90%

1K 177 11
                                    

"Jadi Kim Junkyu, ada yang mau lo ceritain ke gue?" tanya Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi Kim Junkyu, ada yang mau lo ceritain ke gue?" tanya Jihoon. saat bel istirahat berbunyi, Junkyu langsung menarik Jihoon. Membawa temannya itu ke taman sekolah.

"gue kemaren ketemu Noa" ucap Junkyu

"Lo gak minta balikan kan sama dia?"

"Engak Jiiii"

"kali aja, lo kan bucin banget sama dia" Kata Jihoon mendelik kesal kepada Junkyu

"itu kan dulu, sekarang mah udah enggak"

"Lo gak tau kan seberapa dendamnya gue sama dia, pengin gue acak-acak tuh muka cowok kalau ketemu gue" omel Jihoon dengan mata melotot

Junkyu diam saja, meminum susu kotaknya tak semangat

Jihoon mendengus "pasti tu cowok sekarang nyesel!" katanya marah marah dengan gemas

"udah kali Ji, udah lalu juga. Gue juga udah gak berhubungan sama dia lagi" ucap Junkyu menenangkan Jihoon

"Emang udah jalannya sih Kyu, biar mata lo kebuka. Kalau lo tuh cocoknya emang sama Haruto"

"gue sekarang udah plong, semuanya udah benar benar jelas" sahutnya

"terus sekarang lo anggep temen gue apa?" Tanya Jihoon

"gue juga temen lo kali Ji"

"Ya. Lo berdua temen gue. Jadi gimana?"

"Gue udah mulai buka hati buat Haruto" Jihoon memdengarkan Junkyu dengan minat

"gue awalnya takut banget mulai hubungan lagi, gue takut perasaan gue sama Haruto cuma pelarian sesaat. Tapi gue sadar, dekat sama Haruto bukan saat gue lari dari Noa tapi emang gue lagi jauh sama Noa dan gak ada niat buat jadiin Haruto pelampiasan atau apapun."

Jihoon terus memandang Junkyu lekat, mencari kebohongan di matanya. Tapi Nihil.

"Haruto selama ini juga gak pernah maksa gue buat suka sama dia atau selalu nanyain gimana kelanjutan waktu dia nembak gue. Tapi disitu gue mulai berfikir, dan hati gue mulai luluh. Gue sudah mulai suka sama Haruto Ji"

"uwaaaw" seru Jihoon bergumam kagum, memandang Junkyu lebay

"sekarang giliran lo yang maju, buktiin ke Haruto kalau dia udah dapet lampu hijau dari lo" Lanjut Jihoon

"iya iya, makasih ya Ji. Lo emang temen gue yang paling top pokoknya" Kata Junkyu lalu memeluk Jihoon

"iya iyaa, jangan bego lagi lo kalau pacaran" Jihoon membalas pelukan Junkyu sambil tertawa.

Junkyu meraih ransel yang ia bawa, duduk di tribun lapangan indoor  bersebelahan dengan Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu meraih ransel yang ia bawa, duduk di tribun lapangan indoor  bersebelahan dengan Haruto. Pemuda itu membukanya, meraih dua kotak minuman di dalam tasnya.

Haruto sontak menyerngit "Susu coklat?" ucapnya menerima kotak susu dingin tersebut

"hm, elo jangan kebanyakan minum cola. Hilang ginjal lo satu baru tau rasa" Junkyu mengambil sekotak susu rasa pisang dari tas tersebut. "katanya futsal lagi latihan buat turnamen ya?"

Entah kenapa Haruto tersenyum "Iya, dua minggu lagi. thanks ya minumannya"

Junkyu hanya menggangguk dan mereka berdua hening dengan pikiran masing-masing. memandang ke arah lapangan, melihat teman teman satu angkatan mereka sedang oper-mengoper bola.

"Lo kesini cuma mau liatin anggota Futsal latihan? Ada yang lo incer nih di team gue?" tanya Haruto memecah keheningan terlebih dahulu

"awalnya gue mau nemuin lo, mau ngucapin makasih. Tapi pas liat temen-temen lo lagi latihan gini, gue jadi gak fokus lagi. Temen lo ganteng semua" jawab Junkyu dengan nada bercanda

"gak ada yang bisa lo gebet, mereka semua udah punya pacar" katanya, haruto menoleh ke arah Junkyu "eung.. Kecuali... Kaptennya"

Junkyu menolehkan kepalanya, membalas tatapan Haruto "eummm boleh juga, lumayan gue dapet kapten Futsal. Mana tajir lagi, bisa lah gue porotin hahaha"

Haruto yang mendengar itu langsung mengapit leher Junkyu di ketiaknya

"Haruto anjir, lo habis latihan ketek lo baasaaahhhh" Ucap Junkyu berusaha melepaskan diri

Haruto melepaskan tangannya dari leher Junkyu, ia tertawa puas melihat Junkyu kesal me-lap rambutnya dengan handuk bersih di sekitar mereka.

Haruto menarik nafas, " eung...bakal aneh gak kyu....." Haruto menjeda, kemudian agak merunduk. "Kalau kita lebih dari temen."

Junkyu terdiam. Ia meremas handuk kecil di tangannya, melirik perlahan ke arah pemuda itu.

Haruto merendahkan intonasi bicara, "...gue nggak bisa biarin lo sedih lagi."

Mata Junkyu melebar. Ia tertegun, menegak tak percaya

Haruto agak kikuk, merunduk memandangi kotak susu di tangannya. "Kalaupun kita bakal canggung, gak apa apa. Karena itu proses, kan?"

Haruto mendongakkan kepala, membalas tatapan junkyu yang terpaku memandangnya. Ia diam sejenak.

"Gue mau terus sama-sama lo...."

Junkyu menggigit bibir, merutuki diri sendiri. 'Ayo dong kyu ngomong sebelum dia pergi...'gemasnya ingin menampol diri sendiri.

Haruto diam, merenung kecil memandang tak fokus. Pemuda itu mencoba meyakinkan diri, kemudian melirik pemuda di sampingnya.

Junkyu terperangah. Hatinya berdesir, membuatnya terpaku seakan hilang kata.

Pemuda ini tak memakai kalimat mainstream seperti 'aku sayang kamu' ataupun 'I love you'. Kalimatnya lebih sederhana dan apa adanya, tapi jelas membuat hati Junkyu tak karuan dibuatnya.

"Jadi," Haruto berdehem, menutupi salah tingkah. "Gimana kalau kita pacaran?"

Start [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang