20%

1.6K 212 14
                                    

"Ben, orang perkap mana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ben, orang perkap mana?"

"kan lo suruh dekor sekolah, kenapa? Lo mau babuin mereka apa lagi?"

"dari kepsek minta tambahin dekor, dan harus beli lagi barang segala macamnya ini. Pusing gue, kepsek lo banyak maunya"

"lo aja sih beli sana, kasihan mereka tuh lo suruh-suruh terus"

"kan emang tugas mereka, gue juga minta tolong anjir! Lagian ini lumayan banyak, gue perlu mobil"

"justru banyak itu lo aja yang beli sendiri, biar gak keliru. Sama Haruto aja. Minta temenin dia, udah senja gini lo ntar di culik wewe gombel"

"kok Haruto?"

"dia anggota perkap kalo lo lupa, dan kebetulan bawa mobil. Gue udah bilang kan dari tadi kalo lo butuh barang atau apa lo bisa kabarin Haruto, gue mau ngurus yang lain"

"Kenapa gak sama lo aja?"

"gue sibuk, noh orangnya nyamper kesini. Gue ke Somi dulu, baik-baik lo" Yoonbin langsung beranjak dari sana.

Junkyu menghela nafas berat, membuat Haruto yang sedang memainkan hapenya menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu menghela nafas berat, membuat Haruto yang sedang memainkan hapenya menoleh. Junkyu merunduk, memandangi hapenya dengan tatapan sendu.

"barang yang lo perluin kurang?" tanya Haruto

"ck, bukan" sahut Junkyu tak minat, bersandar di kursi yang mereka duduki di sebuah coffee Shop.

Haruto makin menatapnya bingung.

"coba lo liat di belakang lo" Haruto menurut, menyerngitkan dahinya tak paham  "yang duduk dekat bar samping jendela itu pacar gue. Sama selingkuhannya"

"gak lo samperin?" tanya Haruto bingung.

"Gak, biarin aja. Tenaga gue udah habis"

"gue kira lo modelan yang suka php—in orang" celetuknya dengan masih memandangi dua orang disana.

"hahaha baru tau kan lo?" katanya dengan tawa yang dibuat buat.

Haruto menolehkan kepalanya pada Junkyu "mau ikut gue gak?"

"dari mana lo tau tempat kaya gini?" tanyanya, menyesap kopi hangat yang mereka beli di minimarket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dari mana lo tau tempat kaya gini?" tanyanya, menyesap kopi hangat yang mereka beli di minimarket.

"gue gak sengaja kesini waktu lagi gabut ngelilingin kota"

"bisa ya lo sampe nemu gini. Kalau gitu gue juga mau deh kelilingin kota siapa tau nemu tempat kaya gini juga atau enggak lampu ajaib deh supaya nggak bego kalau udah jatuh cinta" Junkyu tertawa pelan.

"Kyu, Jin-nya Aladdin tuh udah bilang, kalau dia bisa ngabulin apa aja selain perasaan manusia. Jadi gak akan bisa buat ngatur perasaan lo" katanya sembari memakaikan jaket ke bahu Junkyu, dan mereka masih memakai seragam sekolah lengkap.

"hahaha, sialan lo" kata Junkyu tertawa, mengerti akan sindiran itu.

"mending lo sekarang berdoa supaya acara ntar baik-baik aja. Lo gak mau kan denger bu Sunny ngomel? Pembina osis lo itu biar kecil-kecil gitu kalo soal ngomelin orang gak ada lawan"

Junkyu kembali tertawa "Asik dong, bukannya yang ditunggu tunggu setiap habis kegiatan itu ya?"

"thanks ya, To" lanjutnya

Haruto menganggukkan kepalanya. Melirik pemuda sebelahnya, menemukan wajah lebih cerah Junkyu yang memandangi pandangan di depannya. Ia jadi tersenyum.

"kemarin lo habis cari perlengkapan kemana?" Tanya Jihoon, pagi itu ada Junkyu yang sedang berada di cafetaria saat setelah mereka memesan sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kemarin lo habis cari perlengkapan kemana?" Tanya Jihoon, pagi itu ada Junkyu yang sedang berada di cafetaria saat setelah mereka memesan sarapan.

"dibawa jalan sama Haruto" jawab Junkyu Santai "gue mergokin Noa sama cewe lain di cafe" lirihnya

"sejak kapan lo jadiin Haruto selingkuhan? Perasaan, lo biar dibegoin sama Noa gimana aja masih tetap bucin"

Junkyu mendecak kecil mendengar itu.

Jihoon mengehela napas "kemaren bilangnya gak mau, tapi udah jalan bareng. Cih"

"jalan bareng apa sih Ji" Junkyu menoleh dengan wajah tersinggung.

Jihoon menghembuskan napas panjang "Haruto temen gue, lo juga temen gue. Kalo lo masih belum beres sama perasaan lo, gue bakal sedikit kecewa kalau lo cuma mainin Haruto"

Junkyu mendecak "Gue gak ada niat buat lebih jauh kesana Ji, gue cuma mau temenan sama dia" katanya meyakinkan

Jihoon menipiskan bibirnya, terdiam lama nampak berfikir.

"tapi lo bisa move on ke Haruto kalau kata gue"

Junkyu tidak kaget lagi, Jihoon selalu menyuruhnya untuk mencari pacar lagi semenjak Noa -yang notabennya masih pacarnya- tersebar kabar selingkuh.

"lo sekeras apapun berjuang buat ngerubah Noa dan buat balik lagi sama lo, gak bakal bisa. Kenapa lo gak coba buka hati? Udah ada orangnya" Kata Jihoon memberi saran

Junkyu jadi terdiam. Dalam hati pemuda itu masih tidak yakin.

Karena jujur, Junkyu masih ingin memperjuangkan hubungannya.

tbc.
.
.
.
.
.
.

Start [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang