(8) DILEMA

2K 135 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 

~#~


Sepanjang pelajaran Feisya terus saja murung. Sangat berbanding terbalik dengan Ghalya yang sedari tadi senyum-senyum terus. Bahkan saat Ghalya masuk tadi, satu kelas pangling melihat Ghalya tersenyum. Tidak seperti Ghalya yang datar biasanya.

KRINGG!!

"Baik anak-anak, pelajaran hari ini sampai disini saja. Selamat siang" Guru yang mengajar meninggalkan ruang kelas.

"Huftt" Feisya menghembus nafas berat sambil merapikan perlengkapan yang tadi digunakannya. "Lo kenapa dah?" Tanya Ghalya memandang ke arah Feisya yang murung.

"Cuma lagi ada fikiran aja" Jawab Feisya mengeluarkan bekalnya dengan malas-malasan. "Kalau mau cerita, gue siap kok dengerin" Ujar Ghalya mengelus lembut pundak Feisya.

Feisya memandang Ghalya dengan senyuman lebar. Ternyata Ghalya yang datar benar-benar seorang gadis baik.

Inilah contoh yang dimaksud dengan 'Jangan pandang orang dari luarnya saja' ataupun 'Tak kenal maka tak sayang'

"Makasih ya" Feisya bahagia memiliki teman yang begitu pengertian seperti Ghalya. "Sans ae, kaya sama siapa aja" Ghalya tertawa sumbang.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi sudah ada 3 orang cowok yang memandang mereka dengan tatapan berbeda. "Sweet banget sih" Seru satu cowok yang tak lain adalah Dayyan.

Mendengar suara Dayyan, Feisya mengangkat pandangannya. Sedangkan Ghalya memutar tubuhnya. Karena posisi Dayyan, Ansel dan Jaxton tepat dibelakang Ghalya.

"Eh, ada kalian" Ujar Ghalya salah tingkah. Feisya bingung melihat tingkah Ghalya yang sangat berbeda. Biasanya kalau Ghalya bertemu dengan Jaxton, pasti bakal terjadi perperangan. Tapi ini malah dirinya melihat Ghalya salah tingkah kala Jaxton memandangnya.

"Mau kekantin engga?" Tanya Jaxton lembut. Mendengar kelembutan Jaxton membuat Ghalya tersipu. Hal itu semakin menimbulkan kernyitan didahi Feisya.

"Bau-baunya ada yang baru jadian nih" Ledek Dayyan membuang pandangan asal. Mendengar ledekan Dayyan membuat Feisya memandang Ghalya dan Jaxton bergantian. Sekarang Feisya paham kenapa sifat Ghalya berubah.

"Cieee.. Pantes dari tadi ceria banget, ternyata baru jadian toh" Feisya ikut meledeki Ghalya. Ghalya menutup wajahnya yang terasa memanas. Pasti kini pipinya sudah sangat merah.

"Jangan godain pacar gue" Ketus Jaxton sengit memandang Dayyan. Jaxton menarik kepala Ghalya agar bersandar diperutnya karena posisi Ghalya yang duduk. Jaxton paham kalau Ghalya tengah malu.

"Ekem" Deheman Ansel menyita perhatian yang lain. "Gue duluan" Dengan cepat Ansel melangkah keluar dari ruang kelas tersebut. Feisya memandang punggung Ansel hingga hilang ditelan pintu.

Sebenarnya Ansel memilih keluar karena tak sanggup memandang terus menerus ke arah Feisya. Sedari masuk tadi, Ansel berusaha tidak melihat Feisya. Tapi entah mengapa matanya menghianati dirinya.

Karena tak ingin terkena serangan jantung dadakan. Akhirnya Ansel memilih keluar efek tak sanggup lagi mengontrol detak jantungnya.

Sedari masuk tadi Ansel memerhatikan Feisya yang kelihatan murung. Ada setitik rasa nyeri dihatinya. Ingin bertanya, tapi egonya terlalu tinggi.

Sepanjang sejarah Ansel belum pernah namanya mengenal cewek lebih jauh. Apa lagi dekat dengan cewek. Karena itu juga Ansel tak tahu ada apa dengan dirinya saat ini.

Mr. Pluto (End) {PINDAH KE HINOVEL dengan judul "Cool Boy Or Cold Boy"} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang