5. Kehidupan Lampau dari Kehidupan Ini (2)

2.3K 178 1
                                    

Karena ke'unik'annya, sejak kecil dia tidak dekat dengan kedua orang tuanya, sebab dia adalah anak yang dipandang aneh dalam keluarganya. Terutama pada umur enam tujuh tahun, karena kata-katanya yang aneh, ibunya pernah diam-diam membawa dia bertemu dengan psikolog, tentu saja, hal ini hanya beberapa orang terdekat yang mengetahuinya. Kalau tidak nanti bisa menjadi bahan pembicaraan bagi sanak saudara dan keluarga besarnya.

Karena dia, ibunya banyak sekali kuatir. Shi Yi sangatlah mengerti.

Ketika dia mulai dewasa, dia mulai belajar merespons menggunakan emosi. Sesekali bisa bermanja-manja di telepon, lama kelamaan mulai terbiasa, bahkan perhatian dan kasih sayangnya kepada orang tua dalam dua kehidupan, semuanya dicurahkan kepada kedua orang tuanya pada kehidupan ini. Karena itu baru dia bisa menggantungkan telepon Zhousheng Chen demi ibunya.

Ibunya tidak banyak bicara, mungkin karena belakangan ini telepon darinya sangat sedikit, jadi agak kuatir.

Walaupun bahasanya tidak jelas, tetapi dia tahu, yang ibunya takutkan adalah kalau dia mulai ber'halusinasi' kembali.

Setelah dia menenangkannya sebentar, akhirnya selesai menelepon ibunya.

Berganti kembali ke telepon Zhousheng Chen: "Saya sudah selesai."

"Baru selesai bekerja?"

"Benar," Dia tertawa, "Karena itu tidak melihat panggilan teleponmu."

"Kalau tidak merepotkan, makan cemilan malam bersama?"

Ini adalah pertama kalinya dia yang mengajak keluar.

Shi Yi tidak keberatan sama sekali, langsung menyetujuinya: "Boleh."

"Beritahu kepadaku alamatmu."

Dia memberitahunya.

"Kalau saya sudah sampai saya bisa beritahumu, jangan tunggu di pinggir jalan duluan."

"Baik."

Dia duduk di sofa yang ada di koridor, orang-orang di studio sudah mulai berberes-beres, kecuali dua ruang studio rekaman dan jalan keluar yang masih terang, di luar itu lampu sudah dimatikan semua. Sesekali ada yang keluar, dan menyapanya, dia hanya memegang telepon genggamnya, dan memikirkan mengapa Zhousheng Chen bisa mencarinya, tetapi dia tidak bisa menemukan alasannya.

Mungkin hanya kebetulan berpapasan.

Zhousheng Chen dengan cepat tiba di lantai tempat mobil berhenti, Shi Yi berjalan keluar dari lift, melihat dia sendirian berdiri di luar lift, menunggunya.

Dia seperti berubah menjadi orang lain, memakai sebuah celana panjang putih yang sangat pantas, kemeja kotak-kotak berwarna muda, bahkan memakai jas kasual berwarna biru. Benar-benar pakaian yang tidak terpikirkan oleh orang-orang, menyingkirkan kesan sebelumnya yang selalu memakai baju putih laboratorium. Seleranya sangatlah bagus.

Ada keanggunan, tetapi bukan keanggunan yang lembut. Yang terakhir seperti agak dangkal, sedangkan dia, sangatlah sempurna.

Shi Yi melihat dia dengan perasaan yang tidak dapat digambarkan, perlahan berjalan ke arahnya dan tiba di depannya.

Matanya yang jernih, juga sedang melihat dirinya.

Dia tertawa: "Tidak menyangkanya?"

Forever and Ever / One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang