Jangan lupa vote dan komen guyss....
Follow juga akun author yaa...
Happy reading...
~#~
"Koko engga mau ya kamu ngejar-ngejar dia" Larang Jaxton penuh penekanan dengan mata fokus pada jalanan didepan.Setelah makan siang bersama Feisya dan sang Mamah. Jaxton langsung pamit pulang kembali ke apartemennya. Tapi Keliya membujuk agar Jaxton menginap saja. Karena Jaxton tipe anak penurut, jadi Jaxton memilih menginap. Walau bukan Ibu kandung, tapi Jaxton telah menganggap Keliya seperti Ibu nya sendiri.
Tapi Jaxton harus kembali ke apartemen terlebih dahulu untuk mengambil keperluan sekolah esok hari. Feisya meminta ikut dengan Jaxton karena sudah lama mereka tak jalan bersama. Walau hanya ke apartemenkan juga sudah lumayan.
Jaxton memang meminta tinggal diapartemen sejak masuk SMA. Alasannya karena ingin belajar mandiri. Darel dan Keliya mengiyakan dengan syarat apapun tentang kebutuhan dan lain hal Jaxton harus tetap konsul ke mereka.
"Tapi Ko, aku tuh tertarik sama dia" Sanggah Feisya memandang ke arah Jaxton. "Tapi sayang, kamu itu engga cocok dengan Ansel" Jaxton berusa sabar menghadapi adik tirinya itu.
Ya!! Mereka tengah membahas tentang Ansel. Tadi saat dirumah mereka sudah membahas tentang penentangan Jaxton atas Feisya yang ingin dekat dengan Ansel. Tapi belum selesai karena Jaxton malas membahas lagi. Jaxton juga sudah memberi tahu nama Ansel pada Feisya.
"Kenapa?" Tanya Feisya polos. Matanya ikut mengedip lucu. "Nanti aku jelasin, sekarang kita masuk dulu" Tutur Jaxton tengah memarkirkan mobil diloby apartemen.
Feisya membereskan tas dan tak lupa mengambil ponselnya. Sedangkan Jaxton sudah keluar dari mobil.
"Awas hati-hati" Jaxton menahan sisi mobil diatas kepala Feisya agar tak kepentok. Sebelah tangan Jaxton menahan pintu yang terbuka. "Makasih Ko" Ujar Feisya setelah keluar dari mobil. "Iya" Jawab Jaxton sambil menggenggam tangan Feisya.
Mereka berjalan bersama menuju lift yang akan mengantarkan mereka ke lantai 25 tempat apartemen Jaxton berada.
"Mau tunggu disini atau ikut ke kamar?" Tanya Jaxton setelah mereka tiba diruang tamu apartemen. "Ikut aja, ngapain juga aku disini sendirian" Seru Feisya. Mereka kembali bergandeng tangan menuju kamar Jaxton.
"Ko, kenapa Fei engga boleh suka Kak Ansel?" Tanya Feisya memilih duduk dipinggir ranjang. Jaxton berjalan menuju meja belajarnya.
"Koko udah lama kenal Ansel. Kita itu udah sahabatan lama. Jadi Koko udah khatam dengan sifat dan sikap Ansel. Ansel itu tipe yang cuek dan kasar sama cewek. Kasar disini dalam artian perkataan ya, bukan main tangan. Jadi Koko engga mau kalau kamu sampai disakitin sama Ansel. Koko kan tau kamu gimana" Papar Jaxton duduk dikursi meja belajar setelah mengumpulkan semua barang dibutuhkannya.
"Tapi Feisya udah keburu tertarik sama Kak Ansel" Cicit Feisya memilin ujung selimut sambil menunduk sendu. Jaxton mendekati sang adik yang tengah sedih menurutnya.
"Hey, jangan nunduk. Entar mahkotanya jatuh loh" Jaxton berusaha mengembalikan mood sang adik yang sudah hancur karena ulahnya sendiri. Jaxton sudah sangat paham dengan Feisya.
Feisya mengangkat pandangannya sambil tersenyum memandang ke arah Jaxton. "Bisa aja si Koko" Sela Feisya memeluk Jaxton.
"Ko, boleh ya kalau Fei mau dekatin Kak Ansel. Janji deh kalau dia kelewat kasar, Fei bakal jauhin dia" Feisya berusaha membujuk Jaxton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Pluto (End) {PINDAH KE HINOVEL dengan judul "Cool Boy Or Cold Boy"}
Roman d'amour"Jangan kejar gue mulu. Gue muak" "Okey. Aku nurut. Jangan rindu aku ya kalau aku pergi" Deg!! "Bye, mantan calon imamku" ******** Dingin √ Datar √ Ganteng √ Kenapa juga bisa ada yang terus ngejar cowok seperti itu. *********** Penasaran dengan cer...