(6) PANDANGAN

1.8K 135 1
                                    

Selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakan...

Mohon maaf lahir dan batin guyss...

Happy reading... 

~#~

BRAKK!!

"Nih, puas lo!!" Ketus Ghalya membanting buku catatan tepat diatas meja Jaxton. Jaxton, Ansel dan Dayyan yang tengah fokus main game menjadi kaget karena suara yang ditimbulkan dari bantingan tersebut.

Mereka kompak mengalihkan pandangan pada 2 manusia yang berdiri disamping meja Jaxton. "Udah beres ya hukuman gue" Nada dingin Ghalya berikan dengan  berkacak pinggang memandang sengit Jaxton.

Kini Ghalya dan Feisya tengah berada diruang kelas Jaxton. Gadis itu mengajak teman semejanya untuk mengantar buku catatan Jaxton yang baru mereka selesai kemarin. Feisya dengan berat hati mengikuti Ghalya.

"Eh ada dede gemes" Sapa Dayyan saat melihat siapa orang dibelakang Ghalya. "Hai Kak" Sapa Feisya melambaikan tangan dengan senyuman manis.

"Apaan sih, sksd bener" Cibir Ghalya bersikedap dada memandang Dayyan sengit. "Udah ih, jangan emosi terus" Bisik Feisya pada Ghalya.

Jaxton mengalihkan pandangan pada buku-buku yang sudah terletak dimejanya. Ansel sempat memandang 2 gadis itu sebelum kembali fokus pada gamenya.

"Udah yuk balik" Dengan cepat Ghalya menarik tangan Feisya keluar dari ruangan kelas Jaxton. Feisya tak berkutik sama sekali.

"Tunggu!" Langkah Ghalya dan Feisya terhenti saat mendengar suara Jaxton. Ghalya dan Feisya sama-sama tak membalik tubuh mereka.

Jaxton berjalan dengan tangan berada dalam saku mendekati 2 gadis didepannya. "Lo gue hukum lagi karena udah banting buku gue tadi" Suara Jaxton terdengar membuat Ghalya menggeram marah.

"Maksud lo apaan, HAH??!" Berang Ghalya memutar tubuh  kasar menantang Jaxton. Jaxton mengangkat sebelah alis memandang Ghalya dari atas sampai bawah.

Feisya memundurkan langkahnya mendengar suara Ghalya yang meninggi. Tanpa sepengetahuan Feisya, Ansel sudah berada tepat dibelakangnya.

Tuk

Feisya sedikit meringis kala seseorang menjitak kepala bagian belakangnya saat tubuhnya terasa tertahan dari arah belakang. "Melangkah tuh kedepan" Gadis itu memutar pandangan kala mendengar suara dingin dari arah belakangnya.

Deg

Gadis ayu itu terpaku melihat ciptaan Tuhan yang sangat menawan tepat berada beberapa centi didepan wajahnya. Wajah yang selama hari pertama menginjakkan kaki disekolah ini sudah mampu menarik perhatian Feisya kini berada tepat didepan wajahnya.

Ansel yang tadi menahan tubuh Feisya ikut terpaku kala memandang mata jernih milik seorang gadis yang beberapa hari lalu sempat diacuhkannya.

Dengan cepat Ansel mengalihkan pandangannya dari Feisya saat merasakan getaran aneh dari jantungnya. Entah mengapa Ansel merasakan kecanggungan saat ini.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang terus memandang mereka tak suka.

"Udah yuk Fei balik" Feisya sedikit tersentak kala tangannya kembali ditarik oleh Ghalya. Feisya menyerngit bingung melihat Ghalya seperti tengah menahan emosi yang begitu meletup-letup.

'Apa yang terjadi antara Ghalya dan Koko tadi?' Batin Feisya merutuki kebodohannya saat bisa-bisanya tidak fokus karena kejadian tadi. Jantung Feisya masih sulit dikontrol ketika mengingat kejadian tadi. Ghalya terus menarik Feisya sampai mereka tiba dikelas.

Mr. Pluto (End) {PINDAH KE HINOVEL dengan judul "Cool Boy Or Cold Boy"} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang