FEISYA AWZIBYA AZUCENA

13K 385 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 

~#~

"Pagi Mah, pagi Pah" Sapa riang seorang gadis yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Tak lupa gadis itu meninggalkan kecupan dipipi kedua orang tuanya. Feisya Awzibya Azucena nama sang gadis.

"Pagi sayang, kamu mau sarapan apa pagi ini?" Tanya wanita paruh baya yang masih cantik diusianya. Keliya Ranea Azucena, Mamah dari Feisya. "Nasi, sayur sama ayam gorengnya aja Mah" Jawab Feisya sambil menelisik semua makanan yang sudah dihidangkan.

Keliya tersenyum sambil melihat tingkah anaknya yang masih saja manja seperti biasanya. Feisya memang sangat manja karena tak pernah mendapat perlakuan kasar dari keluarganya.

Tapi walaupun manja, Feisya bukan tipe anak yang tidak bisa menghargai orang lain. Karena sedari kecil Feisya selalu diajarkan tentang kemandirian oleh pihak keluarga.

"Kamu hari ini mau diantar sama Papah atau Mamah ke sekolah barunya sayang?" Tanya Darel Gela Azucena, sang Papah. "Sama Papah aja, biar Mamah dirumah aja" Jawab Feisya manja.

"Yaudah, sekarang makan dulu. Nanti kamu telat loh" Titah Darel dituruti dengan kedua perempuan didepannya.

"Yaudah Mah, aku sama Papah berangkat dulu, Assalamualaikum" Pamit Feisya sambil menyalim tangan sang Mamah. "Hati-hati ya sayang disekolah barunya. Semoga kamu betah disana" Pesan Keliya diangguki semangat oleh Feisya.

Feisya melambaikan tangannya pada Keliya kala mobil yang dikemudikan sang Papah sudah mulai berlalu meninggalkan perkarangan rumah mereka.

Disepanjang perjalanan bibir mungil Feisya bersenandung riang mengikuti lagu-lagu yang keluar dari radio mobil Darel.

"Kamu hati-hati ya sayang. Maaf Papah engga bisa nemenin kamu sampai dalam. Soalnya 1 jam lagi Papah ada meeting" Ujar Darel dengan wajah merasa bersalah.

"Yaampun Pah, kan Feisya udah gede. Feisya bisa kok sendirian aja. Kan Papah juga udah nganterin Feisya ke sekolahnya. Kalau masalah ke dalam doang mah, kecil Pah" Sangkal Feisya sambil menjentikkan jarinya.

"Anak Papah memang engga pernah berubah. Yaudah turun sana, tuh satpamnya udah mau nutup pagar" Titah Darel sambil memandang pagar sekolah yang berada dibelakang Feisya.

Feisya memutar tubuhnya ikut melihat arah pandang sang Papah. Benar saja, disana satpam sudah berdiri didekat pagar.  "Astaga, Papah. Kenapa engga bilang dari tadi sih. Kalau gitu Feisya pamit, Papah hati-hati dijalannya. Assalamualaikum" Pamit Feisya cepat tak lupa menyalami sang Papah.

Sepeninggalan Feisya, Darel terkekeh melihat tingkah sang anak. Darel melajukan mobilnya setelah melihat Feisya sudah memberikan lambaian padanya.

"Pak" Panggil Feisya pelan pada satpam yang masih setia berdiri didekat pagar sekolah tengah menyerukan murid-murid yang masih berada disekitar luar sekolah agar mempercepat langkah mereka.

"Ya, ada apa ya Non?" Tanya sang satpam saat melihat seorang gadis mungil dengan seragam sekolah yang dijaganya. Satpam tersebut sepertinya belum pernah melihat gadis mungil didepannya itu.

"Saya Feisya murid baru. Saya mau minta tolong sama Bapak buat nunjukin ruang kepala sekolah, bisa Pak?" Tanya Feisya ramah.

"Ohh, pantes saya engga pernah ngeliat Non nya. Ternyata murid baru toh. Bisa Nona, tapi bentar ya Bapak mau nutup pagarnya dulu" Seru sang satpam. Feisya berjalan menuju pos satpam menunggu sang satpam yang tengah menutup pintu pagar.

Feisya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah. Sekolah ini sangat luas seperti sekolahnya dulu.

"Mari Non Feisya Bapak antar" Suara sang satpam mampu menarik perhatian Feisya. "Oh, ayo Pak" Ajak Feisya ramah. Feisya mengikuti langkah sang satpam sambil menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkankan oleh sang satpam.

"Ini Non ruangannya, kalau gitu Bapak balik ke pos dulu ya Non. Soalnya takut ada yang telat atau bolos Non" Ujar sang satpam. "Makasih ya Pak" Ucap Feisya dengan tersenyum ramah.

Tok.. Tok..

Feisya mengetuk pintu yang bertuliskan 'Ruang Kepala Sekolah' diatas pintunya.

"Masuk" Terdengar suara bariton dari arah dalam. Setelah mendengar suruhan dari dalam, Feisya mendorong perlahan pintu didepannya.

"Assalamualaikum" Salam Feisya saat dirinya sudah berada didalam ruangan kepala sekolah. "Waalaikum salam. Kamu Feisya ya anak pindahan itu?" Tanya pria paruh baya yang tengah duduk dibalik meja kerjanya. Orang tersebut adalah kepala sekolah baru Feisya.

"Iya Pak" Jawab Feisya diikuti senyuman merekah. "Silahkan duduk dulu, saya akan memanggil walin kelas kamu" Titah sang kepala sekolah sambil menelfon seseorang dari telfon yang tersedia diatas mejanya.

Feisya duduk dengan sopan dikursi yang tersedia tepat didepan meja kepala sekolah.

"Tunggu sebentar ya, wali kelas kamu sedang menuju ke sini" Beritahu kepala sekolah setelah mengakhiri panggilannya. "Baik Pak" Jawab Feisya ramah.

Tak lama seorang perempuan cantik masuk ke dalam ruangan kepala sekolah. "Nah, ini dia wali kelas baru kamu Feisya" Feisya berdiri dari duduknya bersamaan dengan kepala sekolah.

"Feisya Bu" Tutur lembut Feisya sambil mengulurkan tangannya ke arah perempuan cantik tadi. "Saya Cindy wali kelas XI IPA 1, tepatnya kelas kamu nanti" Jelas perempuan cantik tadi sambil membalas uluran tangan Feisya.

"Yaudah Feisya, sekarang bisa ikut sama Bu Cindy" Titah sang kepala sekolah. "Terima kasih Pak" Pamit Feisya sebelum keluar mengikuti langkah Bu Cindy.

Kelas XI IPA 1 tadinya ramai karena belum ada guru yang masuk mendadak hening. Semua murid memusatkan pandangan pada Bu Cindy yang masuk bersama dengan seorang gadis cantik nan mungil disebelahnya.

"Pagi anak-anak" Sapa Bu Cindy pada para muridnya.

"PAGI BUU.." Jawab semuanya serempak.

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru" Umum Bu Cindy.  "Feisya, silahkan perkenalkan diri kamu" Perintah Bu Cindy diangguki cepat oleh Feisya.

"Hai teman-teman, kenalin nama aku Feisya Awzibya Azucena. Feisya pindahan dari Bandung. Semoga kalian bisa bantu Feisya kedepannya ya teman-teman" Perkenalan Feisya diakhiri dengan senyum manisnya.

"Baik, kalau mau kenal lebih lanjut bisa nanti ya. Karena Pak Tory sudah menunggu didepan" Akhir Bu Cindy. "Feisya, kamu duduk dipojokan disamping Ghalya ya" Titah Bu Cindy. Feisya mengangguk patuh sebelum berjalan menuju kursi yang tadi ditunjuk oleh Bu Cindy.

Feisya sedikit menundukkan pandangan kala teman sebelahnya memberi tatapan kurang mengenakkan. Jujur, Feisya sedikit takut dengan gadis yang dia tau bernama Ghalya. Huh! Sangat berbeda dengan namanya yang mengesankan keramahan.

Tak lama Bu Cindy keluar. Masuklah seorang guru laki-laki muda dengan tubuh ideal bernama Pak Tory.

Feisya mengikuti pembelajaran dengan khidmat. Sekali-sekali, Feisya mencuri pandang pada teman sebelanya. Sedari tadi Feisya melihat Ghalya hanya menampilkan wajah yang selalu datar.

'Huh!! Kalau ginikan Feisya berasa duduk disebalah pengawas UN' Dengus Feisya dalam hati. Feisya kembali memfokuskan pandangannya pada Pak Tory yang tengah menjelaskan didepan.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue

Happy reading

Give me your vote and comment

Jangan lupa di follow

02 Mei 2021
-Dsc

Mr. Pluto (End) {PINDAH KE HINOVEL dengan judul "Cool Boy Or Cold Boy"} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang