Typo bertebaran!!
*Don't be a silent readers!*
Happy reading
.
.
.
.
.
____*____"Ckk sial ini jebakan!" batin Nara melihat Haesun yang berada di balkon depan lantai 2
Dor!
Haesun mengarahkan pelurunya kearah Nara, jika saja peluru nya mengenai Nara maka akan tepat terkena jantung Nara, tapi nasib baik berpihak kepada nya karena salah satu BG berdiri didepan Nara alhasil BG tersebut langsung tersungkur di tanah.
"Nama mu akan termasuk dalam BG terbaik di Slayer God, Kim Moon Jae" batin Nara menatap jasad BG itu ah ralat nama nya Kim Moon Jae
"Wah BG mu ternyata rela mati demi pemimpinnya"
Nara sedikit maju melewati jasad Moon Jae, Nara mengambil posisi jongkok lalu menutupi jasad Moon Jae dengan kain merah yang sebelumnya diberikan oleh Daejon untuk menutupi badannya agar tidak kedinginan.
"Semoga kau tenang di sana" batin Nara lalu berdiri menghadapi Haesun
"Tentu saja karena BG ku setia tidak seperti BG mu yang awal nya di pihak mu sekarang di pihak ku"
Setelah Nara mengatakan itu, beberapa Bg yang berada di belakang Haesun pun turun dan berdiri di samping Nara.
"Ckk kenapa aku baru sadar jika kalian penghianat" ucap Haesun
"Ckk sudahi basa basi mu itu" ucap Nara menatap Haesun jengah
"Lalu apa yang kau mau?" tanya Haesun menatap Nara dari atas sembari duduk di kursi yang ada disana
"Jasad mu" ucap Nara datar
"Oh perkataan mu membuatku sakit hati" sahut Haesun memasang wajah seolah takut dengan ucapan Nara lalu tertawa diikuti anak buahnya yang lain
"Ckk tidak berguna!" ucap Nara menodongkan pistolnya kearah Haesun
"Youngjae cepatlah pulang kau tidak baik berada disini" ucap Haesun pada Youngjae yang berada disamping nya
"Tapi Dad-"
"Pulang!!"
"Kenapa kau menyuruhnya pulang hm?" tanya Nara yang masih mengarahkan pistolnya sembari berjalan mundur
"Nona cepatlah mundur, 1 menit lagi bom nya akan meledak" bisik Daejon
"Aku tidak mau putraku melihat gadis yang dia sukai tiada ditangan ayah nya" ucap Haesun setelah mendapat kabar dari anak buahnya sudah sedikit jauh dari bangunan itu
"5"
"4"
"3"
"2"
"Kau yakin aku yang akan mati? Kurasa tidak!" ucap Nara ber smirk lalu sedikit berlari menjauhi bangunan itu
"1"
Bom!!
Semua anak buah Haesun hancur bersama Haesun dan bangunan itu tapi tiba-tiba Nara sedikit dikejutkan dengan badan Haesun yang terlempar tepat didepannya.
"Aku menginginkan jasad mu dan sekarang aku mendapatkannya"
"Selamat tinggal tuan Haesun, seharusnya kematianmu tidak seperti ini tapi karena kau sudah membuatku terlalu geram, inilah balasan nya"
"Kirimkan jasad itu ke rumah nya" ucap Nara pada beberapa anak buah nya
"Ayo pergi"
"Semua tidak berubah,semua akan berakhir jika slayer God berada didekat kalian" batin Daejon memperhatikan Nara yang berjalan di depannya
Saat Nara berjalan keluar hutan dia melihat sebuah kain bertuliskan 'Slayer God in Your Area'
Tulisan itu adalah pertanda komplotan mafia Slayer God berada disitu dan siap menghancurkan sesuatu yang memang pantas dihancurkan.
🍓🍓🍓
Youngjae melangkahkan kaki nya menjauhi bangunan dimana ayahnya berada, dia berjalan diikuti beberapa BG dengan sesekali melirik bangunan itu, perasaannya sedikit tidak enak.
Dan benar saja saat dia sudah sedikit jauh bangunan itu meledak seketika membuatnya ingin berlari ke bangunan itu lagi tapi ditahan oleh BG.
"Tuan muda, itu berbahaya!"
"Daddy di sana sialan akhh lepaskan aku!" berontak Youngjae sebelum merasakan pukulan di leher belakang nya
"Bodoh! Apa yang kau lakukan?" tanya BG lain pada BG yang memukul leher Youngjae
"Ckk aku terpaksa melakukan ini, jika tidak tuan muda bisa terluka karena memaksa keruangan itu"
"Sudahlah cepat bawa tuan muda ke mobil"
🍓🍓🍓
Nara dikelilingi anak buahnya sedang menuju ke luar hutan dan ke tempat dimana mobil mereka terparkir.
Tapi saat berjalan Nara tiba-tiba merasa sedikit pusing, dia merasa bumi sedang berputar dan itu membuat nya bertambah pusing dan terhayun kebelakang.
"Nona, kau kenapa?" tanya Daejon menangkap Nara yang hampir terhayun kebelakang
"Kepalaku sedikit pusing" ucap Nara sedikit lemas
"Kalian cepat siapkan mobil! Aku akn menggendong nona menuju mobil" titah Daejon pada rekan nya lalu mengambil ancang-ancang ingin menggendong Nara
"Aku masih bisa berjalan sendiri" ucap Nara mencoba berdiri tegak
Nara sudah sedikit berdiri tegak tapi terhayun lagi dan kembali ditangkap Daejon yang selalu siap dibelakangnya.
"Lebih aman jika saya gendong saja nona, kali ini saya mohon menurut lah" ucap Daejon lalu menggendong Nara bridal menuju mobil
Setelah sampai diparkiran mereka pun langsung masuk ke mobil masing-masing dan melajukan mobil beriringan secara rapi.
"Kita kemana dulu? Rumah sakit atau langsung ke mansion tuan Joon" tanya salah satu BG menyetir mobil yang ditumpangi Nara,Daejon dan dirinya saja.
"Lebih baik ke mansion langsung" jawab Daejon menatap sekilas rekan nya lalu menatap Nara yang sudah pingsan di sampingnya
-Mansion Alexandr
Daejon buru-buru keluar mobil dan kembali menggendong Nara masuk menuju pekarangan rumah.
Saat akan samping dipintu utama tiba-tiba ada BG Alexandr yang menghampiri nya.
"Biar saya bantu" ucap BG itu ingin mengambil alih Nara dari gendongan Daejon tapi ditolak oleh Daejon.
"Biar aku yang membawanya" ucap Daejon datar dan tetap berjalan menuju pintu utama
Daejon menendang pintu utama mansion membuat keluar Alexander dan yang lain berada disana kaget lalu melihat kearah pintu dimana Daejon sedang berjalan masuk dengan sedikit terburu-buru.
"Maaf karena tidak sopan tapi bisakah tuan panggilkan dokter sekarang!" pinta Daejon menatap yang lain
"Daejon! Kau berhasil mengambil Nara dari mereka" ucap Jin lalu berjalan mendekati Daejon dan Nara
"Saya akan beritahu nanti, saya mohon panggil dokter sekarang" ucap Daejon lalu berjalan cepat menuju kamar Nara
"Baiklah tunggu"
TBC
.
.
.
.
.Jn lupa vote and comment nya
Bye_
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA FAMILY [Tidak Dilanjutkan]
Fanfiction{First story by bun_nyJk} keluarga mafia yang tidak diketahui publik karena selalu memakai topeng saat di dunia gelap . terjebak di dunia gelap mengharuskan mereka untuk menjaga satu sama lain terlebih lagi mereka memiliki anak bungsu perempuan satu...