{MF 23} Daddy

1.2K 92 0
                                    

Typo Bertebaran!
*Don't be a silent readers!*
Happy reading
.
.
.
.
.
____*____


Daegu,05.45 kst

Seolah berfikir semua ini telah berakhir, semua sudah berada di ujung,hanya kurang menunggu sebuah keluarga kecil mencarinya dan mengajaknya pulang.

Dengan berfikir meninggalnya seseorang bisa membuat kita bahagia maka itu salah besar, meninggalnya seseorang tidak akan membuat kita bahagia,bahkan bagi seorang pembunuh mungkin mereka bahagia di awal tapi seiring berjalannya waktu dia pasti menyadari bahwa itu salah.

Mencoba tenang menatap matahari yang baru saja terbit,seorang gadis menikmati sejuknya angin pagi dari teras kamar hotelnya,mencoba melupakan kejadian 2 minggu yang lalu dan berharap keluarga dari orang yang telah ia bunuh akan mencarinya dan menganggapnya sebagai ganti orang yang telah ia bunuh.

Ya dia adalah Choi Haein yang sedang merenungi perbuatanya 2 minggu lalu.

"Semoga lu tenang di sana Ra..maafin gue" ucap Haein lalu berjalan untuk membersihkan diri

******
Setelah selesai dengan mandinya Haein langsung bersiap untuk pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan.

"Apa yang gue lakuin udah bener" ucap Haein melihat bayangannya di cermin

"Gue nggak akan pernah maafin lu"

Haein terkejut karena melihat bayangan Nara dia cermin,dan yang membuatnya lebih kaget adalah karena dress putih panjang yang dipakai Nara tiba-tiba penuh noda  darah dan wajah Nara yang pucat menatapnya datar.

"Maafin gue Ra" ucap Haein menatap Nara dari cermin didepannya

"Kehidupan gue harusnya masih panjang tapi karena lu hidup gue berakhir"

"Akui semuanya sebelum lu nyesel"

"Nggak,gue nggak sebodoh itu!" bantah Haein

"Oke,terima aja akibatnya"

"Setelah ini gue ngerasa keputusan gue buat bunuh lu itu udah bener!" ucap Haein tegas

Tidak ada balasan dari Nara,hanya terlihat bayangannya yang semakin hilang dengan tatapan tajamnya pada Haein.

"Arghh! Tenang Haein itu pasti cuma halusinasi" ucap Haein menenangkan diri sendiri

Brakk!!

Mendengar suara pintu kamar hotel nya didobrak Haein pun beranjak keluar kamar mandi.

Tubuhnya seketika menegang melihat orang yang berada didepannya,melihat 7 orang memakai topeng merah darah dan lambang sayap di baju masing-masing.

"Apa anda tau kami siapa nona?" tanya orang yang paling depan sembari menunjukkan smirk nya

"Oh ayolah topeng merah dan lambang sayap di baju kalian itu sudah cukup membuktikan kalian adalah anggota BLOOD KING" batin Haein

Ya, mereka adalah BTS/Bangtan,BTS anggota inti dari BLOOD KING.

"Ya,kau S-suga" ucap Haein gugup

"Anda bukan adik saya jadi anda tidak punya hak memanggil nama saya tanpa embel-embel 'Tuan' " ucap Suga tegas dengan wajah dingin nya

"M-maaf tapi k-kenapa kalian disini?" tanya Haein

"Bawa dia!" perintah JK pada BG dibelakangnya

"Baik tuan" jawab BG lalu memegang tangan Haein dan menariknya paksa karena Haein memberontak

"Apa-apaan ini?! Lepas!" teriak Haein

-markas pusat BLOOD KING-

"Bawa dia ke ruang bawah tanah" perintah Suga

Mendengar perintah dari tuan nya penjaga itu pun langsung membawa Haein ke ruang bawah tanah.

"Lepas!" teriak Haein tapi tidak didengarkan oleh orang-orang disana

"Hyung" panggil JK

"Hmm" all (-JK)

"Gue mau ke Busan" ucap JK

"Ngapain?" tanya JM

"Entahlah,pengen aja ke sana" jawab JK

"Gue pengen ke taman yang biasanya Naya(Nara) datengin" sambung JK

"Gue ikut" sahut JM tiba-tiba

"Gue juga" all (-JK,JM)

"Ayo"

🍓🍓🍓

Nara sedang berada di ruang bermainnya sendirian, sendirian? Ya, sendirian, entahlah kemana ke-11 Oppa nya pergi.

"Badmood! Ckk Oppa kemana sih?masa ditinggal sendirian" ucap Nara sedikit kesal karena ditinggal sendirian di rumah

"Permisi nona,tuan dan nyonya besar sudah pulang" ucap salah satu pembantu

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Nara langsung berlari turun ke ruang tengah untuk melihat ayah dan bundanya.

"AYAH! BUNDA!" teriak Nara berlari menuruni tangga

"Baby, jangan lari nanti jatuh!" tegur sang ayah melihat putrinya berlari menuruni tangga yang cukup panjang

"Hehe maaf ayah,ayah sama bunda perginya lama! Nara kangen tau" ucap Nara setelah sampai bawah dan langsung memeluk ayahnya

"Haha tuan putri ayah baru ditinggal seminggu saja sudah kangen" ucap ayah sembari mengelus surai putri nya

"Baby,Oppa pada kemana kok sepi?" tanya bunda yang ikut pelukan bersama

"Entah lah,tadi Nara bangun tidur mereka sudah tidak ada" jawab Nara

"Semuanya tidak ada? Berarti baby ditinggal sendirian?" tanya ayah dibalas anggukan oleh Nara

"Keterlaluan! Mereka ada sebelas orang tapi bisa-bisanya mereka meninggalkan adiknya sendirian di rumah!" ucap ayah sedikit kesal

"Tenang dulu,mungkin urusan mendadak" ucap bunda menenangkan ayah

Skip

16.30 kst

"Kami pulang" ucap ke-11 namja yang baru masuk secara bersamaan

"Sepi amat" ucap Jaehwan

"Iya,BABY!" teriak Jisung memangil Nara tapi tidak ada jawaban

"Bi,baby dimana?" tanya Jisung pada salah satu pelayan

"Nona muda? Bukan nya nona muda di kantor tuan?" Jawab pelayan itu

"Kekantor? Baby ada keruangan kalian?" tanya Jisung pada adiknya

"Tidak" jawab mereka

"Hah?! Terus baby kemana? Kalo ayah sama bunda sampai tau mati kita!" ucap Jisung

"Makanya Kalo masih punya tanggung jawab sama adik itu dijaga bukan ditinggal tanpa pamit!" suara tegas itu seketika mengema di telinga ke-11 namja itu

"Ayah? Mampus!"

TBC
.
.
.
.
.


Jn lupa vote and comment ny

Bye_

MAFIA FAMILY [Tidak Dilanjutkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang