mereka lulus sekolah dan mendapat pekerjaan. Rere yang bernotabe hatinya sangat loyal, langsung luluh dengan ucapan Langit.

"Makan yuk, laper gue." Rere beranjak dari kasur seraya merentangkan otot-ototnya, karna dari pagi sampai saat ini mereka terus berada di kamar. Tak berniat pergi keluar, atau jalan-jalan.

"Gak ah, Re. Gue capek, gue pengen tidur. Lo pergi sendiri aja!" tolak Langit dan memilih merebahkan tubuhnya dan memeluk guling yang berada di sampingnya.

"Lo kok gitu, sih Langit! Lo tega ngebiarin gue keluar sendiri? Lo tau'kan gue cewek famous, gimana kalau gue ketemu sama om-om genit, atau engga ketemu sama berandalan?!" tanya Rere memelas. Bukan Rere jika permintaanya tidak di kabulkan, ia tidak akan menyerah sebelum permintaannya di kabulkan.

"Bodo amat!" pekik Langit memejamkan matanya.

"Ya udah. Gue gak bakal ngasih lo, night kiss lagi!" ancam Rere melipat kedua tangannya di depan dada, dengan wajah cemberut.

Mata Langit langsung terbuka lebar saat mendengar ancaman Rere yang tidak akan memberinya night kiss lagi. Meskipun hubungan keduanya seperti tom dan Jerry, namun keduanya sama-sama peduli satu sama lain.

Setiap malam Langit akan meminta night kiss pada Rere, bukan di pipi atau di dahi melainkan di bibir. Jika Rere belum memberikan night kiss, dirinya tidak akan melepaskan Rere untuk ke kamarnya.

"Ya udah, ayo." ajak Rere, namun Langit masih diam di tempat dengan smriknya.

"Ini dulu," ucap Langit menunjuk bibirnya yang sudah di di majukan ke depan.

"Nanti aja, gue udah laper."

"Ya udah, gak jadi."

"Langit ih! Nyebelin banget sih!"

"Gimana? Mau gak?"

"Ya udah."

Rere mengalah agar cepat-cepat pergi keluar untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan, perlahan Rere memajukan tubuhnya mencondong ke depan, menangkis jarak di antara mereka. Saat wajahnya dan wajah Langit hanya berjarak 5 cm, dan tanpa aba-aba atau instruksi bibir ranum Rere menempel sempurna di bibir Langit. Hangat.

Cup

"Gue tunggu, di bawah!"

Rere berteriak seusai mencium bibir Langit sekilas, entah itu malu atau gugup gadis itu langsung terbirit-birit keluar dari kamar menuju lantai bawah. Langit tersenyum tipis, dirinya tak menyangka takdir akan mempertemukan mereka dan langsung menjadikan mereka menjadi keluarga.

-

-

-

-
To Be Continued

______The Young Marriage_____

______The Young Marriage_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang