Part 2

448 75 5
                                    

_______The Young Marriage_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_______The Young Marriage_______

"Langit ...!" Rere berteriak pergi kearah kamar Langit, mereka sudah sepakat tidak akan tidur sekamar kecuali jika keluarga mereka datang.

Rere menghentak-hentak kedua kakinya, tanganya di kepal kuat dengan raut wajah merah karna kesal. Bayangkan saja sekarang hampir jam 7 lebih, sementara Langit tidak membangunkan dirinya.

Brakkk!

Rere menendang kuat pintu kamar Langit menggunakan kaki sehingga pintu yang tadinya tertutup rapih menjadi terbuka, namun ternyata di dalam kosong. Rere terus mencari keberadaan Young Husbandnya, di kamar mandi, halaman, taman belakang, kamar tamu, namun nihil dirinya tak menemukan Langit atau batang hidungnya.

Karna merasa haus, Rere pergi ke arah kulkas. Namun tatapannya beralih pada secarik kertas yang berada di atas meja, karna penasaran Rere langsung membaca surat yang ternyata dari suaminya itu.

Dear Rere cintaku💜

~ Sorry gue tinggalin Lo, karna gue buru-buru ke sekolah. Ada urusan yang harus gue urus, so. Jadi lo bisa'kan berangkat sendiri?
Bisa gak?
Bisa gak?
Bisa gak?
Bisa'kan masa engga?!

Rere mendengus kesal dan langsung menggulung hingga menjadi gumpalan kertas dan di lemparkan ke tong sampah, detik kemudian ia baru ingat dirinya sudah sangat terlambat. Buru-buru Rere pergi ke kamar Langit untuk membawa bekalnya yang belum di kasih oleh Langit, Rere mengobrak-abrik lemari pakaian Langit untuk mencari uang namun tak ada.

"Langit bangsat!" umpat Rere saat dirinya tak menemukan sepeser uang.

Rere langsung menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa, ia berjalan kearah garasi menuju mobilnya.

"Sial!" teriak Rere saat melihat bensin yang sudah sampai E. Kalau sudah begini ia benar-benar akan terlambat, dan popularitasnya sebagai cewek fomous bakal hilang. Rere menggeleng cepat, dan langsung pergi keluar.

Titttt!

Rere terlonjak kaget saat seseorang mengklakson dirinya, di tatapnya pria yang sudah berani mengagetkan dirinya.

"Belum berangkat? Butuh tumpangan?" tawar Satria membuka helm yang menutupi wajah tampannya, seraya menepuk-nepuk jok belakang yang masih kosong.

"Gak." Rere nampak acuh dan memilih memainkan ponselnya, untuk meminta bantuan pada seseorang.

"Yakin gak mau? Padahal udah mepet loh, bisa-bisa lo telat." ucap Satria berusaha membujuk, "Ya udah, kalau gak mau!" lanjutnya seraya memakai kembali helmnya, dan menyalakan mesin motornya.

Rere yang mendengar ucapan Satria langsung di buat binggung, jika tidak di ambil ia akan telat. Jika di ambil, bagaimana jika bertemu dengan Langit di sekolah. Ah ... Bodo amat'lah! Yang penting nyampe sekolah dulu.

"Ya udah! Mana helmnya!" pinta Rere mengulurkan tangannya, dan langsung duduk di jok belakang.

"Pegangan. Nanti jatoh!" ucap Satria.

"Modus!" dengus Rere, "Udah ih, buru! Keburu telat!' desak Rere mendorong punggung Satria.

"Iya-iya, sabar Napa!"

Satria langsung melajukan kendaraannya menggabungkan dengan kendaraan lain, Satria memperlambat laju motornya agar bisa berlama-lama dengan Rere.

Rere yang masih sabar hanya diam seraya terus melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya.

"Satria. Cepetan dikit bisa? Lo mau kita di hukum sama si Langit!" desak Rere.

Langit juga merupakan wakil ketua OSIS yang di tugaskan untuk memberi hukuman pada siswa yang datang terlambat, pria itu tidak akan segan-segan memberi hukuman yang akan membuat siswa kapok. Hingga akhir-akhir ini tak ada orang yang terlambat lagi, tapi setelah ini mereka'lah yang akan di hukum.

Satria hanya diam tidak menanggapi, tak terasa kini mereka telah sampai di sekolah.

 _______The Young Marriage_______

 _______The Young Marriage_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang