Chapter 2

396 69 5
                                    

▼△▼△▼

"Karena di bawah hujan lo bisa numpahin semua masalah lo, lo bisa teriak, lo bisa nangis sepuasnya tanpa terlihat menyedihkan di depan orang lain." jawab laki-laki itu sembari menatap Alyssia yang terlihat penasaran dari tadi.

»»----- ⍟ -----««

Alyssia POV

Tadinya mungkin hari ini bakal jadi hari tersial dalam hidup gue, tapi kayaknya Tuhan gak ngizinin gue buat nangisin cowok kayak Rey. Bahas soal Rey, mungkin dia punya alasan yang sampai sekarang gue gak ngerti kenapa dia ngelakuin itu ke gue, mungkin gue bisa maafin Rey tapi cuma sebatas itu karena gue benci banget sama kata selingkuh buat gue itu udah gak bisa di toleransi lagi di dalam suatu hubungan. Yah walaupun kayak gitu gue tetap berterimakasih sama Rey yang udah pernah mencintai gue selama setahun lebih, ngasih gue pengalaman yang indah. Oiya satu lagi makasih juga buat hari ini karena Rey juga gue ketemu sama cowok yang ganteng banget hahahaha.

Balik lagi kenapa hari ini gagal jadi hari tersial gue. Gue ketemu sama seseorang yang gak gue kenal sama sekali. Tau namanya juga engga, pernah lihat juga engga, asing banget deh pokoknya.

Gue cuma berharap pertemuan singkat ini bisa membuka lembaran baru di hidup gue. ~Alyssia

Back Author POV

"Gue Alvaro."lanjut Alvaro tanpa menatap Alyssia mengembalikan pandangannya ke atas.

Alvaro berdiri dan mengulurkan tangannya pada Alyssia. Alyssia meraih tangan Alvaro mengikutinya berdiri.

"Sekarang teriak sekeras-kerasnya, keluarin semua yang ganggu pikiran lo." ucap Alvaro

"Kok diem? yauda ikutin gue ya." lanjut Alvaro meyakinkan Alyssia.

"Aaaaaaaa....." teriak Alvaro sekencang-kencangnya.

"Aaaaaaaa....gue benci sama lo Rey Fahza Anugrah!" Alyssia berteriak sangat kencang, ia merasa lega tak ada lagi beban di hidupnya. Alyssia menatap Alvaro dan tersenyum."Makasih." satu kata Alyssia keluarkan, ia mengucapkannya dengan suara yang kecil tetapi Alvaro mengerti gerak bibirnya dan mengangguk.

"Udah lega?" tanya Alvaro.

"Udah" jawab Alyssia.

"Yaudah ayo gue anter" ajak Alvaro yang dibalas anggukan oleh Alyssia.

Mereka menuju motor Alvaro."Ni pake jaket gue" suruh Alvaro sambil memberikan jaket kulit miliknya. Alvaro melajukan motornya, tidak ada obrolan sepanjang perjalanan hanya sesekali Alvaro menanyakan jalan ke rumah Alyssia. Mereka sampai di depan rumah megah kediaman Alyssia dan keluarganya.

"Thanks Varo!" seru Alyssia pada Alvaro.

"Panggil Al aja, orang-orang manggil gue Al" balas Alvaro.

"Gamau, gue mau panggil Varo aja." balas Alyssia lagi. Alvaro tersenyum secara tidak sadar melihat Alyssia yang tertawa lepas.

"Eh gue boleh minta nomer lo ga? biar bisa lanjut ngobrol² lagi gitu." lanjut Alyssia.

"Kalo udah takdir paling ketemu lagi, yauda gue duluan ya. Bye Alyssia Mattea Vernatha." jawab Alvaro langsung melajukan motornya dan melambaikan tangan kirinya pada Alyssia.

Alyssia juga melambaikan tangannya ke arah Alvaro dan tersenyum diam sambil memikirkan kata-kata laki-laki itu lalu ia menyadari ada sesuatu yang aneh menurutnya.

"Perasaan gue belom ngasih tau nama gue ke dia."gumam Alyssia bingung sembari menautkan alisnya."Lo tau nama gue dari mana?" teriak Alyssia yang masih melihat Alvaro belum terlalu jauh. Alvaro mendengar apa yang diucapkan gadis itu, ia tersenyum miring dan menambah kecepatan motor miliknya hingga tak terlihat lagi oleh Alyssia.

Ordinary BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang