_______The Young Marriage_______
Siang ini Rere terlihat sudah bersiap dengan baju casualnya, gadis itu tengah menalikan ikat sepatunya seraya bersender di salah satu tembok rumahnya. Setelah selesai Rere membawa kresek hitam yang di dalamnya terdapat sampah, yang akan di buang di depan sana. Keadaan rumah sekarang sepi tidak ada orang satupun.
Rere yang sudah berjanjian akan menonton bioskop bersama kak Elang, salah satu teman kenalan dari Salsa. Pria itu berkuliah di salah satu universitas yang terkenal di kota ini, mereka juga sudah beberapa kali bertemu karena Salsa. Sementara Langit sudah mengizinkan Rere untuk pergi bersama pria lain, namun entah kemana lelaki itu pergi.
Titttt!
"Maaf nunggu lama, Re. Soalnya tadi di jalan macet,"
Seorang pria berperawakan seperti blasteran turun dari sebuah mobil berwarna merah pekat yang berhenti tepat di depan Rere, pria yang mempunyai alis tebal dan juga rambut hitam pekat serta pakaian yang sangat rapih itu mendekat kearah Rere.
Rere tersenyum seraya melirik dan sesekali menatap setiap inci wajah Elang, tampan. Ya sebelas dua belas lah sama Langit, yang juga punya alis tebal, bibir tebal, bulu mata panjang, dan kulit putih. Serta senyum yang manis.
"Gak papa, kak. Rere juga baru beres siap-siap," sahut Rere tersenyum sangat ramah.
"Ya udah yuk, Re. Kita ke bioskop sekarang takutnya nanti bioskopnya penuh," ajak Elang yang berjalan kearah kursi sebelah pengemudi, untuk membukakan pintu mobil.
Rere tersenyum dan ikut berjalan kearah mobil Elang, andai saja yang di jodohkan dengan dirinya pria seperti Elang. Romantis, baik, loyal, pengertian lagi. Gak kaya Langit, udah cuek, ngajak berantem mulu, sekalinya baik pasti ada apa-apanya.
Elang memutar tubuhnya dan berjalan kearah kursi pengemudi, pria itu tak lepas terus menampakan senyum manisnya yang di lontarkan untuk Rere. Setelah di rasa sudah beres pria itu langsung melajukan kendaraannya untuk menyatukan dengan kendaraan-kendaraan lain di jalan raya.
Keadaan nampak ramai suasana juga sangat cerah, Rere menatap kearah jendela sesekali kakinya di ayunkan kedepan untuk mengikuti alunan musik di radio yang tadi sempat Elang nyalakan. Rere yang bernotabe selalu blak-blakan dan tidak terlalu sok alim nampak begitu menikmati suasana, sesekali kepala gadis itu di anggukan-anggukan.
"Gemes banget sih lo, Re." ucap Elang mencubit pelan pipi Rere, sesekali melirik kearah Rere yang tengah memegangi pipi kanannya.
"Sakit tau, kak!" dengus Rere mempoutkan bibirnya, hingga membuat Elang sangat gemas dan ingin terus mencubitnya.
Setelah sampai di bioskop, Elang langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mobil yang terletak sebelah dengan parkir khusus motor. Rere membuka pintu mobil dan berdiri tepat di pertengahan mobil Elang dan motor seseorang.
Rere memiringkan kepalanya saat melihat motor itu, seperti tidak asing. Apa itu milik Langit? Ah tapi tidak mungkin, di dunia ini yang mempunyai motor seperti itu banyak. Bukan hanya Langit saja.
Elang menggenggam tangan Rere untuk menuntun gadis itu memasuki bioskop yang nampak sudah penuh, antrian tiket nampak panjang hingga membuat Rere mendengus kesal. Elang yang sudah lebih peka langsung mengajak Rere menjauh dari tempat antrian.
"Loh? Kita ngapain kesini? Kita' kan mau beli tiket," tanya Rere cengo seraya melihat sekeliling.
"Biar gue aja yang beli, lo tunggu di sini aja yah. Takutnya lo bosen, karna kelamaan nunggu." Rere tersipu malu, pipinya tiba-tiba memerah.
Selepas perginya Elang dari pandangan Rere, gadis itu langsung mendaratkan bokongnya di kursi yang kebetulan berada di belakangnya. Rere menatap orang-orang yang berlalu lalang di depannya, sesekali kaki gadis itu di ayunkan kedepan dan kebelakang untuk menghilangkan rasa bosan yang tiba-tiba melanda.
Namun detik berikutnya pandanganya berhenti pada satu orang yang sangat familiar, Langit. Iya, itu young husbandnya. Rere mencoba menganalisis, Rere sedikit terkejut dengan kedatangan seorang gadis yang mungkin seumuran dengan mereka tengah bergelayut manja di lengan kiri Langit. Langit juga nampak senang saat tangan gadis itu mengait tangannya di sikut Langit.
"Yuk, Re. Gue udah dapet tiketnya," lamunan Rere membuyar kala tangan Elang menyentuh lembut bahu kirinya, Rere mendongkakkan kepalanya. Lalu tatapannya kembali pada Langit yang tengah duduk dengan seorang gadis nampak mesra.
"Lo kenal sama, dia?" tanya Elang mengikuti arah pandang Rere.
"Iya," Rere menganggukkan kepala, "Temen sekolah." lanjut Rere.
"Oh, cocok yah." Rere sontak langsung menatap Elang dengan tatapan yang tak biasa.
"Enggak tau, yaudah yuk kak. Masuk, gue pengen duduk di pojok," ajak Rere nampak antusias, tangan gadis itu langsung menggenggam tangan Elang.
Langit yang juga tidak sengaja mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah, tak sengaja melihat Rere mengandeng tangan seorang pria. Apa Rere melihat dirinya dengan seorang gadis, apa hanya kebetulan? Langit hanya menatap nanar punggung Rere dan pria itu yang kian menjauh memasuki ruang bioskop.
_______The Young Marriage_______
Hai guys balik lagi dengan lapak aku yang masih sepi, gimana chapter sekarang emang ngebosenin'kan?
Oh iya, cuman info aja. Mungkin nanti aku gak bakal bisa update atau mungkin seminggu sekali, soalnya aku ada ulangan. Kalian juga sama gak?
So, moon maaf kalau ada yang nunggu, atau emang gak nunggu😁
Biasakan untuk pencet bintang pojok kiri
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
RomanceMenceritakan cerita antara Langit dan Rere yang menikah di usia muda, Rere yang termasuk dalam cewek terfamous dan loyal harus berjodoh dengan seorang Langit Adhitama Andara. Seorang pria yang termasuk dalam anggota OSIS yang mengatur keamanan sekol...